Part 24 | The List of My Jerks

1K 100 2
                                        

Yang kepo hubungan Alex dan Audrey, mana suaranyaaa?? YUHUU

-----

[Audrey Sophie Dall]

Tidak ada respon yang diberikan oleh Alex. Dia masih terus menatap surat yang tadi Audrey beri. "Alex, mereka akan menyakiti Hailexa," kata Audrey dengan raut panik.

Alex masih diam menganalisa sambil mengelus-elus dagunya. Seketika Audrey jadi salah fokus. Wajah fokusmu justru membuatku tak fokus, Alex batin Audrey sambil menggigit bibir bawah. Sebenarnya Audrey sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak jatuh hati dengan kembaran sahabatnya itu. Akan tetapi perasaan itu selalu muncul saat seperti ini. Itulah sebabnya Audrey selalu menghindar dari Alex. Akan tetapi, kali ini Audrey menghampiri kantor Alex karena terpaksa. Ini semua demi Hailexa.

"Memang benar," ucap Alex yang pada akhirnya berbicara setelah menganalisa, "mereka sudah tahu aku memilki adik perempuan, namun aku tidak yakin mereka tahu adikku adalah Hailexa."

"Apa maksudmu? Lihatlah, mereka menulis bahwa kau sudah memiliki adik perempuan," kata Audrey sambil menunjuk tulisan yang dimaksud.

"Jika dianalisa lagi, lihatlah Audrey. Mereka mencantumkan nama lengkapmu, namun tidak mencantumkan nama Hailexa," Alex kembali menunjukkan kertas tadi. "Jika sudah tahu siapa adikku, pasti mereka dengan bangga memamerkan dengan mencantumkan nama Hailexa di sini."

Audrey kini memandang Alex dengan terkagum. Itulah yang ia sukai dari Alex, pintar menganalisa, tidak gegabah, dan fokus. "Kau benar. Kalau begitu kurasa aku harus bertemu Hailexa, mengabarinya soal ini," ucap Audrey yang kemudian bangkit dari kursi dan buru-buru pergi.

Alasan sebenarnya Audrey ingin pergi adalah karena ia tak tahan jika berlama-lama berdua dengan Alex. Jika terlalu lama, ia akan masuk dalam perangkap Alex, dan mungkin akan menjadi wanita selanjutnya dalam barisan wanita Alex Osbert.

Saat sudah mendekati pintu, tiba-tiba tangan Alex menahannya. "Jangan."

Audrey menatap tangannya yang kini dipegang oleh Alex. Ia pun buru-buru menyingkirkan tangan Alex karena was-was Alex akan menggodanya kembali. Ia pun bertanya, "Kenapa jangan?"

"Kau tidak sadar? Jika mereka sudah tahu kau dekat dengan Hailexa, secara tidak langsung mereka juga sedang memantaumu, Audrey," jelas Alex yang analisanya kembali menunjukkan kepintaran seorang Alex.

"Lalu aku harus bagaimana sekarang?" tanya Audrey cemas.

"Kau tidak bisa bertemu Hailexa untuk sementara."

"Kau gila! Aku tidak bisa," bentak Audrey emosi. "Besok adalah acara fashion show Hailexa. Keluarganya termasuk kau tidak bisa datang melihat hasil kerja kerasnya. Jadi aku harus datang, Alex. Kau tidak kasihan dengan saudara kembarmu sendiri, huh?!"

Alex diam karena kelemahannya adalah tidak bisa berbuat apapun ketika seorang wanita membentaknya seperti tadi.

Seketika mata Audrey berkaca-kaca. "Dia adalah sahabatku satu-satunya yang kumiliki, Alex. Aku tidak ingin melepas Hailexa."

Tak disangka-sangka, Alex memeluk Audrey perlahan. "Aku tahu. Namun aku tidak ingin Hailexa terluka. Aku juga tidak ingin kau terluka, Audrey," ucap Alex dengan suara beratnya dan terdengar lemah. "Kau juga salah satu orang terdekatku dan aku tak ingin kehilanganmu."

Jantung Audrey berdebar keras dalam pelukan hangat Alex. Ia tidak menyangka Alex akan berkata seperti itu. Air mata Audrey yang sempat ditahan akhirnya gugur juga dalam jas hitam Alex.

Kemudian Alex mengelus lembut rambut cokelat Audrey yang panjang. Lalu Audrey semakin mengeratkan pelukannya. "Jangan merasa sendiri, Audrey. Aku di sini."

The List of My JerksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang