Titik terendah dari mencintai apa sih?
RaraVeronika_____________________
Trailer 'BagasRara'
Silakan diliat, dan selamat membaca
***
"Kamu kalau aku kasih sebulan dua juta cukup gak?"
Rara menoleh ke samping sambil mengerutkan keningnya, bola matanya berputar seraya berfikir. Baru setelah ketemu jawabannya, ia menjawab.
"Buat apa aja?" tanyanya balik.
"Gak cukup ya" Bagas membuang nafasnya berat. "Kebutuhan rumah, susu Reya, sekolah, bayar kontrakan, bayar listrik, uang saku, uang pegangan, belanja bulanan, sama tabungan" ucapnya sambil menyenderkan kepada di kasur.
"Biasanya Bagas yang nentuin sendiri" sahut Rara.
Cowok itu meliriknya sekilas. "Takut ke pakai"
Rara mengangkat bahunya lalu ikut menyenderkan kepalanya di pundak Bagas. "Apalagi Rara yang orangnya boros. Bayar kontrakan mahal, susu Reya juga lumayan. Bayar listrik mah bisa di atur, kita kan gak banyak pakai alat elektronik. Uang sekolah buat berdua lumayan, di tambah uang saku. Belanja bulanan bisa di atur, belinya di pasar biar lebih murah. Uang jajan Reya, uang beli mainan sama baju dia. Kalau di perhitungin, dua juta cuma cukup buat bayar kontrakan, susu Reya sama uang belanja"
"Sisanya nggak" lanjutnya menutuhkan jari ke dagu.
"Kecuali.." perempuan itu menggantungkan ucapannya sambil menatap Bagas dengan senyum kecil. "Bagas ngizinin Rara kerja, jadi buruh cuc--"
"Nggak!" potong Bagas tajam.
Rara menghela nafasnya. "Bagas udah kerja di club, manggung, di bengkel kadang kadang, jadi guru les privat, balapan. Itu banyak banget, lah Rara masa cuma sekolah sama ngurus Reya doang. Gak adil, lagian kan dulu janjinya sama sama bantu" ujarnya menuntut.
Tidak ada balasan apa apa membuat Rara menatap cowok itu mohon. "Atau kalau nggak Rara--"
"Itu semua gak aku lakuin, Ra" sela Bagas. "Manggung kadang kadang, gak setiap hari. Kalo ada panggilan hasilnya dibagi bagi. Bengkel juga sama. Guru les privat ngajar anak Sd dan Smp, cuma saat mendekati ujian"
Bagas menegakkan tubuhnya. "Gaji club gak sebesar gaji di Cafe. Kalau kamu hemat, gak banyak minta jajan. Mungkin bisa"
"Rara gak pernah minta apa apa, Rara juga jarang jajan. Palingan jajan di warung, itu juga paling cuma lima ribu. Rara gak pernah minta beli baju baru, apalagi skincare skincare. Orang Rara cuma pakai sabun mandi. Yang Rara maksud pengeluaran banyak itu susunya Reya, sekarang sekarang sih mendingan dia udah jarang minta susu. Kan Rara bilang, Rara gak mau sekolah. Bukan karena males, tapi ini. Karena biayanya. Bagas makin banyak ngeluarin uang" balas Rara panjang.
Ia kemudian menundukkan wajahnya. "Kalau udah begini yang di salahin pasti Rara" tambahnya pelan.
Sementara itu, Bagas terdiam meski pikirannya berterbangan. Matanya tetap memperhatikan perempuan yang masih menundukkan kepalanya itu. Jika sudah membicarakan masalah uang, pasti ujung ujungnya akan ada pertengkaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
BagasRara [END]
Teen FictionSpin off Young Parents [Bisa dibaca terpisah] _____ Menjadi seorang Ayah di usia muda tidak pernah terlintas dalam benak Bagas. Namun karena satu kesalahan yang tidak sengaja dilakukannya, ia benar-benar menyandang status sebagai ayah sekaligus sua...