Part 40 | The List of My Jerks

875 73 2
                                    

[Jackson Carter]

Mereka sudah berkuda selama setengah jam lebih. Tujuan mereka adalah pergi ke pabrik wine keluarga Bancroft. Sebenarnya Jackson cukup muak untuk pergi ke sana. Ia yakin seratus persen pergi ke pabrik anggur adalah ide Damien karena secara tidak langsung dia ingin mengolok-olok Jackson. Membanding-bandingkan dirinya dengan Aaron yang sekarang sukses.

Bagaimana Jackson bisa sukses jika dirinya saja dibatasi untuk fokus dengan bisnis hotel dan kasino milik ayahnya, ditambah lagi ia diminta untuk melakukan balas dendamnya pada keluarga Osbert.

Ralat!

Tidak sepenuhnya ini adalah balas dendam ayahnya. Sejujurnya Jackson sendiri juga memiliki balas dendam pribadi pada seorang Alex Osbert. Jadi ini merupakan balas dendam antara Damien-Raymond, juga Jackson-Alex.

Kini mereka sudah tiba di depan pabrik wine, dan Aaron mulai menunjukkan sosok romantisnya pada Hailexa dan membuat Jackson iri. Damn it, you Aaron! batinnya saat Aaron membantu Hailexa turun dari kuda.

"Hailexa, kurasa kau harus mencoba wine favoritku," kata Damien yang masuk lebih dulu ke pabrik wine.

Jackson memutar bola matanya bosan. Ia semakin geram dengan tingkah ayahnya yang tampaknya sudah menganggap Hailexa sebagai anaknya, sedangkan anak kandungnya sendiri diabaikan.

Mereka pun mencoba beberapa wine yang disediakan di gudang wine sebelum dikirim ke Bali. Jackson melihat Hailexa tampak begitu seksi saat memegang wine merah yang ada dalam gelas kaca khusus wine. Ia pernah melihat gaya elegan Hailexa yang seperti ini ketika menghadiri ulang tahun Zach Mayer kala itu. Dia tampak begitu menggoda, mungkin karena waktu itu Hailexa mengenakan dress merah. Namun sekarang mengapa tetap tampak menggoda, padahal Hailexa hanya mengenakan pakaian berkuda.

Kemudian pikirannya kembali teringat karena Hailexa milik Aaron.

Sialan, anak kecil itu selalu bisa mendapatkan apapun yang kumau, geram Jackson dengan mata memicing.

Setelah itu Jackson kembali memperhatikan Hailexa yang kini sedang menghirup aroma segar wine dalam gelasnya sambil memejamkan mata. Astaga, Hailexa tampak lebih cantik sekarang. Jiwa womanizer Jackson mulai muncul, namun ia tetap terus menahannya. Apabila ia menggoda Hailexa, Aaron akan menghajarnya lagi seperti tadi pagi, lalu kesempatannya pun untuk mencari tahu keluarga Osbert akan sirna lewat Aaron.

Tampaknya Aaron menyadari Jackson sejak tadi sedang memperhatikan Hailexa. Mata Aaron seperti berbicara bahwa ia tak suka. Jackson pun akhirnya mengubah posisi badannya ke arah lain agar tidak terkesan memperhatikan Hailexa.

Usai mencicipi, Hailexa tiba-tiba berkata, "Aaron, apa itu kau sewaktu kecil?" tunjuknya pada bingkai foto yang ada dalam ruangan berkaca.

"Iya, kau mau melihat yang lain?" ajak Aaron. Hailexa mengangguk dan kemudian Aaron menarik tangan Hailexa, mengajaknya masuk ke ruang kerja Aaron di pabrik itu.

Lagi-lagi Jackson memutar bola matanya bosan. Meski begitu, Jackson juga penasaran dengan keduanya dan kemudian mengintip. "Dasarm love birds," gumamnya saat melihat kedua pasangan itu tertawa bersama.

Tiba-tiba, "Jack," panggil Damien.

Jackson menoleh dan berbalik. "Ada apa?"

"Jangan ganggu mereka berdua. Ayo kita keluar," ajak Damien.

Jackson pun mengikuti Damien dari belakang. Kini bapak dan anak itu kembali di depan pabrik, di mana kuda mereka diparkirkan. Sambil melepas tali kuda yang diikat pada sebuah kayu, Jackson berkata, "Tampaknya kau mulai menyukai Hailexa."

"Tentu saja. Dia cantik dan berbakat, sangat cocok dengan Aaron," kata Damien sambil tersenyum.

"Dan kau harus berhenti menyukai Hailexa," tegas Jackson dan nada suaranya merendah.

Damien pun berhenti melepas tali kuda dan memandang Jackson serius. "Apa maksudmu?"

"Hailexa adalah kekasih Alex Osbert," jawab Jackson dengan berani. Sudah lama dirinya ingin mengatakan hal ini pada ayahnya, akan tetapi sebelumnya Damien belum mengenal Hailexa. Namun sekarang karena Damien sudah mengenal Hailexa, Jackson membulatkan keputusannya untuk membuka mulut.

"Kau bercanda, kan?" kata Damien sambil mendecih.

"Temanku, Zach Mayer adalah mantan kekasih Hailexa, dan penyebab mereka putus karena Hailexa berkencan dengan Alex Osbert."

"Dan bukti apa yang kau punya?" tanya Damien dengan tangan yang dilipat di depan dada.

Jackson sempat heran, mengapa Damien tidak begitu tertarik saat membahas Alex Osbert."Well, aku punya foto mereka," kata Jackson seraya merogoh ponsel dari saku jeansnya. Ia pun menunjukkan foto Hailexa dan Alex yang waktu itu sempat menjadi perbincangan banyak netizen sebagai penyebab putus dengan Zach Mayer.

Jackson pikir bukti ini cukup kuat untuk meyakinkan Damien. Namun tak disangka-sangka Damien justru memukul dadanya keras. "Kau bodoh!!"

Jackson mengaduh dan kemudian jadi kebingungan.

"Jangan bilang kau tidak jadi ke Adelaide mengejar Alex Osbert karena Hailexa sedang berada di sini?!" bentak Damien.

"Dad, ini adalah kesempatan besar untuk mencari tahu lebih dalam soal keluarga Alex lewat Hailexa," bantah Jackson.

"Belum tentu itu benar, Jack! Mengapa kau menyia-nyiakan kesempatan mengejar Alex yang sudah pasti, sedangkan Hailexa adalah jawaban yang belum tentu pasti. Dan jika memang benar Alex mantan kekasih Hailexa, Hailexa pasti enggan untuk membahas mantan kekasihnya."

"Dad, mereka masih bersama. Aku yakin itu. Aaron hanya dimanfaatkan oleh Hailexa," ucap Jackson meyakinkan.

"Hailexa terlalu polos untuk berurusan dengan keluarga Osbert," remeh Damien. "Kurasa aku perlu mengingatkanmu lagi soal apa yang sudah Alex Osbert lakukan pada Johanna, agar dendammu padanya kembali muncul."

Ketika Damien membahas Johanna, saat itu juga Jackson memutuskan untuk pergi. Ia buru-buru menaiki kuda sambil memikirkan Johanna. Kuda berlari begitu kencang hingga badan Jackson ikut melompat-lompat di atasnya.

Sebenarnya, selama ini Jackson tidak sepenuhnya ingin mengikuti permainan balas dendam Damien pada keluarga Osbert. Alasan Jackson menuruti permintaan Damien karena ia ingin menjadi anak kebanggaan. Namun Jackson sadar, ia tak butuh pujian dari Damien lagi. Ia lelah menjadi budak ayahnya sendiri yang penuh dengan rasa dengki pada keluarga Osbert. Mulai sekarang, ia akan berhenti mencari anak perempuan yang dimaksud Damien, yang entah ada atau tidak.

Sejak awal, tujuan Jackson hanyalah pada Alex Osbert karena player bajingan itu sudah menyakiti hati sepupu jauhnya, Johanna Hill. Entah mengapa gejolak panas dalam dadanya kini membara saat mengingat wajah Johanna yang menangis karena telah disakiti anak konglomerat itu.

Apapun akan Jackson lakukan demi melindungi Johanna. Namun Jackson merasa dirinya bukan melindungi Johanna sebagai seorang sepupu. Ada perasaan yang sudah Jackson pendam sejak lama namun ia tutup rapat.

Johanna, I realize this forbidden feeling, but I fucking miss you, batin Jackson yang kini wajahnya menjadi frustasi.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The List of My JerksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang