"Kamu tungguin dia di sini, kalau dia udah sadar kalian berdua mengahadap saya. Kali ini saya tidak akan membawa urusan ini pada kepala sekolah tapi saya akan memberikan kalian bertiga hukuman."
"Bertiga?"
"Saya bertemu dengan Zeeo yang sedang duduk santai di kantin ketika jam pelajaran berlangsung, dan saya menahannya agar diam di ruangan saya."
Setelah Pak Doni berkata seperti itu terdengar suara sepatu pantofel yang bersentuhan dengan lantai mulai menjauh, kali ini aku dapat bernafas dengan lega karena aku bisa lari dari satu masalah sepele.
"Gue tau lo pura-pura pingsan." Gumam Ken yang duduk pada bangku di sampingku. "Nyusahin orang aja," sambungnya
Aku baru saja di bawa oleh Pak Doni dan Ken ke UKS karena aku yang pingsan secara tiba-tiba— ouch pura-pura pingsan maksudnya.
"Lo harusnya bersyukur karena nggak kena jeweran lebih lama, terimakasih kek sama gue."
"Oke, thanks. Tumben pinter," ujar Ken yang entah memuji atau malah menyindirku.
"Kenapa harus barengan sama Zeeo sih ah," gerutuku pelan.
"Jodoh kali," ucap Ken asal.
"Iya Zeeo jodoh sama lo, dan itu lebih baik. Jadi gue nggak harus milih antara lo atau Zeeo."
"Otak lo rusak beneran."
Tiba-tiba ponsel di dalam saku celanaku bergetar, aku mengambil ponsel yang berada di saku celana kiriku dan ternyata itu adalah ponsel milik Ken. Awalnya Ken berusaha untuk merebut ponsel miliknya, tapi setelah aku melotot padanya dia berhenti berusaha.
Aku membuka kunci ponsel Ken dan terkejut ketika sebuah pesan yang datangnya dari Zeeo.
Zeeo
Pulang sekolah, di lapangan basket.
"Gue bilang juga Zeeo suka sama lo," gumamku lalu mengetikkan sebuah balasan pada Zeeo.
"Najis. Notif dari siapa?" tanya Ken.
"Pacar gue." Jawabku datar.
Me
Mau ngapain?
"Paling juga ngajak berantem, iya kan?" tebak Ken.
"Aduh kenapa gue baru sadar kalau Zeeo ngajak lo ketemu buat berantem. Ya udah kalau gitu lo jangan temuin Zeeo. Biar gue yang ngomong sama dia."
"Nggak perlu Jezz, yang ada juga lo nggak usah temuin Zeeo biar gue yang ngomong sama dia. Sukur-sukur dia mau putusin lo."
Aku bangun lalu memukul pundak Ken. "Sembarangan kalau ngomong!" semprotku.
"Bukannya waktu di camp lo sama Zeeo udah omongin baik-baik ya?" tanyaku.
"Gue udah ngomong sama dia, tapi karena pacar lo itu cemburuan setengah mampus jadi ya gini akibatnya. Intinya dia jatuh cinta sama orang yang salah," jelas Ken.
"Nggak ada yang namanya jatuh cinta sama orang yang salah, yang salah itu waktunya bukan orangnya!"
"Gue nggak ngerti kenapa lo nggak mau putus dari Zeeo sih?"
"Dia itu pacar pertama gue, dia itu—"
"Pacar pertama lo yang lo selingkuhin," potong Ken membuatku kembali memukuli pundaknya.
"Gue nggak selingkuh!" bentakku.
"Terserah lo Jezz, nih denger ya di mata gue status itu nggak penting. Yang penting dalam sebuah hubungan itu kesetiaan sama kejujuran. Jadi percuma kalau pacaran nggak setia dan nggak saling jujur, kayak kasus lo gini. Bukannya gue pengen rebut lo dari Zeeo, gue berani bersumpah kalau gue bener-bener nggak ada niatan buat ngerebut lo. Tapi dengan hubungan lo sama Zeeo yang kayak gini keliatannya percuma, dari pada lo terus nyakitin Zeeo dan lo terus berantem sama Zeeo karena masalah sepele mending lo putus sama dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCHANGED
Ficção Adolescente❝Maybe it's not about the happy ending, maybe it's about the story.❞ WARNING: This story is contain harsh words and another bad content, for story needed. So, please be wise. Do NOT steal any contents and scenes on this story because everything is b...