All Chapters are Completed✅
Namun belum direvisi!!
The Osbert Seri #3
[Diharapkan membaca Seri 1 & 2]
13+
"Karena pria akan menjadi brengsek jika belum bertemu The One mereka."
---
PENTING!! Jika mengharapkan cerita roman dengan pasangan sesama kul...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak ada keluarga yang sempurna.
Jika masih berpikir begitu, mungkin kau terlalu sering membandingkan keluargamu dengan keluarga lain.
-Aaron Bancroft-
[Hailexa Osbert]
Hailexa dan Aaron sudah berada di depan dinding penuh bingkai foto yang begitu besar. "Aku menunggu," kata Hailexa dengan kedua tangan yang dilipat di dada, menunggu Aaron menjelaskan soal wanita yang tadi diperdebatkan.
"Nama depan keluargaku semua berawal dari huruf A. Kakak kandungku Alicia Bancroft," tunjuk Aaron pada bingkai foto Alicia yang sedang duduk sendiri. "Ayah kandungku Alberth Bancroft dan Ibu kandungku Ashley Bancroft," jelas Aaron lagi sambil menunjuk foto pernikahan kedua orang tuanya.
Karena foto yang dipajang begitu besar membuat Aaron dan Hailexa harus berjalan sedikit agar dapat melihat foto berikutnya. Kemudian mereka berhenti di depan foto keluarga yang tadi Hailexa perdebatkan.
"Soal pertanyaanmu tadi, mengapa tidak ada foto kakakku dalam foto keluargaku? Usia kakakku dan aku berbeda sepuluh tahun. Kakakku sangat jenius. Di usianya yang masih enam belas tahun sudah mendapat beasiswa kuliah di Perth. Dalam foto ini, kami hanya foto bertiga karena Kakakku sudah ke luar kota untuk kuliah."
"Berarti dalam foto ini kau berusia enam tahun, ya?" tanya Hailexa sambil melihat ke atas, seolah ada kalkulator yang mengambang di kepalanya untuk menghitung.
Aaron mengangguk sebagai jawaban.
"Lalu di mana Alicia sekarang? Di mana Ayah-Ibumu?" tanya Hailexa sambil memutar tubuhnya menghadap Aaron, menunjukkan rasa penasarannya.
"Saat itu, Ayah dan Ibuku hendak menjemput Kakakku. Sayangnya ketika kembali, pesawat mengalami kecelakaan dan membuat kedua orang tuaku dan kakakku meninggal."
Hailexa langsung menutup mulutnya. "Aaron, aku benar-benar minta maaf."
"Tidak apa. Kejadiannya sudah dua puluh satu tahun yang lalu," kata Aaron yang wajahnya tenang.
"Lalu Ayah tirimu, Damien? Bagaimana kau bertemu dengannya?" tanya Hailexa lagi, mengingat dulu sempat dikenalkan dengan pria berambut pirang itu.
"Dia adalah sahabat dekat Ayahku. Setelah kecelakaan, aku tak punya siapa-siapa lagi dan kemudian Damien memutuskan untuk mengasuhku," jelas Aaron. "Dia begitu menyayangiku seperti aku adalah anak kandungnya."
Hailexa tersenyum dan mengelus lembut bahu Aaron. "Aku tahu dia begitu menyayangimu. Terlihat saat pertama kali aku bertemu dengannya di grand opening bar-mu."
"Iya. Oleh karena itu, aku berjanji akan selalu membantunya di saat dia membutuhkanku," jelas Aaron. "Apa pun yang diinginkan, aku akan berusaha untuk mewujudkannya."
"Itu bagus, Aaron," jawab Hailexa yang ikut tersenyum senang dengan Aaron yang akhirnya dapat menemukan sisi bahagianya dengan keluarga baru. Meski awalnya pasti tak mudah bagi seorang anak berumur enam tahun harus ditinggal seluruh keluarganya.