Spin off Young Parents
[Bisa dibaca terpisah]
_____
Menjadi seorang Ayah di usia muda tidak pernah terlintas dalam benak Bagas. Namun karena satu kesalahan yang tidak sengaja dilakukannya, ia benar-benar menyandang status sebagai ayah sekaligus sua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bad attitude akan tertutupi dengan skincare.Betul? ^~^ BagasRara
___
Jam semakin siang membuat terik matahari makin terasa panas meskipun dari dalam ruangan. Untungnya, bangunan Restoran ini memiliki beberapa jendela yang dapat di buka-tutup. Saat cuaca panas seperti ini, jendela lumayan besar itu terbuka. Konsep yang sempat mampir di otak Bagas sedikit berguna juga ternyata.
Dan sekarang, pengunjung berdatangan semakin banyak, penasaran dengan menu menu baru disini. Ada juga yang sengaja berlama-lama untuk sekedar duduk santai sambil mendengarkan musik yang di bawakan beberapa teman bengkelnya. Sebelah pojok kanan, juga terdapat background kayu yang langsung di serbu para remaja untuk berfoto-foto ria.
Bagas sendiri kini membantu kasirnya sambil sesekali membantu menghidangkan makanan ke pelanggan. Ia tidak bisa hanya diam melihat tanpa melakukan apa-apa.
Sementara Rara, sudah sejak selesai makan tadi duduk di kursi luar bersama Teh Lia, taman kecil di teras luar sana membuat Rara betah berlama-lama. Lalu Reya, anak itu tengah main bersama beberapa anak kecil lain di temani Riel dan Nio.
Sisanya, ikut membantu melayani, mencuci piring, bolak balik ngantar makanan, dan membersihkan meja.
Ada untungnya punya teman pengangguran.
"Mas, ini saya jadi kasir di perpanjang, kan, Mas?" tanya kasir pria di samping. Sambil membereskan kerjaannya, dia menatap Bagas dengan raut wajah cemas.
"Kalo kerja kamu bagus seminggu ini, mungkin saya perpanjangan."
Kasir tersebut membuang napasnya berat. "Jangan pecat apalagi ganti saya, ya, Mas. Dapat kerja ini udah senang banget, bantu adek-adek saya sekolah."
"Kalo kerja kamu bagus," ujar Bagas menoleh. "Dan gak pernah ada pikiran nilep duit di kasir ini."
"Insyaallah saya jujur, Mas. Tanya si Andra aja, saya kenal dia lumayan lama. Kalo saya khilaf nyuri duit disini, potong tangan saya, Mas. Gapapa, buat meyakinkan Mas Bagas."
Pria itu bernama Wuri, kasir rekomendasi dari Andra. Pria berumur 25 tahun yang ia kasih traning selama satu minggu untuk melihat kerjaannya bagaimana, bagus atau tidak.
"Saya potong kepala Mas aja gimana?"
"Astaghfirullah. Ngeri amat, dah." Wuri mengelus dadanya dag dig dug.