Spin off Young Parents
[Bisa dibaca terpisah]
_____
Menjadi seorang Ayah di usia muda tidak pernah terlintas dalam benak Bagas. Namun karena satu kesalahan yang tidak sengaja dilakukannya, ia benar-benar menyandang status sebagai ayah sekaligus sua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
___
"YANG ITU A'!" teriak Rara kencang.
"Ini?" Bagas memegang buah mangga di depannya, namun melihat kepala Rara menggeleng membuat ia memindahkan tangannya ke mangga sebelah. "Ini?" tanyanya lagi.
"BUKAN! YANG ADA BINTIK ITEMNYA DIKIT DI SAMPING KANAN A'A!" ucap Rara mengarahkan, "Itu yang nyenggol ketiak A'a!" tunjuknya.
Bagas menggeser sedikit tubuhnya sambil berpegangan pada batang pohon mangga ini, ia memegang mangga yang menurutnya sama dengan mangga lainnya bingung.
Perasaan sama aja sama mangga yang tadi.
"IYA ITU! PETIK CEPETAN A'A AGAS!"
Suara Rara kembali terdengar membuat Bagas segera memetik mangga ini, kemudian memasukkannya ke kantong kresek di pergelangan tangannya. Ia menatap ke bawah melihat Rara yang tersenyum lebar.
"Udah, kan?" tanyanya memastikan.
Rara mengangguk cepat. "Cepetan turun, Rara mau makan mangganya."
Bagas loncat dari pohon mangga di belakang apartemen ini lalu berjalan menghampiri Rara yang terlihat sudah ngiler melihat mangga muda di tangannya.
"Ada lagi?"
"Mau beli bumbu totolannya," ucap Rara.
"Kinca?" sahut Bagas.
Rara mengedihkan bahunya. "Nggak tau namanya, tapi bumbu yang biasa buat rujak. Dimana A'? Ayo cepetan Rara mau kupas mangganya." Ia menarik tangan Bagas tak sabaran sambil menenteng kresek berisi mangga muda petikan Bagas barusan.
"Bikin sendiri aja, aku bisa bikinnya," ujar Bagas berganti dia yang menarik tangan Rara di depan. Berjalan masuk apartemen lewat pintu belakang setelah meminta mangga ke satpam disini.
Ngidamnya Rara yang mendadak mau makan mangga muda langsung dari pohonnya.
Sampai di kamar, Bagas masuk ke dapur diikuti Rara. Ia menyiapkan bumbu bumbu untuk membuat kinca, bumbu rujak. Gula merah, cabai, dan garam.
"Nggak pakai kacang?" tanya Rara turut memperhatikan Bagas yang sedang ngulek bumbu di codet atau ulekan sambal dari tahan liat.
"Kacangnya gak ada sayang, gula merah aja," balas Bagas melirik Rara sekilas.
"Mangganya Rara kupas ya." Perempuan itu mengambil pisau dan duduk di kursi, meletakan mangganya di atas meja lalu menarik piring untuk wadahnya.
"Kok susah A'?" Rara membuka kulit mangga muda ini namun susah, antara pisaunya yang tumpul atau tenaganya yang memang gak ada.
"Awas kena tangan," ucap Bagas.
"Bagas aja yang potong mangganya." Rara meletakkan mangga tersebut di depan Bagas yang kini menatapnya datar. Ia terkekeh kecil, lalu berdiri meninggalkan Bagas sendiri di dapur.