All Chapters are Completed✅
Namun belum direvisi!!
The Osbert Seri #3
[Diharapkan membaca Seri 1 & 2]
13+
"Karena pria akan menjadi brengsek jika belum bertemu The One mereka."
---
PENTING!! Jika mengharapkan cerita roman dengan pasangan sesama kul...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anyws, selamat membaca~
---
[Aaron Bancroft]
Sepuluh menit berlalu, dan Fayeez belum juga muncul batang hidungnya. Padahal melalui papan informasi, pesawat yang Fayeez tumpangi sudah tiba. Meski begitu, sepuluh menit lamanya Aaron masih menggenggam tangan Hailexa, seolah takut Hailexa meninggalkannya.
Seketika, ponsel Hailexa berdering. "Mrs. Rough, ada apa?" tanya Hailexa saat telepon terhubung.
Aaron terheran-heran karena Hailexa masih memanggil auntie-nya dengan panggilan karyawan pada bosnya. Inilah yang Aaron suka dari Hailexa, dia masih bersikap profesional dalam pekerjaan, meski dengan keluarganya sendiri. Selain itu juga, ini menandakan Hailexa bersikap rendah hati dan tidak sombong meski ia adalah anak dari pemilik The Cole and Design.
"Hmmm," geming Hailexa dalam telepon sambil berjalan melepaskan genggaman tangan Aaron dan pergi. Padahal Aaron sudah menggenggam tangan Hailexa sedari tadi karena takut Hailexa pergi.
Sebelum semakin menjauh, Aaron menyusul dan berhasil menarik lengan Hailexa. "Xa, mau ke mana?" tanyanya.
"Tunggu sebentar Mrs. Rough," kata Hailexa pada telepon dan kemudian ia menjauhkan ponselnya dari telinga. "Aku ada masalah dengan klienku. Aku harus berbicara dengannya."
"Lalu bagaimana jika Ummayer datang?"
"Tenang saja, aku hanya sebentar kok," bisik Hailexa dan kembali mendekatkan ponsel pada telinga seraya berjalan menjauh dari Aaron.
Kini Aaron sendirian, menunggu pria bernama Fayeez Ummayer yang bahkan ia tidak tahu wajahnya seperti apa. Meski begitu, Aaron tetap optimis Hailexa akan kembali sebelum Fayeez datang.
Setelah dua menit, tiba-tiba pria berjas hitam datang menghampiri Aaron. Dia melepas kaca mata hitamnya. "Kau Aaron Bancroft?"
Aaron mengangkat alisnya, "Iya."
Pria itu mengulurkan tangannya dan mengajak Aaron berjabat tangan. "Aku Fayeez Ummayer."
Aaron memandang wajah pria itu dan menilai secara fisik. Penampilan Fayeez tidak seperti apa yang dibayangkan oleh Aaron, karena ia pikir Fayeez akan dengan busana khas Asia Timur pada umumnya, mengenakan sorban di kepala dan jubah putih. Penampilan dan wajah Fayeez sukses membuat mental Aaron ciut saat itu juga. Tentu saja! Semua mantan Hailexa tampan. Mana ada yang tidak keren, batin Aaron yang risih dengan perasaan cemburu butanya ini.