Extra 1.3 | Hailexa & Aaron

736 76 2
                                    

[Hailexa Osbert]

Hari ini Hailexa sedang sarapan dengan kedua orang tuanya. Ketika makan, Hailexa merasa tidak nyaman karena ibunya terus memperhatikannya. "Mom, aku tidak bisa makan jika kau tersenyum begitu terus selama dua menit terakhir. Ada yang aneh denganku?" tanya Hailexa sambil memandang pakaiannya sendiri, lalu juga melihat dirinya sendiri melalui pantulan dari pisau roti yang dipegang, memastikan riasannya rapi.

Ia sudah berpakaian rapi dan memakai riasan karena setelah sarapan ini ia akan langsung pergi ke bandara untuk menjemput Fayeez, sesuai permintaan orang tuanya.

"Tidak ada yang aneh darimu. Hanya saja aku senang kau bisa sarapan bersama dengan kami," jelas Adrianne. Hailexa tahu ibunya begitu senang karena akhirnya permasalahan pesaing perusahaan Osbert Land Corp usai sudah. Tanpa bantuan Aaron dan Jackson, Hailexa takkan mungkin bisa berada di mansion orang tuanya sekarang.

"Jujur, aku pikir kalian akan kecewa dengan Aaron, karena dia adalah anak angkat pesaing The Osbert Land Corp," kata Hailexa berterus terang akan kegugupannya kemarin.

"Tentu saja tidak. Aku senang Aaron mau menyudahi ketakutan kita selama ini," jelas Raymond dengan raut datar, tidak seperti ucapannya yang bilang senang.

"Honey, berhentilah mencurigai Aaron," tegur Adrianne yang sudah paham dengan suaminya.

"Aku tidak pernah berkata mencurigai Aaron, Honey," elak Raymond sambil menatap istirnya di samping.

"Lalu?" Adrianne menunggu jawaban, begitu juga dengan Hailexa yang sedari tadi bergantian memandang Raymond dan Adrianne saat bercakap-cakap.

"Ini tidak ada kaitannya dengan masalah pesaing bisnis. Maksudku, dia bersama dengan putri kecil kita. Aku ingin tahu seberapa seriusnya Aaron dengan Alexa."

Hailexa menaruh garpu dan pisau roti di atas piring, "Dad, kau berbicara seolah aku tidak ada di sini. Aku juga bukan putri kecilmu lagi, Dad. Dan soal hubungan serius, kurasa masih lama juga. Aku masih umur dua puluh tiga."

Raymond malah tertawa dan menajwab, "Kau tidak mau dibilang putri kecil, namun di sisi lain kau juga masih menganggap dirimu terlalu muda untuk hubungan serius. Jadi mana yang benar? Lagi pula dua hari lagi kau berusia dua puluh empat tahun."

Hailexa menggeram akan ucapan ayahnya. Ia juga baru ingat, dua hari lagi sudah dua Oktober, hari ulang tahunnya dan Alex.

"Begini saja, Alexa. Aku hanya mengingatkanmu sebagai seoarang pria dewasa. Aaron sudah berusia matang untuk menikah, tiga puluh tahun. Usia kalian terpaut hampir tujuh tahun."

Meski terlihat tidak sopan, Hailexa tetap memutar bola matanya di depan orang tuanya. Bagaimana tidak kesal, pasti ayahnya sudah mengulik banyak soal Aaron sampai tahu soal usia Aaron.

"Maka dari itu aku ingin menguji seberapa seriusnyakah Aaron kepadamu. Atau bisa jadi dia sama seperti pria pecundang di luar sana," lanjut Raymond.

Hailexa menautkan kedua alisnya. "Menguji? Apa maksudmu?"

Adrianne berdeham dan rautnya tampak paham denga napa yang dimaksud oleh suamiya. Hailexa menatap ibunya curiga dan bertanya, "Mom, apa maksudnya?"

"Sebenarnya Ayahmu yang merencanakan soal kau yang akan menjemput Fayeez Ummayer?"

"Lho, kenapa jadi membahas Fayeez, sih?" gerutu Hailexa.

"Aku hanya ingin menguji apakah Aaron bersikap acuh dan cemburu atau tidak. Jika dia bersikap acuh, maka tentu saja dia tidak serius denganmu," aku Raymond dan rautnya masih memasang mimik seolah ini bukan masalah besar.

The List of My JerksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang