All Chapters are Completed✅
Namun belum direvisi!!
The Osbert Seri #3
[Diharapkan membaca Seri 1 & 2]
13+
"Karena pria akan menjadi brengsek jika belum bertemu The One mereka."
---
PENTING!! Jika mengharapkan cerita roman dengan pasangan sesama kul...
Cek playlist cerita ini di Spotify dengan scan barcode di bawah atau buka username Spotify Shab: shabrinaafh
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Aaron Bancroft]
Pagi hari ini Aaron merasa bersemangat untuk pergi ke butik Cole and Design. Ia jadi penasaran akan seperti apa motif dasi yang ditentukan oleh Hailexa.
Tak lama kemudian, Aaron tiba. Ia kemudian mengirimkan pesan pada Hailexa, mengabari bahwa dirinya sudah tiba. Tak lama, seseorang keluar dari lift dan ternyata itu adalah Hailexa. Dia melambaikan tangan sambil tersenyum pada Aaron. Ah, senyuman itu selalu membuat Aaron membeku dalam beberapa detik. Kemudian Aaron mengikuti Hailexa ke butik.
"Selamat pagi, Mr. Bancroft," ucapnya Hailexa sambil berjalan di samping Aaron.
"Pagi, Miss Hailexa!" sapa Aaron balik.
"Apakah kau sudah melihat media sosial hari ini?" tanya Hailexa.
Aaron mengerutkan dahi bingung karena ia tidak mengamati media sosial. "Memangnya ada apa?"
"Profil Instagram bar milikmu sudah ramai setelah aku membuat instagram story bar milikmu," jelas Hailexa.
Aaron buru-buru membuka media sosial pada ponselnya. Ternyata benar, profil instagram bar miliknya kini ramai dikunjungi berdasarkan analitika.
"Jadi, apakah aku melakukan tugasku dengan benar, Mr. Bancroft?" tanya Hailexa.
Aaron tersenyum menatap Hailexa. "Sepertinya, untuk berikutnya aku tidak akan memintamu lagi untuk promosi."
Hailexa memandang Aaron dengan dahi mengerut. "Apakah jumlah pengunjungnya kurang? Atau aku perlu mem-posting lebih banyak lagi?"
Aaron kini mengangkat alisnya karena baru saja mengetahui sifat profesional Hailexa. "Justru sebaliknya. Setelah marketing berhasil karenamu, maka aku juga harus membayarmu lebih mahal," kata Aaron bercanda.
"Kau menyebalkan!" Hailexa memukul bahu Aaron sambil tertawa. Kontak fisik Hailexa tadi sempat membuat Aaron terkejut sejenak, namun dirinya tetap menunjukkan ekspresi normal.
"Mungkin kau akan lebih menyesal setelah melihat hasil kerja tanganku pada jas barumu," tambah Hailexa sambil mengeluarkan jas dari etalase.
Aaron melihat jas biru dongker sesuai dengan saran Hailexa. Namun ia terkejut dengan jas tersebut yang tak memiliki dasi. "Di mana dasinya?" tanya Aaron heran, karena ia sudah penasaran dengan janji Hailexa yang akan mengejutkannya soal dasi.
"Ya, inilah kejutannya! Tanpa dasi," jelas Hailexa.
Sekilas Aaron sempat meremeh, karena rasanya aneh jika dasi dihilangkan dari jas. Lalu ia semakin meremeh karena ternyata bukan kemeja putih yang akan digunakannya nanti, melainkan pakaian turtleneck yang panjangnya sampai leher. "Apakah ini tidak akan aneh? Rasanya turtleneck kurang formil," ucap Aaron berpendapat, meski sebenanry ia juga sadar, dirinya tidak memahami soal fashion.