|77| Epilog

55.1K 6.7K 2.6K
                                    

Dari sekian banyak cara perpisahan kenapa kamu pilih kematian?
–BagasRara–

••🥀🌻••

Hii, kita sampai di part terakhir.
Gimana perasaannya?

Terima kasih sudah mencintai dua tokoh ini secara nyata. Ambil hikmahnya buang buruknya, nggak semua adegan di cerita ini harus kalian tirukan di dunia nyata.

Selamat membaca part ini 👍

Happy kiwoyo

Semangat yang lagi ujian

Aku tersenyum meskipun hatiku hancur melihat Reya dan Bhumi.

One question
“Kenapa harus ada kata kehilangan dulu untuk membuat seseorang merasa bersalah dan menyesal?”

–Takdir ini tidak untuk dirinya, namun untuk menyadarkan para manusia agar tidak mencintai makhluk melebihi cinta kepada penciptanya–

Ramein yuk, hehehe
Komentar di setiap paragraf kalo bisa.
Salam hangat dan salam bahagia dari BR Family

••🥀🌻••

"Saya terima nikah dan kawinnya Rara Veronika Bagaskara binti Aldi Bagaskara dengan mas kawin tersebut di bayar tunai."

"Sekarang kamu tanggung jawab aku, Ra. Silakan hukum aku jika suatu saat aku menyakiti kamu."

"Maaf sudah bikin hidup kamu susah, Ra."

"Maaf cuma bisa ajak kamu tinggal di kontrakan kecil kaya gini."

"Jangan pernah tinggalin aku, ya?"

"Aku sayang kamu, aku cinta kamu sejak ijab qobul itu terucap dari mulut aku."

Bagas termenung di dalam kamar yang selalu menjadi tempatnya dan Rara menghabiskan waktu bersama. Kamar ini kini seolah tidak memiliki tuan di dalamnya, semua keceriaan dan cahaya sirna dan hanya menyisahkan kegelapan dan kesunyian.

Tangan Bagas tak pernah lepas dari bingkai foto Rara. Kali ini, ia memegang foto Rara yang di ambilnya saat menikah dulu. Satu-satunya foto yang menjadi kenangan di hari bahagia itu.

"Kenapa sulit untuk ikhlas, Ra?" Bagas bertanya lirih entah kepada siapa.

"Kasih tau caranya agar aku bisa merelakan kepergian kamu."

Ia terisak kecil, kepalanya tertunduk dalam.  "Setiap duduk di kasur ini selalu berharap kamu ada di sebelah aku."

Bagas menadangkan kepalanya ke atas sembari menatap cincin di jarinya. Cinta nikahnya dan Rara. "Kenapa dunia seolah nggak pernah izinin kita buat bahagia?"

•••

"Rara mohon restuin hubungan Rara dan Bagas, Pah!"

"Tidak akan pernah."

"Rara janji akan melakukan apapun asalkan Papa mau kasih restu. Rara janji apapun itu pasti Rara turutin."

BagasRara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang