|65| BagasRara

38K 5.7K 1.7K
                                        

Kamis, 30 Desember 2021

Meskipun belum tahun baru, tapi aku mau ngucapin sekarang aja.

Happy New Year 🎊

Ini adalah tahun kedua aku ngelewatin tahun baru dengan para pembaca wattpad. Gak nyangka juga bisa stay nulis sampe sekarang, sampe benar benar sebucin ini sama wattpad. Aaaa, sampe ga bisa lepas dari wattpad.

Semoga impian kita yang belum terwujud di tahun 2021 bisa diwujudkan di tahun 2022.

Thank you untuk semuanya di tahun ini, untuk pembaca yang setia ngikutin dari tahun 2020.

Happy Reading ❤️

•••

Sejak setengah jam lalu, Bagas berdiri di depan toko yang tertutup ini menunggu orang yang di tunggunya pulang. Sambil memegang payung di tangannya, ia sesekali menggosok kedua telapak tangannya, menghalau rasa dingin karena hujan yang terus turun. Sekitar sini sepi, mungkin karena sudah masuk jam sembilan malam dan keadaan hujan.

Namun, demi mamastikan Rara pulang. Ia tidak peduli, sampai tengah malam pun akan ia tunggu Rara disini. Untungnya Reya sudah tidur sejak satu jam lalu, dan dapat di pastikan anaknya tidak akan bangun karena kekenyangan.

Bagas menyipitkan matanya begitu sorot lampu dari ujung jalan sana perlahan mendekat, lalu mobil mewah tersebut berhenti tak jauh darinya. Tidak ada orang yang keluar dari mobil tersebut, namun ia yakin itu adalah mobil yang di tunggu. Rara berada di dalam sana.

Bagas tidak bisa langsung menghampiri ke mobil, urusannya bisa ribet nanti. Lebih baik ia tunggu sampai orang di dalamnya keluar.

Beberapa menit, barulah pintu mobil terbuka menampilkan seorang perempuan berjaket yang membuat senyumnya melebar. Namun seseorang itu tidak langsung pergi, melainkan berdiri beberapa saat sebelum akhirnya menutup pintu mobil dan berbalik menghampirinya.

"Bagas!"

Rara sedikit berlari, begitu di depannya langsung memeluk tubuh Bagas erat. Bagas membalas pelukannya dengan sebelah tangan yang tidak memegang payung.

"Rara kangen," cicit Rara kemudian melepaskan pelukannya dan mendongak menatap wajah di hadapannya.

Bagas hanya terkekeh kecil, baru beberapa jam pergi mereka sama-sama merindukan satu sama lain. "Ayo pulang, udah malam," ajaknya menggenggam tangan Rara sambil memayunginya berjalan masuk ke dalam gang.

"Percuma di payungin, baju Rara udah basah," ucap Rara tertawa kecil.

"Gapapa," sahut Bagas.

Rara memeluk lengan Bagas erat. "Dari kapan nunggu disitu?"

"Setengah jam lalu."

"Lama, ya?"

Bagas menggeleng.

"Baju Bagas sampai basah nih, tadi mah gak usah nungguin Rara," ujar Rara.

"Udah tugas aku."

Rara tersenyum manis. "Sayang Bagas banyak banyak," ucapnya riang.

Bagas tidak membalas dan terus mengajak Rara masuk ke dalam rumah. Setelah mengunci pintu, ia menyuruh perempuan itu untuk berganti pakaian. Sementara dirinya membuatkan teh hangat.

"Makasih," ucap Rara menerima teh sambil mendudukkan tubuhnya di depan cermin. Ia sudah mengganti baju dengan piyama, sekarang badannya mulai merasa dingin bekas air hujan tadi.

BagasRara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang