BREAK UP #40.5

1.3K 174 30
                                    

Senja, Dears!

Apa kabar? Masih sehat, kan?

Menjelang hari lahir Hara besok, Hara mau kasih hadiah buat kalian yang kesulitan membaca atau mendapatkan BREAK UP #39

Apa hadiahnya?

Hadiahnya berupa voucher dengan kode VHARA28 yang bisa kalian pakai untuk membuka BREAK UP #39 di karyakarsa.com

Tapi, voucher ini hanya berlaku terbatas, yaitu untuk 28 orang saja.

Jadi, buat kalian yang belum baca Bab #39 sila baca mumpung ada potongan harga pakai voucher yang Hara kasih, ya! Voucher ini berlaku mulai hari ini sampai tanggal 28 April.

Jadi, buat kalian yang belum baca Bab #39 sila baca mumpung ada potongan harga pakai voucher yang Hara kasih, ya! Voucher ini berlaku mulai hari ini sampai tanggal 28 April

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hadiah yang kedua, bab #40.5 ini akan panjang. Hampir 2k words, ya...

Vote, comment, dan share cerita ini ke teman kalian.

Happy reading!









***











Pada akhirnya, rencana makan malam dan belanja kebutuhan dapur itu mundur beberapa jam. Kissy terkapar tak berdaya di atas ranjang. Dia begitu lelap karena kelelahan.

Bagaimana tidak, menyingkirkan malu yang masih menyembul lewat rona pipinya, Kissy mengabulkan syarat yang Adhiyaksa mau. Namun, lagi-lagi Adhiyaksa memanipulasinya. Suaminya itu tidak puas hanya dengan sekali mencapai puncak.

Alhasil, kegiatan menyenangkan keduanya berlanjut tanpa batas waktu yang bisa Kissy tentukan. Puas menjajal sofa, Adhiyaksa membawa Kissy ke atas ranjang. Satu kotak besar es krim pun tandas dijadikan bahan percobaan. Kissy menikmatinya, tentu saja. Walaupun Kissy sanggup mengimbangi gairah Adhiyaksa, efek setelahnya membuat Kissy tak mampu untuk sekadar membuka mata.

"Sugar, wake up! Katanya mau makan ayam betutu?" Adhiyaksa berusaha mengusik tidur lelap Kissy dengan mengelus kepala istrinya itu penuh sayang.

Kissy menggeliat, lalu bergumam. Kelopak matanya masih menutup tanpa pergerakan. "Five minutes."

Adhiyaksa tertawa. Sejak setengah jam yang lalu, Kissy terus meminta lima menit tambahan. Awalnya, Adhiyaksa membiarkan karena tidak tega membangunkan. Dia memutuskan membersihkan diri dan bersiap-siap lebih dulu. Akan tetapi, sekarang pun istrinya itu sepertinya belum ingin bangun.

Dia merunduk, membisiki Kissy. "Aku pesankan saja, ya? Makan di rumah. Bagaimana?" Melihat tak ada respon dari Kissy, niat Adhiyaksa membulat. Dia mengecup sekilas pelipis kiri Kissy. "Sleep tight, Sugar! Maaf membuatmu kelelahan," sambungnya.

BREAK UP | ✔ | FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang