Selesai memakai sepatu aku langsung turun ke lantai bawah, karena kata Hannah Zeeo sudah menungguku di ruang tamu. Mom sudah pergi bersama Dad, Oscar bersama Zeea dan Zac bersama Crystal.
"Ayo pergi!" Seruku berdiri di hadapan Zeeo yang terduduk di sebuah sofa.
Zeeo menurunkan ponselnya lalu menengadahkan kepalanya dan menatapku dari bawah hingga atas dan kembali lagi ke bawah.
"Gue beliin sepatu itu bukan buat—"
"Dilarang protes!" Potongku seraya menarik tangan Zeeo dan membawanya keluar rumah.
"O-ke."
Masuk ke dalam mobil dan Zeeo langsung memacu mobilnya menuju hotel tempat di adakan acara ulang tahun Tante Julia. Tidak sampai setengah jam kami sudah sampai di parkiran, aku turun dan merapikan pakaianku sambil menunggu Zeeo keluar dari dalam mobilnya.
"Kado nya nggak akan di bawa?" tanyaku yang melihat Zeeo keluar dari dalam mobil dengan tangan kosong.
"Gue kan anaknya Jezz, ngasih kadonya ntar aja di rumah. Lagian kadonya udah gue taruh di kasur kok sama kado dari lo." Jawabnya.
"Lah kan lo anaknya, gue kan—"
"Calon menantunya." Potong Zeeo cepat lalu menaruh telapak tangannya di pinggangnya dan menungguku mengaitkan lenganku.
"Oke oke terserah," balasku sambil mengaitkan lenganku dan kami pun berjalan bersama masuk ke dalam ballroom hotel.
Di pintu masuk kami di berhentikan oleh petugas penjaga pintu berjumlah dua orang, aku dan Zeeo saling melirik satu sama lain lalu menghela nafas.
"Bisa tunjukan kartu undangannya?" tanya petugas berbadan tegap dan besar.
"Gue anaknya Papa Zhafran elah." Jawab Zeeo malas.
Petugas yang bertanya tadi melirik pada petugas satunya, sepertinya mereka tidak percaya jika Zeeo adalah anak dari Om Zhafran. Lagian ngapain Zeeo pake jemput aku segala coba? Aku kan bisa pergi sama Mom sama Dad.
Zeeo merogoh saku celananya lalu mengeluarkan ponselnya dan membuka galeri ponselnya, setelah itu dia menunjukkan sebuah foto keluarga pada kedua petugas tersebut.
"Maaf. Silahkan masuk." Ucap petugas yang sedari tadi terdiam sambil menunduk.
Zeeo memutar mata lalu berjalan masuk bersamaku ke dalam. Keadaan di dalam sudah ramai, Om-om dan Tante-tante hilir mudik saling berkaitan lengan seperti aku dan Zeeo saat ini. Sebenarnya aku lebih suka menghadiri pesta ulang tahun anak remaja yang menginjak umur tujuh belas atau delapan belas tahun daripada ulang tahun ibu-ibu berkepala tiga dengan dua anak. Tapi karena Tante Julia sudah di anggap sebagai saudara, jadi ya mau tidak mau aku harus menghadirinya, belum lagi status Zeeo sekarang adalah pacarku.
Aku dan Zeeo berjalan masuk ke dalam menerobos pasangan – pasangan yang sudah berumur itu, tapi ada satu atau dua pasangan muda. Sepertinya mereka anak dari tamu-tamu di sini, atau saudara dari keluarga Zeeo.
Zeeo berhenti berjalan ketika menemukan Tante Julia yang sedang mengobrol bersama teman-temannya, dan salah satu temannya itu adalah Mom. Dasar Ibu-Ibu rumpi arisan.
"Mama happy birthday." Seru Zeeo lalu memeluk Tante Julia dan mengecup kedua pipinya bergantian. "Hadiahnya ada di rumah."
"Thankyou sweetheart." Balas Tante Julia seraya membalas kecupan di pipi Zeeo.
"Hai Tante, happy birthday." Ucapku lalu memeluknya dan melakukan hal seperti yang Zeeo lakukan.
"Ahh, makasih Jacy. Kamu keliatan cantik banget malam ini." Balas Tante Julia seraya membalas pelukan dan ciumanku.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNCHANGED
Dla nastolatków❝Maybe it's not about the happy ending, maybe it's about the story.❞ WARNING: This story is contain harsh words and another bad content, for story needed. So, please be wise. Do NOT steal any contents and scenes on this story because everything is b...