"Makan Jezz."
Ini sudah kesekian kalinya Oscar memaksaku untuk memasukkan sesuatu ke dalam mulutku, namun aku terus menolak dan malah mengabaikannya. Aku terlalu malas untuk membuka mulut dan mengunyah sesuatu.
"Lo tuh mau punya adik, jangan manja terus kenapa?" geram Oscar.
"Ya udah lo nggak usah paksa gue buat makan! Gue lagi nggak mau makan! Nanti juga kalau gue udah lapar gue bisa cari makan sendiri," balasku kesal.
Oscar berdiri, menaruh piring berisi makanan itu ke atas nakas lalu berpindah duduk jadi lebih dekat denganku. Oscar meraih pipiku lalu menolehkan ke kanan dan ke kiri. Aku kesal dan malah menepis tangannya dan memalingkan wajahku darinya.
"Gue udah pusing ngerjain soal matematika, jangan bikin gue tambah pusing dengan kelakuan lo dong Jezz," Oscar menggerutu.
Hih itu urusannya, bukan urusanku. Dan itu masalahnya, bukan masalahku!
Aku malas untuk meresponnya, aku memilih untuk memainkan ujung bed cover lalu memelintirnya.
"Gue tadi dapet telepon katanya Tante Kate udah sadar dan dia cariin lo, terus gue juga dapat kabar katanya keajaiban Tuhan membuat Tante Kate nggak lumpuh. Sama sekali nggak, Tante Kate cuman mendapat beberapa cedera dan memar."
Menoleh pada Oscar kilat lalu menatap kedua bola matanya dalam-dalam, tak lama aku merasakan air mata terbendung dikedua mataku. Aku berkedip dan itu membuat air mataku lolos membasahi pipi, detik itu juga aku menabrak tubuh Oscar lalu memelukku erat.
"Lo kenapa lagi?"
"Kenapa gue harus merasakan jatuh cinta juga rasa kehilangan? Gue nggak mau..."
"Kalau lo berani jatuh cinta, lo juga harus berani patah hati Jezz."
"Gue nggak mau patah hati!"
"Nggak ada orang yang mau patah hati, lo kenapa lagi? Berantem sama Ken atau sama Zeeo?"
"Ken bakalan jadi pergi ke Amerika."
"Kok bisa? Bukannya nggak bakalan jadi?"
"Jadi, dia bakalan jadi di tendang ke Amerika. Dan gue nggak mau!"
Oscar melepas pelukannya, menatapku lalu mengusap pipiku dengan ibu jarinya. "Ya udah kita ke rumah sakit yuk sekarang."
"Nggak mau, Oscar!"
"Jezz, Tante Kate pengen banget ketemu lo. Siapa tau dengan dia liat wajah memelas lo, dia bakalan batalin semuanya."
"Itu nggak mungkin, Oscar! Gue nggak mau!"
"Jacy lo nggak boleh gitu. Tante Kate baru sadar, lo harus temuin dia. Nggak sopan kalau lo nolak buat ketemu dia."
"Tapi gue nggak mau!"
"Sebentar aja, ya?"
"Nggak ada gunanya juga gue ke sana, nggak akan ngubah keputusan Om Alvin."
"Nggak ada salahnya buat nyoba kan?"
"Gue nggak mau ketemu Ken!"
"Ya udah lo nggak usah ketemu Ken, lo cuman harus nemuin Tante Kate. Lo nggak perlu ketemu, atau lo nggak perlu anggap Ken ada di sana nanti."
"Gue nggak mau!"
Oscar menarik daguku dan memelototiku. "Kalau lo bersikap kayak gini, lo sama batunya kayak Om Alvin."
"Gue nggak batu!"
"Ya udah nurut sama gue, sekarang lo sama gue pergi ke rumah sakit buat temuin Tante Kate."

KAMU SEDANG MEMBACA
UNCHANGED
Roman pour Adolescents❝Maybe it's not about the happy ending, maybe it's about the story.❞ WARNING: This story is contain harsh words and another bad content, for story needed. So, please be wise. Do NOT steal any contents and scenes on this story because everything is b...