|10| BagasRara

52.6K 6.3K 1K
                                        

Hana mendorong punggung Jessika membuat gadis itu berdecak untuk kesekian kalinya. Tubuhnya berbalik menatap tajam temannya.

"Mao caper lo, hah! Pake dorong dorong punggung gue"

"Nggak usah gr!" Hana memutar matanya malas. "Temen lo di belakang yang ngedorong gue"

"Udah deh lo berdua bisa gak sih stop ribut sekali aja" ujar Angel jengah.

"Sekarang, siapa yang masuk duluan ke dalam?" tanya Nessa menatap ketiganya.

"Tapi bener kan ini ruanganya?" Angel mengangkat alisnya.

Jessika mendengus. "Bener lah! Udah lo masuk duluan" suruhnya mendorong Hana ke depan.

"Tinggal masuk aja ribet banget" balas Hana meliriknya sinis, ia memegang pintu bersiap untuk membukanya. Namun terhenti melihat sesuatu di dalam sana.

"Cepetan!" sentak Jessika.

"Lo bisa diem dulu gak sih! Liat noh, ada siapa di dalam" Hana menggeser sedikit tubuhnya mempersilakan mereka maju.

"Ada siapa si emang" Nessa membuka sedikit pintu itu, "Si Ra-- Bagas!"

"Dia dari tadi gak pulang?" tanya Angel.

Nessa mengangkat bahunya. "Dia juga kan yang bawa si anak baru kesini, tadi di gendong"

"Mereka kaya punya hubungan khusus gak sih?" ucap Angel menatap Hana dan Jessika.

"Kayanya" sahut Nessa, lalu matanya melirik Jessika yang terdiam. "Santai kali, Jess. Cembokur lo, haha!"

"Gila aja gue cemburu ama dia, gak level" Jessika, gadis itu mengibaskan rambutnya.

Sementara Hana menyeringai kecil. "Ada yang panas, tapi bukan api" ucapnya sengaja.

"Charger" sahut Nessa.

"Iya charger. Hah, mau ngeledek tapi gagal" balas Jessika tertawa.

"Perasaan gue gak ngomong sama lo deh" ujar Hana melirik gadis itu sambil tersenyum miring.

Di depannya, Jessika menatap tajam cewek tomboy itu. "Ngajak ribut lo!"

"Udah napa, Astagfirullah!" Angel memandang keduanya jengah. Selalu meributkan sesuatu yang gak penting.

"Maaf, dek. Bisa suaranya di kecilin, kalian menganggu pasien lain" suster yang lewat memperingati membuat mereka semua diam, meski Hana dan Jessika tetap saling lirik.

"Usir aja nih sus si anak caper" balas Jessika.

"Tong kosong nyaring bunyinya" ucap Hana membuang pandangannya ke atas.

"Lo nyindir gue!" sowot Jessika melotot.

Hana mengerutkan keningnya. "Siapa? Gue ngomong sama lo gitu? Perasaan nggak deh. Kalo lo marah, ya berarti lo ngerasa" balasnya tersenyum, ia berjalan. meninggalkan mereka masuk ke dalam.

Jessika mengertakkan giginya, matanya menghunus tajam cewek yang sudah hilang di balik pintu itu geram.

"Anak setan!"

"Dek, tolong kecilan suaranya" ucap suster tadi.

Gadis itu menatap tajam suster tersebut. "Masalah buat lo, hah! Rumah sakit ini gue beli juga mampu!"

Setelah mengatakan itu ia masuk ke dalam, menyisahkan Angel dan Nessa yang tersenyum canggung ke arah suster.

"Maaf suster, dia emang gitu anaknya" ujar Angel.

"Gue yang malu anjir" guman Nessa menutup mukanya dengan kipas kecil yang dibawa.

Sedangkan di dalam sana, Bagas menyuapi Rara dengan suapan yang terakhir lalu memberikannya minum. Tangannya membereskan bekas nasi goreng itu dan membungkusnya ke plastik, nanti akan dibuang. Di ruangan itu tidak ada tempat sampah.

BagasRara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang