All Chapters are Completed✅
Namun belum direvisi!!
The Osbert Seri #3
[Diharapkan membaca Seri 1 & 2]
13+
"Karena pria akan menjadi brengsek jika belum bertemu The One mereka."
---
PENTING!! Jika mengharapkan cerita roman dengan pasangan sesama kul...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Hailexa Osbert]
Benar-benar makan malam yang canggung. Kini Hailexa sedang mengantar Aaron ke teras mansion orang tuanya. Belum ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir Aaron sejak terakhir ia menyetujui untuk ikut menemani Hailexa ke bandara besok.
Selagi berjalan menuju teras, Hailexa kemudian memberanikan diri menatap Aaron. "Aaron, maaf aku tidak pernah memberi tahumu soal Fayeez akan datang kemari. Jika kau keberatan, aku tidak masalah dan meminta supir untuk menjemput Fayeez."
Aaron masih berjalan dan tidak sedikit pun melirik Hailexa. "Aku tidak masalah, Xa."
"Jawabanmu tidak meyakinkan, Aaron," ucap Hailexa yang kini mulai berjalan cepat agar dapat menghalangi jalan Aaron. Aaron pun menghentikan langkahnya saat Hailexa berhasil menghalangi jalannya. Aaron masih mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.
"Aaron, lihat aku," pinta Hailexa sambil mengangkat dagu Aaron agar dapat menatap mata Hailexa. "Percaya padaku, Fayeez tidak seperti mantanku yang lain, yang berharap untuk kembali bersama."
Kini Aaron menautkan kedua alisnya karena resah. "Aku ingin percaya padamu, Xa. Namun, aku perlu melihat Fayeez secara langsung. Besok kita akan tetap menjemputnya, oke?"
Hailexa sebenarnya enggan untuk bertemu Fayeez. Ia takut ekspektasinya salah, ternyata mantannya masih mengharapkannya. Terdengar kegeeran, namun memang sudah seharusnya wanita harus berjaga-jaga, bukan?
Di sisi lain, Hailexa jadi tahu Aaron adalah pria yang cemburuan. Entah mengapa Hailexa suka itu, karena mantan kekasih sebelumnya tidak pernah menunjukkan sifat cemburunya seperti Aaron. Hailexa kini tersenyum menatap Aaron dan berkata, "Terima kasih, Aaron."
Mereka pun kembali berjalan, dan kemudian berpisah. Sebelum Aaron masuk ke mobil sport-nya, Hailexa sempat bertanya, "Apa kau langsung ke rumah Rick?"
Aaron menggeleng, "Aku menginap di rumah Jackson. Sekaligus ingin diskusi dengan soal uang pensiun Damien."
Hailexa tersenyum karena mengetahui Aaron dengan kakak tirinya sudah benar-benar akur. "Aku senang mendengarnya."
Aaron membuka pintu mobilnya, dan pintunya kini menjulang ke atas. Sebelum masuk, Aaron menarik Hailexa lebih dekat dan berkata, "Kau menginap di sini, kan?"
Hailexa mengganguk sebagai jawaban.
"Kalau begitu, aku akan menjemputmu. Kita ke bandara besok dengan mobilku saja, oke?"
Hailexa mengangguk sambil tersenyum palsu. Ia ragu besok akan baik-baik saja. Hailexa sudah membayangkan dirinya dengan kekasih dan mantan kekasihnya berada satu mobil. "Sampai besok, Aaron."
Aaron pun menarik leher Hailexa agar lebih dekat, dan langsung memagut bibir Hailexa dengan lembut. Entah mengapa, ciuman yang Aaron berikan selalu membuat rasa khawatirnya menjadi sirna. Hailexa tahu, Aaron pasti akan selalu melindunginya. Ia pun jadi percaya, semua akan baik-baik saja besok. Anggap saja Fayeez adalah sahabat kecilnya tanpa adanya status mantan.