All Chapters are Completed✅
Namun belum direvisi!!
The Osbert Seri #3
[Diharapkan membaca Seri 1 & 2]
13+
"Karena pria akan menjadi brengsek jika belum bertemu The One mereka."
---
PENTING!! Jika mengharapkan cerita roman dengan pasangan sesama kul...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-----
[Hailexa Osbert]
Siang ini Hailexa sudah berada di teras rumah, duduk di atas koper, menunggu Aaron yang sebentar lagi akan tiba menjemputnya. Tak lama, Aaron datang dengan mobil sport miliknya.
Aaron keluar dari mobil dan menyapa, "Hai! Kau siap liburan?"
"Tentu saja," ucap Hailexa senang sambil bangkit dari duduknya. Aaron pun menggeret koper Hailexa dan memasukkannya ke bagasi.
"Oh iya, Matt akan membawa mobilku dan akan mengikuti kita dari belakang," kata Hailexa sambil menunjuk Matt yang sudah berada dalam mobil Hailexa.
"Baiklah," jawab Aaron dan kemudian membukakan pintu untuk Hailexa. "Mademoiselle."
"Terima kasih," ucap Hailexa seraya masuk ke mobil Aaron.
Perjalanan yang akan mereka tempuh adalah tiga jam lebih. Kemungkinan mereka tiba saat senja. Selama perjalanan, mereka hanya mengobrol, mendengarkan musik, dan Hailexa sempat tertidur.
Tak lama, "Hailexa, bangun," kata Aaron sambil menepuk bahu Hailexa dengan lembut.
Hailexa mencoba membuka mata perlahan. "Kita sudah sampai?" tanya Hailexa terkantuk-kantuk.
"Belum. Namun ada kejutan untukmu," ucap Aaron sambil masih menyetir.
Hailexa langsung memasang wajah cemberut. "Aaron sudah kubilang aku tak suka kejutan darimu."
"Bukan dariku," kata Aaron mengoreksi, "tapi kejutan dari alam."
Hailexa mengucek matanya lagi agar dapat melihat jelas. Saat pengelihatannya jelas, Hailexa langsung terpukau dengan pemandangan yang ada di hadapannya. Lahan hijau yang membentang luas dan dihiasi gunung-gunung berjejer.
"Aaron, ini indah sekali!" seru Hailexa terkagum. Ia langsung terbayang jika ia duduk di sana, sambil melukis atau menggambar apa pun yang ia suka. Ia jadi menyesal tidak membawa peralatan menggambarnya. Bahkan pensil atau Ipad tidak ia bawa.
"Jadi kali ini kau suka kejutannya, kan?" tanya Aaron seraya masih mengendalikan mobil.
"Kali ini aku menyukainya, karena dari alam, bukan darimu," ledek Hailexa sambil menjulurkan lidahnya.
Aaron mendesah kesal, "Hailexa, apa susahnya untuk mengatakan: Aku suka kejutanmu, Aaron."
"Kita lihat saja besok," tantang Aaron yang tidak mau kalah.
---
Setengah jam kemudian, mereka akhirnya tiba di depan sebuah rumah minimalis bertingkat dua dan begitu lebar. Warnanya putih mencolok karena memang rumah itu merupakan satu-satunya bangunan di antara kebun hijau di sekelilingnya.