BREAK UP #36

1.4K 215 32
                                    

Pagi, Dears!

Intro pagi ini agak panjang. Jangan diskip bacanya biar kalian paham cerita ini alurnya mau dibawa ke mana.

Untuk bab ini, Hara tahu akan banyak perdebatan-perdebatan soal pernikahan. Hara banyak cari tahu beberapa kasus pernikahan yang ada. Mungkin jarang terjadi, tapi pernikahan seperti ini benar-benar ada dan tidak mengada-ada.

 Mungkin jarang terjadi, tapi pernikahan seperti ini benar-benar ada dan tidak mengada-ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai bab 36 ini, kalian yang mengikuti cerita Adhiyaksa dari awal pasti tahu sudah berapa lama Adhiyaksa dan Amira menikah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai bab 36 ini, kalian yang mengikuti cerita Adhiyaksa dari awal pasti tahu sudah berapa lama Adhiyaksa dan Amira menikah.

Coba jawab, berapa lama?

Kalau jawaban kalian benar, nanti malam Hara update lagi.

Jangan lupa vote, comment, dan share cerita ini ke teman kalian.

Happy reading!











***









Adhiyaksa tak asal bicara. Ajakan menikah yang dia lontarkan benar-benar serius. Apalagi sebelumnya dia sudah banyak mempertimbangkan pernikahannya dengan Amira. Pernikahannya itu tak akan pernah memiliki masa depan. Atau lebih tepatnya dianggap tidak sah. Semua hal yang keluarga Benazir dan Prasaja sembunyikan dengan rapat telah Adhiyaksa ketahui sejak lama.

Dia bertahan sampai sejauh ini hanya karena tak tega meninggalkan Amira yang tengah hamil dan sendiri menahan duka. Namun sejak pertemuannya dengan Kissy, terlebih saat mulai menyadari perasaan yang dia miliki, hatinya menolak kalah dengan status dan keadaan yang merantainya. Dia berontak. Dia juga ingin bahagia, sebagaimana Amira pernah bahagia dengan lelaki yang dicintainya sampai sekarang.

Ya, Adhiyaksa sungguh sadar diri. Hari di mana Adhiyaksa tumbang, sebenarnya bukan perkara pekerjaan yang menguras pikiran. Saat dia tulus merawat Amira yang baru keluar dari rumah sakit, dia banyak menimbang beberapa hal. Salah satunya adalah ketersiksaan batin yang mendera Amira. Adhiyaksa tidak buta untuk menyaksikan bagaimana nelangsanya Amira ketika mendengar kabar Rama Keandra telah menikah. Namun, hasil penyelidikan orang kepercayaan Adhiyaksa menyatakan berbeda.

Adhiyaksa tahu kalau kabar itu sekadar kabar burung semata. Kabar pernikahan itu sengaja diembuskan ke khalayak untuk kepentingan bisnis dua keluarga. Kurang lebih, persis pernikahannya dengan Amira. Bedanya, Adhiyaksa bak keledai dungu yang pernah mengharap pernikahan bahagia bersama Amira, mantan suami Amira itu menolak tegas permainan pernikahan yang hendak dilakukan. Rama hanya bersedia mengembuskan rumor, bukan benar-benar menjalani pernikahan kali kedua.

Dia sengaja tak memberitahu kebenaran yang tak diketahui istrinya itu. Awalnya, dia ingin menunggu sampai sejauh mana Amira kuat bertahan. Dia ingin Amira sendirilah yang memutuskan menyerah. Akan tetapi, dalam waktu tiga hari keinginannya berubah. Belum lagi Prasaja yang terus berusaha memantau dan mengendalikannya, semakin menguatkan tekad Adhiyaksa untuk lepas. Dia pun memikirkan dengan matang langkah apa yang akan diambilnya semalam.

Diam-diam, Adhiyaksa melayangkan surat permohonan pembatalan perkawinan. Tentu saja tanpa sepengetahuan Amira. Jika Amira berani mengancamnya terkait sesuatu hal yang bisa merusak pernikahan semu mereka itu, maka Adhiyaksa sendirilah yang akan membuat Amira mengerti siapa yang semestinya memegang kendali. Bukan seorang Amira, ataupun Prasaja.

Adhiyaksa hidup tidak untuk menuruti ego orang-orang yang cuma menganggapnya sebagai boneka. Dia menolak dijadikan pion demi kepentingan masing-masing pihak. Adhiyaksa ingin merdeka, merengkuh bahagia bersama seseorang yang mampu menumbuhkan dan menyuburkan perasaan cinta di hatinya.

Seseorang yang memiliki jiwa dan hati yang murni. Seseorang yang terus mengajarkan cara memanusiakan manusia. Seseorang yang memiliki senyum dan binar mata hangat penuh kasih sayang seperti Mala. Seseorang yang kini secara tidak langsung berada di bawah perlindungannya akibat kecerobohan yang Adhiyaksa buat. Seseorang yang duduk di sampingnya sembari menatapnya tidak percaya.

Tangan kanan Adhiyaksa terulur meraih tangan Kissy, lalu melingkupinya dalam satu genggaman besar. Adhiyaksa menyorot Kissy penuh keseriusan dan keyakinan yang tak bisa lagi diganggu gugat. Menikahi Kissy merupakan kemauan Adhiyaksa sendiri yang tergerak dari hati. Cukup ekstrim dan berisiko memang, tetapi memiliki persentase keberhasilan paling tinggi dalam perlindungan yang hendak Adhiyaksa beri.

"Menikah denganku hari ini, di sini," ulang Adhiyaksa. Dia melihat keraguan dalam keterkejutan Kissy. "Setelah kamu lulus dan pulang ke Indonesia, kita urus semuanya di sana. Tahun depan kamu sudah lulus, bukan?"

Kissy mengangguk dengan gerakan patah-patah yang lucu. Adhiyaksa mengulum senyum. Hasrat untuk menggoda gadis di depannya itu membuncah. Dengan tak tahu diri, Adhiyaksa sengaja menyalah-artikan anggukan yang Kissy berikan.

"Jadi, kamu bersedia?"

"Huh?" Kissy terlihat makin linglung dengan tampang menggemaskan.

"Kamu mengangguk, artinya kamu bersedia menikah denganku sekarang."

Kissy hendak menyanggah, tetapi menelan kembali kata-katanya ketika Adhiyaksa mengusap sisi kepalanya lembut.

"Tunggu di sini sebentar. Jangan ke mana-mana. Aku akan segera kembali," titah Adhiyaksa kemudian, sebelum beranjak pergi meninggalkan Kissy yang terpaku sendirian.


Tbc

Jangan lupa jawab pertanyaan Hara di atas. Jawaban kalian menentukan kapan Hara akan kembali update di sini.

Sudah vote?

Sudah comment?

Sudah share?

Terima kasih, Dears. ❤️










Big hug,
Vanilla Hara
31/03/2021





BREAK UP | ✔ | FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang