Spin off Young Parents
[Bisa dibaca terpisah]
_____
Menjadi seorang Ayah di usia muda tidak pernah terlintas dalam benak Bagas. Namun karena satu kesalahan yang tidak sengaja dilakukannya, ia benar-benar menyandang status sebagai ayah sekaligus sua...
Kira-kira harapan kalian untuk BagasRara kedepannya apa?
Ada yang berharap ini dijadiin novel ga?
Coba jawab yha :)
Satu lagi, maaf baru bisa up sekarang 🙃 Lama banget kayaknya ya
|| Have a nice day and happy Reading ||
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Besok kita cek kandungan lagi, ya."
Rara menoleh seraya mengerutkan keningnya. "Cek kandungan, lagi? Bukannya dua minggu lalu baru di cek?" balasnya bingung.
"Dua minggu sekali, Ra. Kata dokternya dua minggu sekali cek kalau udah masuk bulan ke-7 sampai lahiran nanti," jelas Bagas sambil meletakkan baju-baju bayi yang baru saja di bereskannya ke kasur.
"Besok Reya titip ke Ibu."
Rara merebahkan tubuhnya ke kasur, membiarkan kakinya menjuntai ke lantai sambil menatap langit-langit kamarnya dengan helaan napas berat. Cek kandungan lagi, itu melelahkan. Bolak balik rumah ke rumah sakit memerlukan waktu lama. Sekarang ini, untuk jalan keluar rumah saja ia malas. Apalagi harus ke rumah sakit.
"Kalau nggak di cek gimana?" tanyanya mengubah posisi menjadi miring. Memperhatikan Bagas yang sedang merapikan belanjaan kemarin.
"Aku pikir kamu cukup pintar untuk jawab pertanyaan kamu sendiri," sahut Bagas meliriknya sekilas. "Kamu dulu pernah ngerasain hamil, gak mungkin kamu lupa proses-proses selama kehamilan itu gimana."
"Dulu dokternya yang datang ke rumah," ucap Rara santai.
"Ya karena Bagas tau lah kenapa," lanjut Rara bergumam. Tentu karena agar orang orang tidak mengetahui soal kehamilannya saat itu.
"Tapi, hasil pemeriksaan kemarin baik-baik aja, kan? Nggak ada hal yang perlu di khawatirkan?"
Bagas menghampiri Rara setelah semua pekerjaan beberesnya selesai. Ia ikut merebahkan tubuhnya di samping Rara. "Kamu juga dengar dokternya ngomong apa aja," ucapnya lalu menutup mata.
"Iya, tapi gak semuanya. Rara tidur karena dokter ngomongnya lama," balas Rara.
"Gak ada yang perlu di khawatirkan," ucap Bagas memberitahu.