|9| BagasRara

49.1K 6.5K 1.4K
                                        

Bagas

Bagas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Rara mau pulang" ujar Rara menarik baju yang dikenakan Bagas.

Sementara Bagas menjauhkan tangan perempuan yang saat ini tengah duduk di atas brankar, lalu meletakkannya di atas paha.

"Nanti"

"Sekarang" ucap Rara.

"Belum boleh"

Perempuan itu mencebikkan bibirnya ke depan. "Ayo Bagas, Rara mau pulang"

"Kata dokternya kan emang boleh langsung pulang" ucap Rara lagi.

Bagas meletakkan handponenya ke atas nakas, kemudian menatap perempuan itu lurus.

"Sebelum pulang ke dokter kandungan dulu ya"

"Ngapain? Dikira Rara hamil lagi apa" perempuan itu mengembungkan pipinya, "Bagas mah aneh aneh"

"Apa jangan jangan.." ia membulatkan matanya menatap Bagas, "Rara hamil! Masa iya, kita kan g--"

Tuk

Bagas menyentil kening di depannya itu gemas. Ya mana bisa dia hamil lagi.

"Cek bekas jahitan caesar kamu" ucapnya.

"Sakit tau Bagas" Rara mendengus kesal. "Btw sekedar info, Rara trauma sama dokter kandungan"

"Trauma" Bagas mengerutkan keningnya heran, "Trauma kenapa?"

Rara mengambil tangan cowok itu untuk dimainkan, kebiasaannya. Tangan Bagas kan lembut, halus lagi. Kaya tangan perawan yang gak pernah megang kerjaan rumah.

"Waktu dulu masih hamil Reya, Rara sama Mamah periksa kesana. Eh Rara tidur, pas bangun Rara dengar dokter itu katanya mau obok obok perut Rara. Tangannya dimasukin kesitu. Mau ngapain gitu, kalo gak salah karena posisi bayinya miring atau apa gitu. Sakit banget tau Bagas, bayangin aja tangan dokter cowok itu kan besar, terus dimasukin. Udah perut Rara juga dipijet pijet, di teken teken" jelasnya membuang nafas.

Bagas menelan salivnya ngeri. "Masa si?"

"Makannya ngerasain"

"Edan"

"Bagas" panggil Rara.

Cowok itu menoleh mendengar panggilan sayu di sampingnya. "Hmm"

"Perut Rara jelek banget ya sekarang" ucap Rara menunduk.

"Nggak mulus lagi, ada bekasnya"

Bagas menatap wajah sayu Rara, tangannya mengusap rambut itu pelan. "Gak ada yang ngeliat ini, mau jelek atau nggak sama aja" balasnya lembut

BagasRara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang