|59| BagasRara

40.8K 5.6K 3K
                                        

Minggu, 28 November 2021

Selamat malam, ketemu lagi di malam SENIN

Sebelum baca absen dulu yuk,

Makanan favorit?

Minuman favorit?

Camilan favorit?

Kalau udah, HAPPY READING 🌻

____

Waktu satu bulan mungkin merupakan waktu singkat bagi sebagian orang, termasuk juga bagi para pelajar, mahasiswa, atau pekerja sekalipun. Namun sepertinya, waktu satu bulan adalah masa yang cukup lama untuk seorang perempuan hamil yang sedang mempersiapkan proses persalinannya nanti.

Urus ini urus itu, mengerjakan sesuatu untuk mengisi waktu senggang di rumah. Dan beberapa hal lain yang dilakukan agar setiap harinya tidak terasa bosan.

Lalu bagaimana dengan Rara, remaja 18 tahun yang sama seperti perempuan hamil pada umumnya. Menunggu hari hari persalinan nanti yang tinggal empat bulan lagi. Sebulan ini, sungguh merupakan waktu yang sangat lama untuknya. Di bulan ini semua aktivitasnya sibuk dengan urusan butik dan masalah lainnya. Terlebih, semua ia lakukan sendiri tanpa bantuan keluarga.

Satu bulan berlalu setelah perkembangan butiknya, kini Reragas butique semakin pesat menjadi butik yang hampir di kenal masyarakat luas. Berkat artis yang memborong saat itu membuat melejitnya pesanan di setiap harinya. Di tambah iklan iklan yang mulai ia dan tim butik luncurkan pada papan reklame dan poster poster serta media sosial. Butik pemberian mending Viona masuk ke dalam jajaran butik terlaris bulan ini.

Rara senang? Tentu! Wasiat almarhum Mama-nya bisa ia jalankan dengan baik. Impian kecilnya mulai tercapai sedikit sedikit. Meskipun tidak setiap waktu ia bisa melihat butik secara langsung. Jarak menjadi salah satu alasannya hanya bisa menengok butik dua minggu sekali.

Restoran kecil yang kemarin sempat Rara niatkan bersama Bagas sudah mendapatkan tempat untuk lokasinya. Bagas bersama beberapa teman bengkelnya mencari lokasi strategis agar memudahkan restoran itu nanti banyak diketahui orang. Lalu tinggal mencari tukang renovasi untuk menyulap bangunan bekas kios laundry itu menjadi lebih layak dan pas dengan suasana usahanya.

Tidak mudah mencari lokasi yang sesuai, terlebih di daerah perkotaan seperti ini. Untungnya Rahmat memiliki banyak kenalan yang mempunyai bangunan bekas laundry dengan harga yang pas di tabungan. Renovasi nanti mungkin akan menambah biaya lagi, namun setengah dari penghasilan butik cukup untuk menutupi kekurangan-kekurangan itu.

Maklum saja, bangunan satu lantai itu sudah cukup lama kosong. Beberapa ruangannya ada yang rusak dan perlu di ganti. Meskipun terletak di samping sekolah SMA, bangunan itu kosong selama dua tahun. Di tinggal pemiliknya ke tempat yang lebih besar.

Menyulap bangunan kosong menjadi baru bukan hal yang cepat. Butuh waktu lama apalagi ini untuk restoran. Rumah makan yang setiap ruangannya harus higienis.

"Aku udah dapat nih orang untuk renovasi restoran itu." Bagas menoleh sekilas ke Rara sambil terus memperhatikan layar handphonenya. "Mau gak?" tanyanya meminta persetujuan Rara.

"Terserah, Rara ngikut." Rara membalas santai sambil memakai liptint di bibir tipisnya.

"Enakan perorang atau borongan?" tanya Bagas.

"Bedanya apa?"

"Per-orang kita bayarnya seorang seorang, kalo borongan berkelompok."

Rara memutar tubuhnya menatap Bagas di kasur. "Kerjanya cepetan yang mana? Per-orang atau borongan?"

BagasRara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang