Bab 16

8K 498 117
                                    

Sebuah cahaya masuk menerobos ke dalam kelopak mataku, perlahan aku memaksa mataku untuk terbuka. Kepalaku pusing dan mataku terasa begitu besar, dan jangan lupakan hidungku yang terasa sulit untuk bernafas. Astaga ada apa denganku? Apa aku baru saja terkena badai semalam?

Mataku terbuka lebar dan aku begitu terkejut ketika mendapati bahwa aku tidak berada di dalam kamarku, sialan mengapa aku bisa berada di kamar Ken? Lalu dimana dia? Dimana anak menyebalkan itu? Aku melirik kasur di samping tempat tidurku, dan tidak ada siapa-siapa. Yang aku temukan hanya tumpukan bantal dengan selimut di atas sofa. Dan omong-omong mengapa aku berada disini?

Aku menyingkap bed cover yang aku kenakan, dan aku sedikit terkejut ketika mendapati sprei putih yang aku tiduri memiliki bercak merah. Hey apa aku mimisan? Oh jangan bodoh Jacy, hidungmu tidak mungkin berada di pantat. Karena noda itu berada tepat di bagian pantat. Lalu— oh sial! Apa mungkin aku melakukan sesuatu tanpa sadar? Apa aku sudah melakukannya dengan— oh sialan itu tidak mungkin!

Aku melirik pada meja kecil di samping tempat tidur dan berharap menemukan ponselku, tapi aku malah menemukan satu bungkus pembalut dengan sebuah notes kecil.

Aku meraih notes kecil berwarna kuning lalu membaca isinya. Ugh tulisannya jelek sekali sejelek wajahnya, ini pasti tulisan Ken.


Gue nggak sengaja liat sprei putih gue terkena noda merah, dan gue pikir noda itu berasal dari lo. Jadi gue pikir lo butuh benda ini. Dan kalau lo udah bangun lo panggil Mila buat cuci dan ganti sprei gue.

-Ken


Uh syukurlah ternyata hanya darah bulananku yang akhirnya datang, aku kira aku sudah melakukan sesuatu tanpa aku sadari. Aku turun dari kasur, membawa benda tersebut dan melangkah menuju kamar mandi.

Sampai di kamar mandi aku kembali menemukan notes kecil seperti yang aku temukan barusan.


Di lemari gue masih ada satu set pakaian punya lo yang waktu itu ketinggalan disini, plus pakaian dalam. Dan nggak usah khawatir karena gue nggak apa-apain pakaian lo.

-Ken


Aku tersenyum kecil lalu mencabut notes tersebut dan mulai membersihkan diriku.

Setelah selesai aku mengambil handuk dari gantungan, dan lagi-lagi aku menemukan notes kecil di balik handuk.


Kalau udah mandi, turun ke bawah. Minta makan sama Mila, dia bakalan masakin apa aja yang lo mau.

-Ken


Ugh mengapa Ken jadi menggelikan seperti ini? Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Selesai berpakaian lagi-lagi aku menemukan notes di balik pintu kamarnya.


Kalau lo masih marah sama gue dan masih mau mukul gue, lo bisa tunggu gue sampai pulang sekolah.

-Ken


Kenapa dia— OH SIAL! MENGAPA AKU BISA MELUPAKAN KEJADIAN SEMALAM? SIALAN KARENA AKU BARU MENGINGAT KEJADIAN MENGERIKAN SEMALAM, OH SIAL! DAN KEJADIAN SEMALAM ADALAH ALASAN MENGAPA AKU BISA BERADA DISINI.

Betapa bodohnya aku yang hampir lupa akan kejadian semalam. Aduh aku benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi padaku semalam. Ken masih hutang penjelasan padaku, dia masih perlu diberi pelajaran karena sikap yang seenak jidatnya itu.

UNCHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang