Bab 7

9.7K 540 41
                                    

Selesai mandi dan berpakaian aku turun ke bawah, menemukan Mom yang baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaian rapih dan wangi yang semerbak. Ini hari minggu, kemana Mom akan pergi pagi-pagi begini?

Eh? Ini pagi kan? Jam 11 masih termasuk pagi kan?

"Mau kemana mom? Rapih amat," tanyaku seraya berjalan menghampirinya.

"Mom mau ke supermarket, kamu temenin Mom ya," jawab mom.

"Aku—"

"Permisi Tante Cheno," belum sempat menjawab, seseorang sudah memotong perkataanku begitu saja. Menengok ke belakang dan menemukan Ken berjalan menghampiri kami dengan sebuah goodie bag berukuran sedang di tangannya.

"Ini kata Mama," ujarnya seraya menyerahkan yang dipegangnya pada Mom.

"Oh iya, terima kasih," kata Mom seraya menerimanya. "Oh iya Ken, bisa minta tolong?"

"Bisa, minta tolong apa Tante?" tanya Ken sopan.

"Tolong anterin sekalian temenin Tante belanja ya, bisa?" pintanya.

Lah? Bukannya Mom minta anter aku barusan? Kenapa sekarang minta anterin dan temenin sama si curut ini?

"Bisa Tante," jawabnya.

"Jadi aku nggak usah ikut kan?" tanyaku dan berharap mendapatkan jawaban ya.

"Kamu tetep ikut, Mom males bawa mobil dan kedua kakak kamu masih tidur pules jadi kebetulan ada Ken disini, jadi sekalian temenin belanja karena Mom akan belanja banyak."

Ini ide buruk, pergi bersama Ken bukanlah hal yang menyenangkan. Aku bisa memastikan jika nanti pasti akan ada kejadian memalukan atau membuatku kesal.

"Kenapa nggak sama Dad aja? Dad kemana?" tanyaku lagi.

"Dad ada urusan, jadi Ken bagaimana? Kamu nggak keberatan kan?" tanya mom dengan penuh harap pada Ken.

Ken mengangguk pelan. "Iya Tante, nggak keberatan kok. Kebetulan hari ini aku lagi nggak ada acara apa-apa."

"Bagus, Jacy cepat ganti baju."

Ganti baju kilat, dan melakukan perjalanan kurang dari tiga puluh menit akhirnya kami sampai di salah satu supermarket terdekat.

"Mom mau cari bahan makanan, dan kalian berdua cari buat camilan. Mom udah buat list nya ini," ucap Mom menyerahkan secarik kertas dengan isi list camilan yang harus di beli.

"Aku ikut Mom aja cari bahan makanan, biar dia yang cari cemilan," kataku yang menolak jika harus bekerja sama dengan Ken untuk mencari camilan. Aku sedang tidak ingin dekat-dekat dengannya.

"Jacy, nggak mungkin Ken cari banyak gini sendiri. Kamu nurut sama Mom, sekarang kamu bawa ini dan pergi ke rak camilan sama Ken," Mom menyodorkan sebuah troli besar padaku, setelah itu ia mengambil troli besar untuknya sendiri. "Kalau udah, tunggu di kasir." Mom berlalu sambil mendorong troli besar itu sendirian.

Sial! sial! sial! Kenapa aku terjebak seperti ini sih? Dan kenapa lagi si Ken yang nyebelin ini mau-maunya disuruh sama Mom?

"Lo ngapain sih mau aja disuruh nganter Mom gue," gerutuku sebal.

"Terpaksa, harus sopan sama orang tua," jawabnya datar.

"Ya padahal lo tolak aja kek, bilang lo mau pergi kemana gitu."

"Jangan banyak ngomong, pusing."

Aku mencebik, memukul lengannya. "Pulang sana, mending sendiri daripada sama lo."

UNCHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang