Sebuah serangan lapar dari perut memaksaku untuk membuka kedua mataku, dengan malas aku turun dari atas kasur lalu berjalan keluar kamar. Tidak tahu sudah berapa lama aku tertidur, dan tiba-tiba aku merasa jika perutku terasa sangat lapar. Menggaruk kepalaku sambil menuruni anak tangga, berusaha membuka kedua mata lebar-lebar agar aku tidak tersandung saat menuruninya.
Sampai di lantai bawah aku tidak melihat siapapun, keadaan rumah sepi seperti saat tadi pagi aku pulang. Mengusap tengkuk lalu berjalan ke arah dapur. Belum sampai ke dapur, aku berhenti berjalan ketika berpapasan dengan Belle yang baru saja keluar dari kamar Rocky. OH ROCKY AKU MERINDUKANNYA. Sial.
"Jacy?" pekik Belle kaget lalu tersenyum lebar, meraih bahuku dan mengusapnya. "Aku kira kamu masih betah kabur."
Memutar mata lalu terkekeh pelan. "Oh ya ngapain lo dari kamar Rocky?"
"Daddy kamu nyuruh aku buat beresin kamar Rocky karena nanti mau didekor ulang."
"Buat?"
"Kamar calon adik baru kamu."
AH. Adik. Ya, adik. Bayi yang lahir dari rahim Mommy setelah aku. Bagaimana bisa aku membencinya sebelum dia terlahir ke dunia? Astaga.
"Oke terserah, gue mau makan," pintaku.
"Aku masakin makanan buat kamu dulu, kamu tunggu di meja makan aja."
Mengangguk lalu meneruskan jalanku ke dapur, membuka kulkas dan mengambil sebuah minuman lalu meminumnya dan membawanya ke meja makan. Sebelum duduk aku kaget ketika melihat sebuah benda kecil berbentuk persegi panjang berwarna pink tergeletak di atas meja makan. Buru-buru aku meraihnya dan merasa senang karena itu adalah ponselku. Astaga aku merindukannya.
Menggeser layarnya dan menemukan beberapa pesan juga panggilan tidak terjawab dari Zeeo beberapa hari yang lalu, sepertinya dia berusaha terus mencariku di saat aku kabur kemarin. Menghapus semua pesannya sebelum aku membacanya, aku tahu itu hanya pesan berulang yang menanyakan tentang dimana keberadaanku.
Membuka folder foto pada ponselku dan aku menemukan fotoku dengannya saat pesta ulang tahun Dad ada pada jajaran teratas. Ugh, hentikan Jacquelyn aku tidak boleh terus menerus tenggelam di dalam kesedihan ini. Bukankah ini kemauanku untuk mengakhiri semuanya? Setidaknya tidakanku ini membuat selesai perang di antara Ken dan Zeeo, ya aku harap seperti itu.
Menggeser terus sambil melihat ulang foto-foto, membuatku merasa tertarik kembali pada saat dimana foto tersebut di ambil. Meskipun aku sudah putus dengan Zeeo, tapi aku tidak akan pernah melupakan kenangan yang sudah kami buat.
Tiba-tiba ponselku berdenting tanda sebuah pesan masuk, aku sedikit mengerutkan keningku ketika melihat Zeeo lah yang mengirimku pesan. Aneh, tiba-tiba jantungku berkontraksi tidak karuan dan jariku sedikit gemetar. Perlahan kuberanikan diri untuk membuka pesan darinya. Membaca kata-perkata dengan teliti dan seksama dan mencoba mengerti apa maksud dari pesan dan video yang dikirimkannya padaku?
Zeeo
Gue tau kita selesai, tapi gue cuman pengen lo tau kalau gue nggak pernah tidur sama sepupu lo.
*Zeeo send a video*
Video apa ini? Memainkan video tersebut, ini video rekaman cctv yang berada di dalam sebuah klub malam. Aku memperhatikannya dengan serius sampai dimenit awal terlihat tidak jelas sosok Zeeo membopong seorang gadis dan membawanya menuju sebuah ruangan di tempat tersebut. Hanya selang beberapa menit, sosok yang aku yakini adalah Zeeo itu kembali keluar dengan memegangi kepalanya lalu menjauh. Menonton cctv itu benar-benar membuat mengantuk, karena tidak ada hal menarik lainnya yang terjadi setelah itu. Video tersebut dipercepat sampai berakhir, dan sosok Zeeo tidak kembali ke ruangan tersebut. Dia benar, dia tidak melakukan apa-apa.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNCHANGED
Genç Kurgu❝Maybe it's not about the happy ending, maybe it's about the story.❞ WARNING: This story is contain harsh words and another bad content, for story needed. So, please be wise. Do NOT steal any contents and scenes on this story because everything is b...