Kamis, 26 Agustus 2021
Sebelum baca jawab dulu gais.
Kalian dapat cerita ini dari mana?Pembaca baru/ pembaca lama?
Jalur spin off'an Young Parents?
Atau jalur mandiri?
Atau cari sendiri? Atau jalur lain?
Untuk pembaca lama, thank you selalu ngikutin akun ini dari jaman Menikah saat Sma dan Young Parents. Miss you 🔥
Untuk pembaca baru, Selamat datang. Semoga suka cerita2 aku🔥
Sekalian monggo lihat lihat cerita aku yang lain, hahaha.
Happy Reading
***
Bagas mengantar Rara sampai rumah, ia membuka pintu dan menarik tangan perempuan itu masuk. Di ruang tamu ada Teh Lia yang tengah duduk sambil memainkan handphonenya. Lia tersenyum, lalu mengalihkan pandangannya ke Rara.
"Kamu kenapa, Ra?" tanyanya heran.
"Teh, makasih udah jaga Reya, ya. Maaf ngerepotin." Bagas tersenyum tidak enak pada gadis itu. Dia sering merepotkan Lia akhir akhir ini.
"Kaya sama siapa aja," balas Lia menggeleng. "Rara kenapa, Gas? Pulangnya kok bisa sama kamu," lanjutnya kembali bertanya. Sebelum pergi penampilan Rara tidak seperti ini.
Bagas melirik Rara yang masih terdiam. "Tadi cuma jatuh di aspal," jawabnya berkilah.
"Ada ada aja." Lia mengusap rambut Rara kemudian pamit pulang.
Kini sisalah mereka berdua, Bagas menatap Rara lama. Memperhatikan Perempuan itu lalu menghela napasnya.
"Aku tinggal gapapa, ya. Mau balik ke tempat kerja," ucapnya berjongkok didepan Rara. Ia menggenggam tangan itu lembut. "Nanti aku minta pulang lebih cepat, jam sembilan."
Rara memutar tubuhnya membelakangi cowok itu. "Hm," sahutnya berdehem.
Dibelakangnya, Bagas menatap handphone yang sejak tadi bergetar. Sudah ia pastikan itu pasti panggilan dari Bang Dika, dan teman lainnya di club.
"Nggak usah tangisin orang yang udah bikin hati kamu sakit." Cowok itu berjalan ke pintu, sebelum menutupnya, ia kembali menatap Rara lama. "Buang buang waktu."
"Aku pergi."
Kakinya berjalan meninggalkan rumah dan naik ke motornya, Bagas melajukan motor hitam itu kembali ke tempat kerja. Ia memegang erat stang motornya, dibalik helm full face itu. Tatapan tajam ia tujukan ke jalanan didepannya, air wajah dingin yang sering ditujukan ke lawan lawannya terlihat tanpa ada yang melihat.
Bagas mengerem mendadak begitu motornya hampir menabrak pengguna jalan yang lewat. Beberapa makian dan umpatan didengarnya dari pengguna jalan lain, sementara lelaki yang tadi hampir di tabrakannya sudah berlalu begitu saja. Hal itu membuat Bagas melajukan motornya lagi.
Ah, sial!
Cowok itu mengumpat dalam hati. Jika tau begini, ia tidak akan mau melakukan hal tadi.
"Ini dia orang yang di tunggu tunggu," seru Dika begitu motornya terparkir di depan club.
Lelaki dewasa itu menghampiri begitu Bagas membuka helmnya. "Lo beli nasi dimana? Kutub selatan, hah!" Bang Dika berkacak pinggang di depannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BagasRara [END]
Teen FictionSpin off Young Parents [Bisa dibaca terpisah] _____ Menjadi seorang Ayah di usia muda tidak pernah terlintas dalam benak Bagas. Namun karena satu kesalahan yang tidak sengaja dilakukannya, ia benar-benar menyandang status sebagai ayah sekaligus sua...