Jum'at, 4 Februari 2022
Baca part ini jam berapa?
Kalau seandainya di kasih kesempatan kedua, apa yang mau kamu lakukan?
|| Happy Reading ||
•••
Keesokan harinya
“Bagas tau gak sih, tadi Ibu aneh banget tau sama Rara.”
Sembari memasangkan baju ke tubuh Reya, Rara bercerita hal apa saja yang tadi ia lakukan saat ada Surti. Penuh ke antusias membuat Bagas mau tak mau mendengarkan, meskipun sebenarnya malas. Isi ceritanya paling membicarakan kebaikan ibunya hari ini apa saja. Bagas sudah dapat menembak.
"Aneh kenapa lagi?" tanyanya seolah penasaran.
"Ibu tiba-tiba minta bapak buat bawain markisa kesini, katanya buat Rara. Padahal Rara gak minta, Rara cuma ngomong sendiri di dapur kalau kepengen banget nyobain buah markisa. Mungkin ibu dengar kali, ya?" cerocos Rara.
"Terus lagi, Ibu nyuruh bapak metikin buah kelapa hijau di belakang rumah. Rumah bapak ibu maksudnya. Kelapanya dibawa kesini harus utuh, sama warnanya harus hijau bukan coklat. Katanya biar nanti anak di perut Rara bersih, emang ngaruh ya, Bagas?" tambah Rara mendekatkan badannya begitu selesai memakaikan baju Reya.
"Nggak tau, mungkin iya," sahut Bagas sekena-nya.
Rara menghembuskan napas. "Ibu emang baik ya orangnya?"
"Gimana kamu liatnya," ucap Bagas.
"Kadang baik, kadang judes," sahut Rara merebahkan tubuhnya ke kasur. "Kaya bunglon," tambahnya terkikik sendiri.
Bagas ikut merebahkan tubuhnya ke kasur dan menarik tangan Rara melingkar ke pinggangnya. "Makin kesini makin baik, kan? Kamu bisa nentuin sifat asli ibu gimana kalau udah kenal dekat," ujarnya seraya menduselkan wajahnya ke ketiak Rara.
"Bau gak?"
"Hmm. Tapi suka."
Rara terkekeh kecil. "Rara males mandi, kecuali Bagas yang mandiin."
Bagas mengeluarkan kepalanya dari ketiak Rara, lalu ia menciumi seluruh permukaan wajah perempuan itu berkali-kali. "Ayo mandi bareng," ajaknya penuh semangat.
"Mesum," ucap Rara mencibir.
"Mandi bareng istri sendiri di bilang mesum." Bagas berdecak dan kembali menduselkan wajahnya ke ketiak Rara. Ia menghirup aroma tubuh ini dalam-dalam tanpa rasa malu. "Masya Allah nikmat dunia."
"A'a ih malu!"
Bagas tertawa gemas. "Bugil di depan aku gak malu," ucapnya kembali membuat Rara menutup mukanya dengan tangan.
"Udah, ih, A'a!"
"Nari nari cuma pake cd di depan aku juga gak malu."
"A'a! Tabok nih!"
Bagas makin tergelak, wajah merah Rara membuatnya semakin merasa gemas. "Ayo ayo bangun, kasian Reya di kacangin." Matanya melirik sang anak yang tampak memanyunkan bibirnya ke depan tanpa merajuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
BagasRara [END]
Teen FictionSpin off Young Parents [Bisa dibaca terpisah] _____ Menjadi seorang Ayah di usia muda tidak pernah terlintas dalam benak Bagas. Namun karena satu kesalahan yang tidak sengaja dilakukannya, ia benar-benar menyandang status sebagai ayah sekaligus sua...