"Jezz, gue harus gimana?" tanya Zeea.
Sementara Ruby dan Nathan malah asyik berselfie tanpa memperdulikan Ken yang sedang menjeduk-jedukkan kepalanya di atas meja. Semakin hari anak itu semakin bodoh saja kelihatannya, dan Oscar juga Zeeo pergi ke supermaket tapi lama sekali tidak kembali, jangan-jangan mereka malah kabur lagi.
Ken tadi pergi duluan kan ya dari hotel? Nah dia ditemuin Nathan di pinggir jalan dan dia bawa Ken kesini karena katanya kasihan lihat Ken seperti gembel yang tidak punya tujuan
Ah ya kita semua sedang kumpul di restoran Om Nino, tidak ada acara apa-apa hanya ingin berkumpul bersama saja. Dan lagi perut kami semua yang baru saja dihukum itu lapar, jadi kami mampir kesini karena makan disini tidak mengeluarkan uang satu lembarpun.
"Jangan balikan sama Oscar!" jawabku.
"Kenapa? Gue masih sayang sama dia, Jezz."
"Tapi dia udah nyakitin hati lo, dua kali Zeea! Dua kali!" ucapku menekankan perkataanku.
"Jacy bener, lo emang mau terjadi sampai yang ketiga kalinya?" sela Ruby.
"Kalau menurut gue gini deh, kalau lo emang masih mau pertahanin hubungan kalian. Kasih dia kesempatan satu kali lagi, dan lo harus buat dia bener-bener yakinin hati lo. Lo juga harus kasih ancaman sama dia kalau misalnya dia langgar janjinya dan ngulangin kesalahannya lagi," saran Nathan yang kini ikut masuk ke dalam obrolan kami.
"NGGAK ADA! Zeea nggak boleh balikan lagi sama Oscar!" bantahku.
"Jezz lo nggak boleh egois! Lagian lo juga nggak ada hubungannya sama Oscar sama Zeea," balas Nathan.
"Gue bilang nggak boleh! Gue nggak suka kalau Oscar nyakitin temen gue!" Seruku.
"Jezz otak lo di bawa kan? Nih dengerin gue. Zeeo aja ngasih lo banyak kesempatan, masa Zeea nggak boleh ngasih satu kesempatan lagi buat Oscar?" seru Oscar padaku
The fuck! Kenapa kata-kata Nathan sama seperti kata-kata Zac tadi malam?
"Ya udahlah terserah Zeea aja, dia ini yang mau jalanin bukan lo. Jadi lo nggak usah ngatur-ngatur kemauan Zeea," sela Ken dan membuatku langsung menoleh cepat padanya.
"Lo ngomong pedes banget sih dari tadi, lo dendam sama gue?" tanyaku kesal karena memang sedaritadi Ken tidak bersahabat sama sekali denganku.
"Wajar kalau gue ngomong kayak gini."
"Wajar dari sebelah mananya coba?"
"Pikir aja sendiri," jawabnya malas.
"Lo berdua apaan sih? Mau kibarin bendera perang lagi?" tanya Nathan seraya menatap kami berdua secara bergantian.
"Dia duluan!" tunjukku kesal pada Ken.
"Lo yang duluan Jezz!" balasnya seraya menepis telunjukku.
"Lo Ken! Salah gue sama lo apa coba?" tanyaku semakin kesal.
"Otak lo di taro di mana sih?" ujarnya balik bertanya.
"Heh diem lo berdua! Ribut mulu anjir! Bagus tuh kemaren udah akur, kenapa sekarang gini lagi?" tanya Nathan ikutan kesal.
"Coba deh lo ajarin sepupu lo ini buat lebih peka dan menghargai perasaan seseorang." Ujar Ken lalu berdiri dan melangkah keluar dari kursinya.
"Salah lagi kan gue." Gumamku pelan lalu menenggelamkan wajahku di kedua tanganku yang terlipat di atas meja.
"Kennard!" teriak Ruby berusaha memanggil Ken.
"Gue pulang." Jawab Ken lalu membuka pintu restoran dan keluar tanpa menengok ke belakang sedikitpun.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNCHANGED
Fiksi Remaja❝Maybe it's not about the happy ending, maybe it's about the story.❞ WARNING: This story is contain harsh words and another bad content, for story needed. So, please be wise. Do NOT steal any contents and scenes on this story because everything is b...