Part 37 | The List of My Jerks

968 90 8
                                    

⚠️ PLOT TWIST ⚠️

Dimohon meninggalkan komentar,
biar Shab semangat update.

Serius ini, biar termotivasi sama kalian❤️

---

Masih di malam yang sama.

[Hailexa Osbert]

"Apa kau pernah memiliki hubungan spesial dengan Alex Osbert?"

Pertanyaan Aaron membuat hati Hailexa berdebar tak karuan, akan tetapi akalnya memaksa untuk bersikap santai. Ia pun memasang mimik biasa saja dan bertanya, "Mengapa kau mengaitkanku dengan Alex Osbert?"

"Aku melihat berita soal kau putus dengan Zach Mayer karena Alex Osbert, namun aku tak melihat nama Alex dalam bukumu," jelas Aaron dengan mimik curiga.

Beberapa hari bersama Aaron, Hailexa jadi tahu bahwa pria itu adalah orang yang sangat teliti rupanya. Ia pun tetap berusaha bersikap tenang, bahkan mencoba mencairkan suasana. "Kau cemburu, ya?" ledeknya.

"Aku serius, Hailexa," ucap Aaron yang rautnya menunjukkan ketegangan.

Hailexa menghela napas pelan dan mulai berbohong, "Aku tak memiliki hubungan apa pun dengan anak konglomerat itu. Berita itu hanya kesalah pahaman Zach yang dilebih-lebihkan saja."

"Aku tak percaya," ucap Aaron lagi dan kali ini wajahnya tampak lebih menyeramkan.

Kembali Hailexa menghela napasnya dengan panjang agar ia tidak gegabah atau salah bicara. "Apa yang membuatmu tak percaya?"

"Aku takut alasan kau tidak menulis nama Alex dalam daftar pria brengsekmu, karena kalian memiliki hubungan spesial hingga sekarang. Dan ternyata aku hanyalah pria seling—"

"Aaron," Hailexa menahan sebelum Aaron melanjutkan kalimatnya. Ia pun jadi menyimpulkan bahwa Aaron bersikap seperti ini karena trauma Aaron belaka dengan mantannya. "Aku bukan Rebecca yang akan berselingkuh dengan mantanku, Aaron. Itulah sebabnya mengapa aku membuat daftar pria-pria itu. Dan Alex Osbert bukan mantanku. Kami hanya memiliki hubungan bisnis saja."

Aaron masih terdiam sambil memandang Hailexa. Dan Hailexa pun menambahkan penjelasannya agar Aaron lebih percaya. "Lagi pula, Alex Osbert itu adalah seorang player. Kau kan tahu aku menghindari pria macam itu."

Kini Aaron tersenyum seolah memberikan jawaban bahwa ia percaya pada Hailexa.

"Dan aku berharap namamu takkan masuk dalam buku pria brengsekku," tambah Hailexa sambil mengelus janggut tipis Aaron. "Kau adalah pria baik, Aaron. Kau tidak seperti pria lainnya yang kutemui. Aku tidak ingin kehilanganmu."

"Aku berjanji akan menjagamu. Dari mereka yang mengusikmu, termasuk Jackson yang ingin mendekatimu."

---

Esok paginya.

Hailexa masih terdiam di atas kasur, melamun memikirkan obrolan mereka semalam yang tidak hanya membahas mantan Hailexa saja, namun juga beberapa mantan Aaron. Dari obrolan semalam, Hailexa jadi dapat menyimpulkan bahwa ia dan Aaron memiliki kesamaan, sensitif jika membahas soal mantan.

Hailexa kemudian berpindah posisi dan agar badannya menghadap ke sebelah. Ia melihat selimut tebal yang menutupi seluruh tubuh Aaron. Saat Hailexa menarik selimut tersebut, ternyata tidak ada Aaron, hanya tumpukan beberapa bantal.

"Ugh, memalukan, aku kesiangan!" keluh Hailexa. Semalam adalah pertama kali ia tidur bersama dengan Aaron, seharusnya ia bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan atau apalah, layaknya sepasang kekasih pada umumnya.

Hailexa pun memutuskan untuk keluar kamar dan mencari keberadaan Aaron. Ketika sudah di luar, ia mendengar suara obrolan yang samar-samar antara Aaron dengan seseorang lainnya. Perlahan Hailexa berjalan menuju sumber suara. Semakin dekat, Hailexa semakin mengenali suara lawan bicara dari Aaron.

"Ayolah, Aaron! Aku kau tahu kan tujuan aku kemari untuk apa? Aku sampai rela membatalkan urusanku di Adelaide."

Suara itu adalah Jackson. Hailexa baru teringat bahwa Jackson sudah tiba sejak tengah malam. Dengan cepat Hailexa bersembunyi di balik tembok dan memasang telinganya lebar-lebar.

"Aku tak peduli dengan masalah keluargamu, Carter. Aku tahu kau ingin menunjukkan pada Damien bahwa kau mampu, namun jika kau ingin mencari informasi lebih dalam, jangan mencari tahu melalui kekasihku. Leave her alone," geram Aaron pada Jackson.

Tak ada jawaban dari Jackson. Saat itulah Hailexa mencoba memikirkan, apa obrolannya semalam yang berkaitan dengan masalah Jackson yang pernah mencoba mendekati Hailexa.

Kemudian Aaron kembali berbicara, "Lebih baik hentikanlah semua dendam keluargamu. Kau bisa membanggakan Damien dengan cara yang lain, Jack."

"Maka dari itu, aku butuh bantuanmu untuk mencari tahu lebih dalam lewat Hailexa. Aku sangat yakin dia adalah kunci untuk mencari tahu keberadaan Alex juga kesehariannya," pinta Jackson.

Deg, ada apa ini? Mengapa mereka membicarakan saudara kembarnya?

"Sudah kukatakan berkali-kali, aku tak mau berurusan dengan masalah keluargamu. Dan sudah kukatakan juga bahwa Hailexa tak memiliki kaitan apa pun dengan keluarga Osbert. Hailexa menjelaskan padaku dia tak pernah memiliki hubungan dekat dengan Alex Osbert, hanya sebatas rekan bisnis."

"Pfft, dan kau percaya itu, Adik Kecilku?" tanya Jackson dengan nada meremeh sambil menunjukkan beberapa foto CCTV ketika dulu Hailexa tidak sengaja bertemu dengan Alex di publik.

Detik itu juga kaki Hailexa jadi lemas saat mendengarnya. Untung saja ada tembok yang membuatnya dapat bersandar agar tak jatuh. Berbagai pertanyaan dan dugaan kemudian muncul di kepala Hailexa: Untuk apa Jackson mencari tahu soal keluarga Osbert? Apakah selama ini perusahaan properti yang memiliki dendam dengan The Osbert Land Corp adalah keluarga Carter?

Hailexa pun mulai berpikir positif agar lebih tenang. Setidaknya Aaron percaya dengan kebohonganku semalam, bahwa aku tak memilki hubungan apapun dengan Alex Osbert, batin Hailexa.

Lalu saat mendengar Jackson yang mengancam Aaron, Hailexa kembali dengan pikiran negatifnya. Ia merasa penjelasan semakin jelas. Jika Jackson melanjutkan usaha Damien yakni hotel dan kasino, berarti perusahaan properti milik Damien adalah pesaing dari The Osbert Land Corp. Tandanya Jackson adalah musuhnya, begitu juga Damien. Dan semakin jelas, Hailexa jadi menyadari bahwa tandanya Damien adalah pria yang menculiknya sewaktu kecil. Ia tidak habis pikir, Damien yang ia pikir adalah orang yang baik, ternyata tidak.

"Haha, kau mungkin berani menolakku, namun kujamin kau pasti akan mengiyakan jika Damien yang memintanya," tambah Jackson dari ruang sebelah.

Napas Hailexa jadi tercekat mendengarnya. Ia tahu kelemahan Aaron yaitu sulit untuk berkata tidak, apalagi jika Damien yang meminta. Jika Aaron mengiyakan permintaan Damien, maka...

Pikiran kalutnya tiba-tiba terhenti saat seseorang menepuk bahu Hailexa. Ia langsung menegang dan tak berani menoleh sedikit pun.

Jangan Damien, kumohon jangan, batin Hailexa panik dan badannya membeku. Berharap orang di belakangnya bukan Damien.

 Berharap orang di belakangnya bukan Damien

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The List of My JerksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang