Spin off Young Parents
[Bisa dibaca terpisah]
_____
Menjadi seorang Ayah di usia muda tidak pernah terlintas dalam benak Bagas. Namun karena satu kesalahan yang tidak sengaja dilakukannya, ia benar-benar menyandang status sebagai ayah sekaligus sua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
____
RARA mengusap perut dengan gerakan memutar sambil menitihkan jarinya menari nari diatas sana. Bibir berpoles lipicepink itu tersenyum saat merasa tendangan kecil di perutnya.
"Baby lagi ngapain di dalam, main bola ya," gumannya terkekeh kecil.
Tangan yang terdapat gelang hitam itu masuk ke dalam tas mengeluarkan kartu bertuliskan nama Restoran di dalamnya. "Anarata Resto." Rara berguman lalu memasukkan kartu tersebut kembali ke dalam tas.
"Bagasrara Resto," gumannya tertawa kecil. Membayangkan ia dan Bagas mempunyai Restoran sendiri, hasil kerja keras mereka selama ini.
Rara menghela napas, menyeka keringat di dahi sambil meminum yogurt kesukaannya. "Sholawatin aja dulu." Siapa tau jadi kenyataan, ya'kan.
"Sholawatin apa?"
Rara tersentak mendengar suara berat campur halus di belakang. Tubuhnya berbalik melihat Bagas yang tengah menggendong Reya.
"Gak papa." Perempuan itu tersenyum kecil. "Lama banget sih, A'? Panas tau disini." Rara mengembungkan pipinya kesel.
"Mandiin Reya dulu, pakein baju, nguncirin rambut, baru siap," balas Bagas duduk di kursi samping Rara. Ia membenarkan kunciran rambut Reya sambil memperhatikan anaknya. "Cantik, kan?"
"Ya kalo ganteng aneh," sahut Rara sekena-nya.
Bagas mendengus malas. "Itu perut ngapain di pegang aja? Gak bakal jatoh kali." Bagas memperhatikan Rara dengan alis menyerinyit heran.
"Perutnya sakit, kelamaan duduk," jawab Rara meremas perutnya. "Bagas sih lama." Cara bicara Rara sudah ketus menandakan Perempuan itu benar benar marah.
"Sakit banget ih, Bagas. Kaya di remas remas," ringis Rara menunduk. Perutnya sangat sakit, lebih sakit dari dulu dulu.
Melihatnya Bagas langsung menurunkan Reya kemudian berjongkok di depan Rara, ia menjauhkan tangan Rara yang masih meremas perutnya sendiri. Gantian, tangannya yang mengusap perut buncit itu lembut.
"Mau ke rumah sakit gak? Periksa takutnya ada apa apa," tanyanya dengan sebelah tangan mengusap air mata Rara.
"Nanggung nanti aja pas Usg, satu bulan lagi," ucap Rara menggeleng.
"Masih lama, Ra. Sekarang aja ayo, gak usah jadi ke restorannya," ujar Bagas.
Rara meringis sambil menggelengkan kepalanya. "Ini kan hari ulang tahun Reya, kita harus rayain."
Reya ulang tahun hari ini, dan Rara gak mau menyia-nyiakan hari spesial anaknya. Ia dan Bagas sudah berjanji akan mengajak Reya ke restoran untuk merayakan disana. Bertiga dan melakukan hal hal seru bersama.