Part 25 | The List of My Jerks

1.1K 105 9
                                        

[Aaron Bancroft]

Kini Hailexa dan Aaron sedang makan malam bersama, lebih tepatnya candlelight dinner untuk pertama kalinya. Meski tadi habis menangis, wajah Hailexa masih tetap mempesona bagi Aaron. Bahkan sebenarnya Aaron lebih menyukai wajah Hailexa yang natural tanpa riasan seperti ini dan saat mereka berselancar.

"Oke, sekarang saatnya wine!" seru Hailexa dengan girang.

Kemudian asisten rumah tangga Hailexa datang membawa sebotol wine. Aaron langsung menautkan kedua alisnya saat melihat botol wine yang tak asing baginya. "Dari mana kau tahu merk wine-ku?" tanyanya saat wine sedang dituangkan ke gelas kaca mereka berdua.

"I googled you," jawab Hailexa sambil tertawa.

Aaron sangka selama ini Hailexa masih bermain jual mahal dengannya, menciumnya hanya untuk menggodanya sesaat atau mungkin sedang mengujinya. Secara, Hailexa adalah wanita cantik yang tentu saja banyak pria yang rela mengantre demi mendapatkan kesempatan bersama dengan Hailexa. Lalu kini, Aaron telah menjadi pria beruntung yang mendapatkan kesempatan akan bermabuk ringan dengan Hailexa. Lebih tepatnya, dengan wine milik perusahaannya.

"Oke, aku akui. Kau cukup menyeramkan sudah mencari tahu soalku, Miss Hailexa," ucap Aaron sambil tersenyum lebar.

"Cheers!" seru Hailexa yang sudah mengangkat gelas kaca yang berisi wine.

"Cheers, untuk acara fashion show-mu besok!" seru Aaron sambil mengangkat gelas.

TING! Gelas mereka saling beradu dan mereka pun menikmati wine-nya bersama.

Lalu datang asisten pria Hailexa yang datang membawakan sesuatu dalam amplop. "Ini, Miss Hailexa."

"Terima kasih, Matt," ucap Hailexa sopan.

Lalu Hailexa memandang Aaron dan kemudian memberikan amplop tadi. "Aaron, ada tiga tiket untuk masuk acara fashion show-ku. Satu untukmu, dua lagi mungkin untuk Rick dan Tiana jika mereka bisa."

Dahi Aaron mengerut curiga. Sebegitu kesepiannya kah Hailexa sampai repot mencetak tiket tambahan untuk dua temannya. "Baiklah, aku akan mengabari mereka berdua malam ini," kata Aaron. "Terima kasih banyak, Hailexa."

"Tidak. Justru aku yang berterima kasih padamu yang akan hadir," kata Hailexa.

Kemudian Aaron menatap botol wine-nya sekali lagi. Hailexa sudah mencari tahu wine miliknya. Kini giliran Aaron yang harus mencari tahu Hailexa lebih dalam. Lalu kemudian ia memandang sekeliling rumahnya, barang kali ada foto diri Hailexa sewaktu kecil bersama keluarganya yang dipajang. Sayangnya, Aaron tidak melihat apa pun selain beberapa lukisan yang begitu elegan dan terkesan mewah.

"Kau sedang mencari toilet?" tanya Hailexa karena curiga.

"Tidak," jawab Aaron jujur, "aku hanya penasaran denganmu."

Hailexa mengangkat alisnya bingung. "Maksudmu?"

"Kau sangat menyukai lukisan, ya?"

Hailexa mengangguk sambil tersenyum. "Sangat! Sayangnya kegiatan melukisku itu sudah lama tidak terasah dan tidak pernah membuatnya lagi."

Aaron membelalakan matanya karena terkejut, mengetahui Hailexa bisa melukis. "Maksudmu kau yang membuat semua lukisan ini?"

"Haha, tenang. Tidak semuanya," ucap Hailexa dan kemudian ia meminum satu tegukan lagi wine-nya.

"Yang mana saja lukisanmu?" tanya Aaron penasaran dan kemudian ikut meneguk wine miliknya.

Namun sayangnya, pertanyaannya tidak terjawab karena bel rumah Hailexa berbunyi. "Sebentar," ucap Hailexa seraya pergi melihat monitor kecil pada dinding untuk melihat siapa yang datang berkunjung.

The List of My JerksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang