All Chapters are Completed✅
Namun belum direvisi!!
The Osbert Seri #3
[Diharapkan membaca Seri 1 & 2]
13+
"Karena pria akan menjadi brengsek jika belum bertemu The One mereka."
---
PENTING!! Jika mengharapkan cerita roman dengan pasangan sesama kul...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Belajar untuk memaafkan orang lain itu sulit. Namun itulah salah satu cara agar kau bisa damai dengan dirimu sendiri -Hailexa Osbert-
[Aaron Bancroft]
"Aaron Bancroft, apa kau yakin dengan rencanamu? Hailexa sudah mengalami hari yang buruk belakangan ini," jelas bos Hailexa atau lebih dikenal dengan Emily Rough.
"Saya tahu, Mrs. Rough. Itulah alasan saya meminta izin Anda untuk memberikan cuti Hailexa beberapa hari."
Emily Rough hanya diam saja. Tak lama ia menatap Aaron. "Baiklah. Namun jika aku mendengar kabar buruk dari Hailexa, aku tidak ingin kau mendekatinya lagi," katanya dengan tatapan serius.
Aaron sedikit skeptis, nampaknya bos Hailexa begitu protektif layaknya Hailexa adalah keluarganya. "Saya janji tidak akan ada kabar buruk dari Hailexa untukmu."
"Good," kata Emily Rough tersenyum, memberikan kepercayaannya sepenuhnya pada Aaron.
---
Aaron tersenyum menatap Hailexa yang begitu menikmati liburannya. Janjinya dengan bos Hailexa akhirnya terkabulkan.
"Terima kasih sudah menunjukkan Hunter Valley padaku," ucap Hailexa yang duduk di kursi mobil samping pengemudi.
"Sama-sama," jawab Aaron sambil menoleh sekali karena masih menyetir.
"Jadi apa acara kita selanjutnya? Eh, ralat! Apa kejutanmu berikutnya?" tanya Hailexa bercanda.
Aaron kini menyunggingkan bibir karena Hailexa jusru menginginkan kejutan padahal awalnya ia membencinya. "Acara berikutnya nanti malam. Kita masih ada waktu empat jam lagi. Jadi sekarang aku serahkan padamu. Kau ingin ke mana?"
"Umm, sebenarnya di mobil, mengelilingi Hunter Valley juga sudah cukup," kata Hailexa.
"Kau lelah, ya?" tanya Aaron.
"Bukan begitu. Di mobil kita bisa mengobrol, mendengarkan musik," usul Hailexa.
"Bagaimana jika kita bermain truth-or-truth untuk mengenal satu sama lain," kata Aaron yang ikut mengusulkan.
Sekilas Aaron menoleh dan melihat raut Hailexa yang rautnya tampak enggan. Wajar jika Aaron selalu curiga karena Hailexa tampaknya bukan orang yang ingin membuka diri. "Ayolah. Jika kau tak ingin menjawab, aku akan mengganti pertanyaannya dengan topik lain," bujuknya.
Hailexa tersenyum dan menjawab, "Baiklah."
"Kau boleh bertanya padaku lebih dulu," kata Aaron mempersilakan.
Hailexa diam beberapa detik memikirkan pertanyaan. Tak lama, "Kau boleh memilih, pertanyaan tentang sifatmu, percintaan, atau pekerjaan."
"Aku pilih sifat," kata Aaron sambil memelankan gas mobil.
"Baiklah. Apa sifat terburukmu?" tanya Hailexa sambil menyengir lebar.