Senin, 20 Desember 2021
Buat kemarin yang part 62 gak ada notif masuk silakan baca sebelum baca part 63 ini.
Happy Reading
•••
Rara menghampiri Bagas yang sedang duduk di atas motor dengan tatapan kosong, ia baru selesai masak untuk makan malam. Menghampiri Bagas ke luar karena bingung, tumben Bagas tidak mengganggunya. Biasanya cowok itu akan ikut menemani masak di dapur.
Namun sepertinya, Bagas sedang banyak pikiran. Beberapa hari ini kedapatan sering melamun, ketika di tanya hanya menjawab singkat.
"A'a... "
Rara menepuk pundak Bagas saat berdiri di belakangnya. "A'a ngapain bengong disini?" Ia memperhatikan wajah Bagas seksama, melihat kerutan di dahinya.
"Nunggu kamu selesai masak."
"Udah selesai."
Bagas mengangguk sambil turun dari atas motornya kemudian merangkul Rara masuk ke dalam rumah. "Yaudah, ayo makan."
"Lagi ada masalah, ya?" tanya Rara.
"Nggak, kata siapa?" Bagas menarik kursi untuk Rara kemudian duduk di kursi sampingnya. Ia kembali bersuara. "Tadi kamu masak sambal baunya nyengat banget, bikin hidung aku gatal. Makannya aku keluar."
"Rara nggak percaya," ucap Rara seraya menyendokkan nasi ke piring, ia melirik Bagas sekilas. "Pasti lagi ada masalah, iya, 'kan?"
"Nggak ada, Ra."
Bagas tersenyum tipis dan fokus ke makanannya. Ia tau sekarang Rara tengah memperhatikannya, menatapnya dengan tatapan penasaran.
"Besok aku mau ke restoran itu, katanya renovasi sedikit lagi selesai," ujar Bagas memberitahu.
"Rara ikut."
"Iya. Sekalian nentuin barang barangnya mau di taruh dimana." Sambil mengunyah tempe, Bagas mengacak rambut panjang Rara pelan. "Tapi kamu jangan ikut bantu ngangkat barang barang, duduk aja."
"Udah berapa persen emang renovasinya?" tanya Rara.
"Orang itu nggak bilang udah berapa persen, tapi katanya tinggal ngecat sama mindahin barang barang yang udah aku beli," jawab Bagas.
Rara menganggukkan kepalanya mengerti. "Hampir seratus persen dong kalau gitu, cepat ya. Rara nggak sabar mau liat restorannya," ucapnya antusias.
"Nama buat restorannya aja belum di bikin." Bagas tertawa geli, nama untuk restoran mereka memang belum di tentukan. Masih mencari cari yang bagus.
"Rara kira A'a udah punya buat namanya." Rara mengelus dagunya berpikir, kira-kira nama apa yang bagus. "Reragas aja gimana? Biar sama kaya butik," usul Rara.
Bagas menggeleng menolak. "Masa sama, kalo bisa restoran punya nama yang beda. kamu punya usulan lain?"
"BagasRara Resto?"
"Apa nggak kepanjangan?" ucap Bagas mengerutkan keningnya.
"Terus apa dong?"

KAMU SEDANG MEMBACA
BagasRara [END]
Teen FictionSpin off Young Parents [Bisa dibaca terpisah] _____ Menjadi seorang Ayah di usia muda tidak pernah terlintas dalam benak Bagas. Namun karena satu kesalahan yang tidak sengaja dilakukannya, ia benar-benar menyandang status sebagai ayah sekaligus sua...