*Komentar jika iris mata kalian menemukan typo.
***
"Neng Rara!"
Panggilan ibu ibu di belakang membuat Rara membalikkan badannya, tersenyum ramah ke ibu ibu itu.
"Iya, Bu"
"Dapat salam dari bu Risa, biasa katanya" ujar Ibu ibu itu.
Rara tersenyum kemudian mengangguk. "Nanti Rara kesana, terima kasih bu"
"Yaudah, saya balik ya"
"Hati hati"
Rara kembali masuk ke rumah, menutup pintu lalu duduk di kursi. Ia membuka handpone nya yang hanya digunakan untuk menghitung.
"Rara lapar" gumannya sambil menghela nafas.
Matanya melirik jam kecil di dinding, sudah lebih dari jam dua siang. Katanya, Bagas pulang cepat. Kenapa belum pulang sekarang.
"Mama gimana kabarnya ya"
Jauh di hatinya, ia ingin sekali bertemu dan memeluk Kedua orangtuanya. Terutama Viona sang Mama. Namun sejak hari itu, semunya berubah. Viona dilarang Aldi untuk bertemu dengan dirinya.
"Semoga Mama baik baik aja"
◀⚫▶
Sementara di sekolah, jam pulang baru berbunyi beberapa menit lalu. Lorong di penuhi dengan siswa siswi yang saling bertabrakan.
Bagas mengikat tali sepatunya yang lepas, lalu memakai tas di bahunya. Berjalan sambil memperhatikan lapangan di sekolah ini. Melihat Siswi siswi, ia jadi teringat dengan Rara. Tidak adil, kalau perempuan itu nggak merasakan bangku Sma. Hanya sekolah sampai Smp.
Disini, pihak yang paling dirugikan adalah Rara. Bagas tau itu, dan dia tidak ingin Rara semakin merasakan rugi atas kesalahan yang sama sekali tidak di dibuatnya. Semua tau, mereka berdua hanya korban.
"Gimana, jadi ikut gak lo?"
Rafi merangkul temannya, bertanya hal yang sama.
"Cafe mana?"
"Hm, Bulanda Cafe"
"Kapan kapan, gue ada urusan" ujar Bagas.
Rafi berdecak. "Urusan mulu lo, kaga pernah ikut main"
Urusan gue banyak, batin Bagas.
"Duluan" Bagas sedikit berlari begitu melihat angkot di depan gerbangnya.
"BELI MOTOR WOY! ANAK LAKI NAIK ANGKOT!" teriak Rafi.
Bagas menghiraukannya, dia bukan anak berkecukupan seperti Rafi. Harus mengumpulkan uang dulu untuk membeli sesuatu.
"Biasa bang"
Setelah duduk manis di dalam angkot, cowok berseragam olahraga itu membuka handponenya. Gerah sebenarnya memakai seragam ini, tapi juga malas untuk ganti kemeja putih lagi setelah pelajaran olahraga tadi.
Rara
Me
Udah makan belum? |

KAMU SEDANG MEMBACA
BagasRara [END]
Ficção AdolescenteSpin off Young Parents [Bisa dibaca terpisah] _____ Menjadi seorang Ayah di usia muda tidak pernah terlintas dalam benak Bagas. Namun karena satu kesalahan yang tidak sengaja dilakukannya, ia benar-benar menyandang status sebagai ayah sekaligus sua...