All Chapters are Completed✅
Namun belum direvisi!!
The Osbert Seri #3
[Diharapkan membaca Seri 1 & 2]
13+
"Karena pria akan menjadi brengsek jika belum bertemu The One mereka."
---
PENTING!! Jika mengharapkan cerita roman dengan pasangan sesama kul...
Hayoo, udah part segini ada yang belum follow Shab? ShabrinaHuzna
Di-follow ya karena men-support tulisan Shab semudah itu kok❤️ THANCU~~
Today's song: No Drug Like Me - Carly Rae Jepsen 🎵
---
[Hailexa Osbert]
Hailexa terbangun dari tidurnya dengan kepala yang cukup pening. Ia membuka matanya perlahan dan mendapati dirinya berada di kamarnya. Ia kemudian merenggangkan badannya dan kemudian bangkit dari kasurnya.
Entah mengapa, Hailexa menyadari aroma tubuhnya yang seperti..... wine?
'Tunggu dulu! Bukankah aku seharusnya tidur di apartemen Stacy?' batin Hailexa panik. Ia berusaha mengingat, namun justru itu membuat kepalanya semakin pening. Dugaan singkatnya, mungkin ia sedang banyak minum whiskey dan wine, terus tanpa sadar ia pulang sendiri ke rumahnya.
"Oke, tidak perlu ada yang dikhawatirkan," kata Hailexa pada diri sendiri seraya berjalan keluar kamar.
Namun, saat sudah berada di luar, ia terkejut mendapati sosok pria yang menjadi alasan ia meminum banyak alkohol semalam. "A-Aaron," kata Hailexa dengan gagu.
Aaron sedang duduk di teras belakang rumahnya yang menghadap pantai. Di sana ada Diana, maid-nya yang sedang memasak sarapan di dapur.
"Miss Hailexa, ayo sarapan," ajak Diana santai, seolah tidak menyadari keberadaan Aaron di teras.
Hailexa menaruh kedua tangannya di pinggang dan berjalan mendekati Diana. Ia berbicara dengan volume kecil, "Diana bukankah aku sudah memintamu untuk-"
"Hailexa," potong Aaron yang kini sudah berada di dalam rumahnya sekarang. "Jangan salahkan Diana. Aku yang mendesaknya karena semalam aku yang membawamu pulang."
Hailexa menautkan kedua alisnya dan menatap Aaron tajam, "Aku tidak ingin pulang. Itu sebabnya aku berada di apartemen Stacy semalam, karena aku menginap di sana."
"Aku tidak bisa membiarkanmu meminum empat puluh delapan wine yang kau pesan secara online," tegas Aaron.
Hailexa membelalakan matanya, "Aku memesan empat puluh delapan botol wine?"
"Iya, kau benar-benar mabuk semalam sampai kau juga mengira aku adalah pizza man," kata Aaron sambil tertawa.
"Di mana semua wine yang kupesan?"
"Sudah kukembalikan ke bar dan aku juga sudah mengembalikan uangmu ke nomor rekeningmu," jelas Aaron lagi.
"Oke. Terima kasih sudah mencegahku dari mabuk yang lebih parah dan juga sudah memulangkanku ke rumah. Sekarang, bisakah kau pergi dari rumahku?" kata Hailexa datar dan langsung pergi dari hadapan Aaron.
Sebelum pergi, Aaron menarik tangan Hailexa, "Mengapa kau tidak kembali ke rumah semalam?"
Hailexa diam membisu.
"Kau sedang menghindar dariku, benar?" tanya Aaron lagi.
Hailexa menghela napas panjang dan membalikkan badan. "Untuk apa kau mencariku? Segalanya tentang kita sudah berakhir, benar?" tanya balik Hailexa.
"Aku mencarimu karena aku butuh penjelasan darimu," Aaron mendekatkan badannya agar Hailexa tidak dapat kabur ke manapun.
Hailexa memutar bola matanya dnegan bosan, "Penjelasan apa lagi yang kau butuhkan? Soal Alex Obsert? Aku sudah bilang padamu berkali-kali, aku dan Alex tidak memiliki hubungan apapun. Kami hanya rekan bisnis saja."
"Berhenti berbohong padaku, Hailexa," kata Aaron menggeram.
Hailexa menghela napasnya dengan berat. Ia mulai muak dengan rahasia terbesarnya ini. "Aku tidak tahu harus bagaimana membuatmu percaya bahwa aku dan Alex bukan sepasang kekasih," jelasnya dengan lesu.
"Kau dan Alex memang bukan sepasang kekasih. Kau dan Alex adalah saudara kandung, benar?"
"Benar, Hailexa?" tanya Aaron lagi yang nada suaranya lebih berat.
Pupil mata Hailexa bergerak sedikit, menunjukkan ketakutannya. Di luar ekspektasi, Aaron justru berjalan mendekat lalu memeluknya.
Kini Hailexa benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Semua tanda tanya kini muncul di atas kepala Hailexa sampai pada akhirnya Aaron menjelaskan soal apa yang sudah ditemukannya, yakni siapa diri Hailexa yang sebenarnya.
Hailexa jadi tahu bahwa dulu Aaron sempat merawatnya saat Damien menculiknya. Aaron juga menjelaskan betapa deja vu-nya dia ketika Hailexa sempat menunjukkan foto masa kecilnya dengan kupluk ungu. Aaron pun jadi tahu bahwa Hailexa adalah anak yang disembunyikan Raymond Osbert untuk mengurangi risiko anak perempuannya yang diculik.
Semua penjelasan Aaron membuat Hailexa tak bisa berkata apa-apa. Untuk pertama kalinya seseorang dari luar lingkungan keluarganya mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya.
Pelukan hangat kedua Aaron menyambut tubuh Hailexa saat dirinya menangis. "Aku tidak menyangka kau bisa menyimpan rahasia ini seumur hidupmu ini," ucap Aaron.
Aaron benar-benar mengerti perasaannya sekarang. Bahkan ia juga baru sadar, selama ini dirinya sudah bersembunyi dari dunia selama dua puluh tiga tahun lamanya. "Aku juga tidak menyangka kau pada akhirnya akan tahu hal ini," ucap Hailexa, namun tangannya masih belum mau memeluk Aaron. Entah mengapa ia masih belum sepenuhnya percaya dengan Aaron.
Tiba-tiba perasaan was-was membuat Hailexa menjauh dari pelukan Aaron. "Tunggu dulu. Apakah sekarang kau sedang bersekongkol dengan Jackson dan Damien? Mereka pasti sekarang sudah tahu aku adalah saudara kandung Alex Osbert," kata Hailexa panik.
"Swear to God, mereka tidak tahu mengenai hal ini. Aku justru membuat Jackson pergi ke Bali, karena dia mengira aku sedang bersamamu di Bali," jelas Aaron.
"Maksudnya?" tanya Hailexa bingung.
"Jackson sedang mencarimu, menjadikanmu sebagai umpan agar Alex mau datang dan menyelamatkanmu."
"Seperti saat dulu lagi ya? Di saat aku diculik, aku juga dijadikan umpan," kata Hailexa lesu.
"I'm sorry to say, but yes." Kemudian Aaron mendekatkan wajahnya pada Hailexa sambil memegang kedua bahunya, "Maka itu aku ke sini untuk menyelamatkanmu, Hailexa. Aku tidak ingin kau mengulang kejadian dulu. Aku takkan membiarkan Jackson menyentuhmu, aku janji."
Binar mata Aaron menunjukkan keseriusannya. Ia lelah untuk selalu menjadi umpan demi kepentingan orang lain. Ia percaya Aaron bisa membantunya.
"Apakah soal Bali yang tadi kau katakan adalah bagian dari rencanamu?" tanya Hailexa.
"Iya."
"Oke, aku percaya padamu. Apa rencanamu?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.