Part 20 | The List of My Jerks

1.1K 104 4
                                    

DOUBLE UPDATE YAAY!!!

Hayoo hayooo, siapa yang udah baca sampai part ini tapi belum follow Wattpad Shab? Hehe.🤭😅✌🏼

Ayo ah bantu support, selain itu juga kalian bisa dapet info update.

ShabrinaHuzna

Luff ya!!

-----

[Aaron Bancroft]

Belakangan hari ini Aaron begitu sibuk mengurus kerja sama impor wine-nya di Bali. Ini adalah suatu kebanggan dirinya bisa menjual anggurnya hingga ke negara tetangga.

Damien yang hanyalah ayah tiri bisa sangat bangga padanya, apalagi ayah kandungnya sendiri, melihat tanah luas yang sudah menjadi warisan keluarganya turun temurun kini bisa dimanfaatkan untuk membangun sebuah kebun anggur.

Aaron kini menatap sebuah bingkai kecil yang terdapat foto ayahnya, Alberth Bancroft berdiri di samping ibunya, Ashley Bancroft. Di samping bingkai foto orang tuanya, terdapat foto wanita cantik yang merupakan kakaknya bernama Alicia. Matanya seketika mulai berkaca-kaca memandang foto itu.

"Aaron," panggil Damien.

Aaron mengusap matanya, memastikan tidak ada air mata disekitar matanya. Kemudian ia berbalik dan melihat Damien.

"Damien," jawab Aaron.

Kemudian Damien melihat apa yang ada di tangan Aaron. "Aku juga merindukan Alberth, sama sepertimu."

"Aku tidak bisa berhenti memikirkan kecelakaan itu. Mengapa harus aku yang ditinggal sendiri?" tanya Aaron dengan nada pasrah.

"Jangan berkata seperti itu," ucap Damien sambil menepuk bahu Aaron. "Kau harus bersyukur masih diberi kesempatan Tuhan untuk meneruskan mimpi ayahmu. Lihatlah." Damien kemudian menunjuk pada peta lahan kebun anggur yang terpajang di ruang kerja Damien.

"Aku mengangkatmu sebagai anak bukan hanya karena kau adalah anak dari sahabatku, namun karena kau adalah anak yang hebat yang suatu saat bisa menjadi orang sukses," puji Damien. "Aku di sini hanya bisa membantu mendukungmu dan mencoba memberikan yang terbaik agar kau bisa menjadi sukses."

Saat itu juga, Aaron langsung memeluk Damien erat. Memeluk Damien bisa menghilangkan rasa rindu pada keluarga kandungnya. "Kau mungkin hanya ayah angkatku, tapi aku akan membalas kebaikanmu. Aku juga akan berusaha sebaik mungkin untuk membantumu,"janji Aaron pada Damien.

Damien memeluk balik Aaron sambil berkata, "Aku menyayangimu sama seperti pada anak kandungku. Kau tahu itu."

Meski begitu, terkadang Aaron tidak enak hati dengan anak kandung Damien karena terkadang Damien menunjukkan sikap tidak adilnya.

Tak lama pelukan terlepas kini Damien mengerutkan dahinya saat melihat koper yang sudah berada di samping meja kerja Aaron. "Kau akan pergi ke Bali?" tanya Damien yang sudah mengetahui soal kerja sama untuk impor wine di Bali.

"Tidak sekarang. Aku akan pergi ke Sydney."

Damien langsung memasang senyum miring. "Bertemu dengan kekasihmu itu?"

"Siapa?" tanya Aaron berhati-hati, jikalau Damien menjawab Rebecca. Karena sampai saat ini Damien belum tahu mengenai hubungannya dengan Rebecca.

"Tentu saja kekasih yang kau kenalkan padaku waktu itu di bar," ucap Damien. "Wanita yang ada di bar waktu itu lebih cantik daripada Rebecca."

"Rebecca dan aku sudah tak bersama," ucap Aaron terus terang.

"Aku tahu, karena aku tak pernah melihatmu jalan berdua dengannya lagi," ucap Damien santai.

Aaron sebal jika harus mengungkit Rebecca di saat mereka sedang membicarakan yang lain.

Damien yang membaca raut kesal Aaron kemudian buru-buru membahas topik soal Hailexa. "Omong-omong, jadi benar kau akan bertemu dengan wanita di bar itu?"

"Iya. Kali ini aku yang akan membantunya dalam acara bisnisnya," jawab Aaron.

"Sepertinya dia cantik dan tampaknya sangat berbakat. Kau beruntung bisa bertemu dengannya," ujar Damien serius.

Beruntung? Aaron justru menyia-nyiakan keberuntungan itu karena sejak mengirimkan buket bunga, ia tak pernah menghubungi Hailexa. Kesibukannya mengalahkan segalanya sampai-sampai lupa dengan Hailexa.

Saat ini Aaron masih berusaha untuk menyesuaikan sifat workaholic-nya dengan membagi waktu antara pekerjaan dan kehidupan nyatanya, terutama soal kisah romansanya. Ia hanya berharap Hailexa tidak akan marah.

---

[Hailexa Osbert]

Sudah beberapa hari berlalu. Hailexa telah bekerja keras untuk mempersiapkan fashion show. Tidak disangka, ternyata tiket sudah terjual habis. Hailexa merasa bersyukur bisa mewujudkan impian kecilnya di usianya yang terbilang muda, dua puluh tiga tahun.

Sepulang kantor, Hailexa merasa berhak untuk mendapatkan ketenangan. Besok fashion show akan berlangsung, sehingga sore ini ia ingin menenangkan pikirannya sejenak. Seperti biasa, saat penat, ia akan pergi ke laut untuk berselancar.

Matt kini memberikannya papan selancar yang waktu itu diberikan oleh Aaron. Hailexa pun langsung terdiam memandang papan selancar sambil bernostalgia saat pertama mendapat papan.

Selama beberapa hari ini, Hailexa tidak mendapat pesan apapun dari Aaron. Terakhir hanyalah pesan lewat kartu ucapan buket bunga. Bahkan bunga sudah hampir layu yang ditaruhnya dalam vas di kamarnya.

Sejujurnya, Hailexa tidak berharap apa-apa dari hubungannya dengan Aaron. Untung saja kala itu ia benar-benar sibuk sehingga pikirannya bisa dialihkan pada hal lain. Meski begitu, ada perasaan takut jika Aaron menggantung hubungannya. Apakah Aaron seirus dengan ciumannya kemarin? Jika tidak, Hailexa menganggap mungkin ini adalah bagian dari karma karena telah mencium Aaron hanya karena tidak ingin ketahuan oleh Jackson Carter.

Kini Hailexa berlari sambil membawa papan selancar ke arah laut. Saat tiba, ia tengkurap di atas papan dan mendayung dengan kuat hingga tiba di tengah laut. Ombak pertama muncul dan Hailexa mulai beraksi.

Ketika Hailexa melakukan gaya superman yang melompat dari ombak, ia melihat ada orang lain datang ke arahnya menggunakan jetski. 'Apa itu Aaron?' batin Hailexa bertanya-tanya. Jika benar itu Aaron, Hailexa jadi menyesal karena dirinya sedang mengenakan pakaian selancar yang menurutnya tidak oke.

Usai dua detik melayang di atas laut, Hailexa terjun kembali ke laut. Lalu ia pun buru-buru berenang ke permukaan dan duduk di atas papan selancar. Lalu tak lama, suara jetski terdengar semakin dekat. Hailexa buru-buru merapikan rambutnya yang basah itu dan kemudian menghadap ke arah sumber suara jetski. Akan tetapi Hailexa tidak menyangka dengan apa yang dilihatnya.

Orang yang duduk di atas jetski bukan seperti yang diharapkan. Dia bahkan orang berkulit putih. Tanpa banyak pikir, Hailexa buru-buru mendayung papan selancar ke arah pantai. Akan tetapi sayang, pria itu justru lebih cepat dengan jetskinya dan menghalangi Hailexa.

Peter Ravin. Mantan kekasihnya.

 Mantan kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luff, Shab

---

Keep in touch and update with me on:
Instagram: shabrinahuzna
Spotify: shabrinaafh

Spotify Playlist: The List of My Jerks

The List of My JerksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang