Part 50 | The List of My Jerks

797 72 2
                                    


Thank you buat komentar kalian semua. Shab jadi semangat banget upload di tengah kesibukan❤ 

Thank you udah sabar nunggu setiap part-nya huhu🥺

---

[Jackson Cater]

Hari di mana Jackson pergi ke Adelaide...

Kini Jackson sedang berada dalam mobil bersama supir dan juga Johanna di jalan besar kota Adelaide. Sejak tadi, ia terus mendengar Johanna menangis yang lagi-lagi karena Alex Osbert meninggalkannya.

"Johanna, kumohon tenangkan hatimu," ucap Jackson sambil memeluk sepupunya itu. Meski begitu, Jackson merasakan sebuah kehangatan dan jantung berdebar karena memeluk Johanna, wanita yang tak bisa ia miliki seutuhnya.

"Kau benar, seharusnya aku percaya padamu, Jack," kata Johanna dalam tangis. "Seharusnya aku melupakan Alex sejak lama."

"Johanna, jangan salahkan dirimu. Ini semua salah Alex. Dia memang A Dumb Womanizer"

"Tetap saja ini salahku yang mau ditupu lagi olehnya," ucap Johanna menyesal.

"Jadi bagaimana cerita detailnya?" tanya Jackson sambil menyelipkan anak rambut Johanna ke belakang telinganya lalu membelainya sebagai seorang kakak di hadapan Johanna. Usia mereka terpaut berbeda sepuluh tahun. Wajar saja jika gadis remaja seperti Johanna tidak dapat mengontrol rasa sakitnya. Johanna membutuhkan teman untuk bercerita.

"Saat kita sedang afternoon-date, dia mendapat telepon. Sebelum Alex pergi untuk mengangkat telepon, aku sempat melihat foto dari penelepon yang adalah seorang perempuan. Usai ditelepon Alex buru-buru menyudahi date dan katanya harus segera pergi," jelas Johanna dengan air mata yang masih membasahi pipi. "Aku yakin dia masih bersama dengan wanita lain."

Jackson mulai berperang dengan pikirannya sendiri. Ia yakin dengan dugaannya bahwa Hailexa adalah wanita yang ditelepon. Hailexa pasti adalah wanita yang memancing Alex untuk pergi dari Adelaide karena tahu Jackson sedang ke Adelaide untuk melabrak Alex.

Kemudian Johanna kembali menangis dan Jackson langsung tersadar dari lamunannya. Ia pun semakin memeluk hangat Johanna. "Aku di sini, Johanna. Selalu," ucapnya dengan getir.

"Jackson, terima kasih sudah menjadi Kakak yang baik untukku. Aku tahu kau pasti akan selalu ada di sisiku," ucap Johanna sambil menatap Jackson serius.

Menatap Johanna secara langsung membuat hati Jackson berdesir. Mengapa harus Johanna yang ia cintai? Ia sudah berkali-kali mencoba berkencan dengan banyak wanita, melalui banyak one-night-stand, namun hatinya selalu kembali kepada Johanna, sepupunya sendiri.

Betapa menyedihkannya perasaan ini baginya.

--

Usai mengantar Johanna kembali ke rumah, Jackson akan melanjutkan misinya: Mencari Hailexa, menjadikan wanita itu sebagai umpan agar Alex Osbert mau menemuinya, dan balas dendamnya pun dapat dilakukan.

Akan tetapi sial datang saat mendapat telepon dari ayahnya bahwa Hailexa sudah tak lagi berada di rumah Aaron, dan sekarang Aaron pun juga ikut pergi meninggalkan rumah.

"Aku yakin Aaron pergi menjemput Hailexa karena tahu kau akan menjadikan Hailexa sebagai umpan!" seru Damien dengan nada membentak. Meski hanya lewat telepon, Jackson dapat mendeskripsikan raut Damien yang geram itu. "Dari awal aku sudah tidak setuju denganmu yang menjadikan Hailexa umpan."

Jackson tahu, Hailexa telah menjadi wanita favorit bagi Damien untuk Aaron sehingga Damien tak menyetujui rencananya. "Aku tidak peduli. Hailexa adalah kunci untuk menarik Alex bertemu denganku," tegas Jackson.

"Mengapa kau tidak melakukannya pada wanita Alex yang punya kafe itu?" kata Damien yang masih tetap tidak ingin Hailexa menjadi umpan.

"Maksudmu Audrey Sophie Dall?"

"Iya, dia."

"Ingat dengan ucapanmu saat di pabrik Aaron beberapa hari lalu? Kau bilang bahwa lebih baik mengejar sesuatu yang pasti, benar? Dan Hailexa sudah pasti adalah kekasih Alex. Alex bahkan sudah meninggalkan Johanna demi Hailexa."

"Johanna kembali berkencan dengan Alex?" tanya Damien.

"Iya. Sekarang sudah jelas, ini adalah balas dendamku. Keputusanku sudah bulat," ucap Jackson yang langsung menutup telepon ayahnya. Ia tidak ingin segala nasihat ayahnya akan mengubah rencananya yang sudah matang.

Sekarang adalah saatnya ia ke rumah Aaron, memastikan apa yang dikatakan Damien adalah benar, bahwa Aaron tidak berada di rumah.

Saat sudah berada di Hunter Valley, ternyata benar. Aaron tidak berada di rumah. Karena masih tidak percaya, ia pun pergi ke pabrik wine untuk mencari Aaron di sana.

Saat tiba di pabrik, Jackson langsung segera memeriksa ruang kerja Aaron. Sayangnya, tak ada Aaron di sana. "Shit, jangan bilang dia sedang ke Sydney melindungi Hailexa!"

Kemudian Jackson memandang sebuah bingkai foto Aaron sedang bersama dengan dirinya dan Damien sewaktu kecil. "Aaron, mengapa kau masih mau melindungi Hailexa yang padahal model murahan itu sudah selingkuh darimu? Kau bodoh!"

Kemudian di mejanya ia membaca sebuah undangan teruntuk Aaron.

GRAND OPENING NEW WINE STORE

Undangan itu tertera alamat yang berada di Bali dan juga tertera waktu di mana acara di selenggarakan dalam beberapa hari lagi.

Apakah Aaron pergi ke sana? Apakah Aaron juga membawa kabur Hailexa ke sana?

"Little Brother, see you at Bali!" ucapnya sambil tersenyum miring.

---

[Hailexa Osbert]

Tugasnya dalam merancang salah satu gaun rose-nya tentu tidak selesai dalam satu hari di kantor. Ditambah pikirannya masih kalut karena tahu Aaron sedang mencarinya di Sydney.

Kembali ke rumahnya tentu tidak bisa. Menginap dengan Audrey juga tak mungkin karena Audrey masih diawasi oleh Alex. Hailexa pun kemudian memutuskan untuk menumpang di apartemen Stacy sementara waktu.

"Stac, terima kasih sudah mengijinkanku menginap," ucap Hailexa dengan lega. Untuk pertama kalinya Hailexa bisa sedekat ini dengan Stacy. Alasan Hailexa membatasi pertemanannya karena ia tidak ingin Stacy tahu tentang dirinya yang sebenarnya.

"Santai saja, Xa," ucap Stacy santai seraya menaruh tas kerjanya di sofa lalu berjalan menuju dapur.

Hailexa kemudian menaruh seluruh badannya di atas sofa, dan menghela napas berat. Semua tentang Aaron sudah membuatnya gila. Sebuah pertanyaan besar adalah, mengapa Aaron masih ingin menemuinya?

Padahal seharusnya Aaron sedang sakit hati sekarang karena menyangka dirinya selingkuh dengan Alex Osbert. Mengapa masih mau repot-repot mencarinya, bukannya membencinya?

Lamunan Hailexa terpecah saat Stacy datang membawa satu botol whiskey. "Dari pada stress memikirkan Aaron, how about we drink?"

Untung saja Stacy membawakan botol whiskey, bukan red wine. Red wine tentu akan mengingatkannya dengan Aaron. "Damn, I miss whiskey. Been so long!" kata Hailexa yang langsung bangkit dari posisi terlentangnya di sofa.

Ditemani Stacy, Hailexa menikmati whiskey dan bermabuk.

Ia merasa tenang karena beban percintaan dan tanggungan keluarga, hilang seketika.

Ia merasa tenang karena beban percintaan dan tanggungan keluarga, hilang seketika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The List of My JerksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang