Bab 29

8.3K 482 195
                                    

"Apa sih lo?"

"Anjir salah pencet."

Aku memutar bola mataku malas. "Modus banget anjir."

"Modus apa setan?"

"Lu yang setan! Bangke!"

"Eh diem nggak usah ngatain, gue mau ngasih tau sesuatu."

"Apaan? Tadi katanya salah pencet, terus sekarang mau ngasih tau gue sesuatu. Dasar labil."

"Diem! Ngomong terus, berisik!"

"Ya udah matiin aja teleponnya, ganggu banget!"

"Ck, gue mau kasih tau kalau gue liat Zac saama Crystal ada di club."

"Ya terus? Penting? Nggak kan?"

"Ya emang nggak."

"Ck, buang-buang waktu, nggak guna."

"Ya bodo, yang penting kangen gue terobati."

"HAH?" tanyaku sedikit berteriak karena suara Ken begitu pelan dan tidak jelas, tapi yang jelas aku dapat dengan jelas mendengar perkataannya kalau dia kangen sama aku. HAHAHA.

"Lo kangen sama gue?"

"Jangan geer. Gue nggak ngomong apa-apa. Telinga lo rusak."

"Gue bisa denger dengan jelas bego. Lo bilang lo kangen gue, udah sih ngaku aja."

Klik.


"Sial! Nggak sopan banget matiin telepon di saat orang belum selesai ngomong, nyebelin!"

Aku melempar ponselku ke tengah kasur lalu tiba-tiba seseorang memelukku dari samping dan mengecup pipiku. Sumpah aku kaget setengah mati lalu mendorong orang tersebut hingga dia tersungkur ke atas lantai.

"Owww sial!" Erangnya.

Perlahan aku turun dari atas kasur dan aku terkejut ketika aku baru menyadari bahwa Zeeo lah yang aku dorong barusan. Sial kenapa Zeeo sudah berada di sini?

"Maaf," Ucapku pelan lalu mengulurkan tanganku dan berniat membantunya untuk bangun.

"Udah teriak-teriak di telepon sendiri, terus sekarang jatuhin gue. Pacar gila dasar!" Gerutunya, meraih tanganku lalu di saat akan kutarik tangan Zeeo dia malah menarik tanganku balik, sontak saja itu membuatku tertarik dan terjatuh di atas badannya.

"Sial!" Umpatku.

Tiba-tiba saja Zeeo mencapit kedua pipiku. "Udah gue bilang jangan suka ngomong kasar lagi. Gue baru masuk sini dan udah denger lo swearing beberapa kali."

Aku memajukan bibirku lalu bangun dari atas badan Zeeo dan membantu Zeeo untuk bangun juga.

"Ngapain lo nyuruh gue kesini malam-malam?" tanya Zeeo seraya duduk di tepi kasur.

"Sssstt!" Buru-buru aku menaruh telunjukku tepat di depan bibirnya. "Jangan berisik nanti ketauan."

Aku berjalan menuju pintu lalu memutar kuncinya, aku khawatir jika ada orang yang masuk nanti. Setelah mengunci pintu aku kembali melompat ke atas kasur dan duduk di samping Zeeo yang mulai menyalakan iPadnya.

"Kemana laptop lo?" tanyaku.

"Di ceburin ke kolam renang sama kakak sialan lo," Jawabnya seperti menggerutu.

"Seriusan?" tanyaku lagi tidak percaya lalu tertawa.

"Iya kakak lo gila, gara-gara ada video aib dia dan dia seenak jidat ceburin laptop gue ke kolam renang. Gue nggak ngerti lagi dimana otaknya." Jawabnya menyalakan iPad lalu berfokus pada benda pipih itu. "Oh ya lo teleponan sama siapa tadi?" tanya Zeeo.

UNCHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang