Part 35 | The List of My Jerks

1K 85 7
                                        

[Hailexa Osbert]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Hailexa Osbert]

Makan malam spesial bersama dengan pemilik perusahaan minuman anggur tentu akan selalu diakhiri dengan bermabuk sedikit. Gia, asisten rumah Aaron sudah menuangkan minuman anggur pada tiga gelas kaca di atas meja.

Damien kemudian mengangkat tangannya yang sudah memegang gelas berisi wine, meminta Aaron dan Hailexa untuk bersulang bersamanya.

Usai meneguk wine, Damien kemudian memandang Hailexa. "Hailexa, kau masih ingat dengan janjimu padaku waktu itu?"

Hailexa mengerutkan dahi dan mencoba mengingat. "Oh ya, aku ingat. Kita akan berkuda," jawabnya.

"Tepat sekali! Namun aku yakin Aaron pasti sudah mengajakmu berkuda lebih dulu, ya?" tanya Damien sambil tersenyum jahil pada Aaron.

"Benar, sebenarnya tadi pagi kami berdua hanya pemanasan saja agar Hailexa tidak kaget saat menaiki kuda denganmu," ujar Aaron sambil tertawa.

Damien mengetuk meja pelan dan kembali memandang Hailexa, "Sudah kuduga! Kalau begitu seharusnya besok pagi kau takkan kaku untuk berkuda dengan kami, oke?"

Hailexa hanya tersenyum masam sambil mengingat dirinya yang tadi pagi padahal sempat jatuh dari kuda. Meski Aaron tidak melihat saat jatuh, namun Hailexa tetap malu karena Aaron melihatnya tergeletak di tanah. Semoga besok tidak ada kejadian memalukan. "Siap, Mr. Bancroft."

"Hailexa jangan memanggilku Bancroft," koreksi Damien sambil tertawa. "Bancroft adalah nama belakang keluarga kandung Aaron."

Hailexa kini jadi merasa bodoh. Padahal tadi siang Aaron sudah menjelaskan padanya bahwa nama belakang anggota keluarga kandungnya adalah Bancroft seperti orang tuanya Albert Bancroft dan Ashley Bancroft dan kakaknya Alicia Bancroft. Jadi tentu saja Damien tidak menyandang nama Bancroft. "Ya ampun, maaf. Memangnya apa nama belakangmu?" Rasanya pertanyaan bodoh seperti itu tak seharusnya terlontar di tengah pertemuan. Padahal Hailexa saja sudah bertemu Damien beberapa waktu lalu dan sekarang ia baru bertanya nama.

"Namaku Damien Carter. Namun kaubisa memanggilku, Damien saja."

Jantung Hailexa berdebar keras saat mendengarnya, karena saat itu juga entah mengapa ia teringat nama Jackson Carter. "Na-nama belakangmu Carter?" tanya Hailexa memastikan lagi.

"Benar," jawab Damien sambil mengerutkan dahi. "Memang kenapa?"

"Umm, tidak apa," jawab Hailexa yang jadi santai karena merasa siapa pun bisa memiliki nama belakang Carter. "Baiklah aku akan memanggilmu Damien saja."

Lalu mereka bertiga kembali menikmati wine sambil menatap pemandangan yang terlihat di malam hari. Bulan sedang purnama sehingga cahayanya dapat memperlihatkan pemandangan dikegelapan malam ini.

"Aah, sayang sekali Kakakmu tidak berada di sini melihat pemandangan indah ini, Aaron," celetuk Damien sambil meneguk kembali wine.

Kakak? Aaron punya Kakak? batin Hailexa yang mulai bertanya-tanya.

"Katanya Jackson akan tiba tengah malam nanti," tambah Damien yang lagi-lagi membuat Hailexa syok dan nyaris tersedak wine. "Jadi besok pagi kita masih bisa breakfast tea bersama."

Kini semua menjadi masuk akal. Jackson Carter ternyata adalah kakak angkat Damien. Pantas saja saat di acara fashion show-nya Aaron dan Jackson bisa kenal satu sama lain. Hailexa sekarang memandang Aaron serius dan Aaron juga rautnya tampak pucat.

Mengapa orang yang Hailexa benci ternyata satu keluarga dengan Aaron? Tidak bisakah orang lain saja?

"Bukankah Jackson bilang dia ada projek dan tak bisa hadir?" tanya Aaron resah.

Hailexa paham raut wajah Aaron yang seperti itu. Tampaknya kehadiran Jackson bukanlah bagian dari rencananya. Dari keributan waktu itu di fashion show, sepertinya Aaron dan Jackson bukan saudara yang akur.

"Benar, namun katanya dia mendadak. menunda pertemuannya dengan investor," jelas Damien.

---

Hailexa berada di depan cermin rias di kamarnya sambil menghapus riasannya. Ia melihat pantulan dirinya sendiri yang terlihat kesal. Ia memang bisa menghadapi womanizer, akan tetapi Jackson berbeda. Dia tidak pernah menyerah karena nyatanya pria itu sudah menginginkannya sejak ia masih bersama dengan Zach Mayer. Hailexa pun kini mulai merasa tidak aman.

Tiba-tiba ketukan kamar terdengar. "Hailexa, bolehkan aku masuk?"

Suara khas Aaron membuat ketakutan Hailexa sedikit mereda karena mengetahui Aaron pasti akan menjaganya selama Jackson di sini. Lalu Hailexa berjalan menuju pintu dan membuka pintu.

Saat pintu terbuka, Aaron langsung masuk dan menutup pintunya dari dalam.

Hailexa paham dengan Aaron yang sepertinya ingin mendiskusikan sesuatu. "Jadi, apa ada yang ingin kau jelaskan?" tanya Hailexa pelan yang langsung memberi kesempatan.

"Aku tahu apa yang sedang kau pikirkan, Hailexa," jelas Aaron dengan raut resah. Sangat resah. "Maaf tidak pernah memberi tahumu soal Jackson Carter adalah Kakakku. Dan maaf jika semua jadi tak sesuai dugaanku. Aku tidak tahu Jackson akan datang kemari."

Kini nada suara Aaron mulai meninggi dengan tangan yang mengepal membuat Hailexa berjalan mendekat. "Aaron," panggil Hailexa lembut.

"Sekarang aku paham mengapa kau membenci kejutan," tambah Aaron dengan nada suara yang lebih rendah menandakan emosinya semakin menjadi.


Usai memberikan ciuman, Hailexa berbicara, "Aku percaya kau bisa melindungiku dari Jackson, sama seperti ketika waktu itu di fashion show-ku."

"Ya," jawab Aaron lemah. Ketika pelukan terlepas Aaron memandang Hailexa serius. "Oleh karena itu kau pindah tidur ke kamarku."

Hailexa agak terkejut saat diminta pindah ke kamar Aaron. "Tunggu dulu, memangnya dia sudah tahu aku berada di sini?" tanya Hailexa memastikan.

"Dia tidak biasanya datang ke acara makan bersama keluarga kecil ini. Waktu itu, dia juga sudah mengabari tak bisa datang dengan alasan sedang ada projek. Dan sekarang, jika dia berbuah pikiran, kemungkinan karena tahu kau di sini."

Seketika Hailexa langsung membayangakan kesempatan emas yang Jackson dapatkan jika Hailexa berada di kamar sendiri. Kali ini giliran Hailexa yang ketakutan. "Aku ingin pindah kamar, Aaron."

Aaron langsung memasang senyum leganya dan berkata, "Baiklah, aku yang akan membantu memindahkan kopermu jika sudah siap."

Keep in touch with me on:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keep in touch with me on:

Instagram: shabrinahuzna
Spotify: shabrinaafh

Spotify Playlist: The List of My Jerks

The List of My JerksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang