Sudah setengah bulan Sheila bekerja di kantor Elang, selama itu pula ia mencari cara agar bisa berdekatan dengan Elang. Namun Elang hanya cuek saat ia dekati, lebih tepatnya acuh pada Sheila.
Hari ini adalah hari jumat , dan pagi ini di meja makan kediaman Elang tengah terjadi keriuhan antara Al dan El.
"Abang itu punya El." Kesal El pada abangnya yang mengambil lauk dari piringnya.
"Tinggal ambil lagi." Jawab Al santai.
"El mau itu bang. Abang kan bisa ambil sendiri kenapa ambil punya El." El terus merengek pada Al.
"Abang kenapa ambil punya adiknya ?" Tanya Lea halus.
"Al mau ambil tapi jauh mom." Jawab Al. Memang jarak Al duduk dan tempat lauknya sangat jauh sehingga tak sampai pada jangkauan tangan Al.
"El ngalah ya sama abang. Kasihan abangnya ga bisa ambil, kan yang deket El jadi anggap aja El bantuin abang ambilin lauknya." Ucap Lea.
"Ya udah itu buat abang aja, El ambil lagi." Ucap El mengalah.
"Terus kalau gitu abang bilang apa ?" Tanya Lea.
"Makasih El." Ucap Al. El mengangguk sementara kedua orang tuanya tersenyum.
"Dad, nanti sepulang jemput Al sama El, aku sama anak-anak mau ke rumah mama." Izin Lea.
"Tumben kesana , ada apa ?" Tanya Elang.
"Ga ada apa-apa sih. Cuman lama ga kesana. Boleh ya ?"
"Iya. Nanti anterin makan siangnya selesai jemput anak-anak aja sekalian, terus nanti bisa langsung kerumah mama. Pulang dari kantor aku langsung kesana. " Ucap Elang.
"Nanti dingin dong makanannya." Ucap Lea.
"Kan nanti bisa diangetin didapur kantor." Jawab Elang.
"Ya udah , nanti aku kesana setelah jemput anak-anak." Putus Lea. Elang mengangguk, lalu menghabiskan makanannya.
"Daddy berangkat dulu ya. Nanti hati-hati kalau berangkat." Ucap Elang sambil mencium puncuk kepala anak dan istrinya. Lea mengangguk pelan.
* * *
Elang segera memarkirkan mobilnya. Kemudian dia memasuki kantor dengan wajah datarnya.
"Pagi pak Elang." Sapa Security yang bertugas.
"Pagi ." Ia terus melangkahkan kakinya namun di langkah kedua Elang berhenti lalu berbalik.
"Pak Tono." Panggil Elang.
"Iya pak Elang. Ada yang bisa saya bantu ?" Tanya security tersebut.
"Saya minta tolong buat bawa mobil saya ke bengkel." Ucap Elang meminta tolong.
"Oh. Baik pak."
"Ini buat bapak." Menyerahkan beberapa uang 100rb an.
"Terimakasih pak Elang tapi ini banyak banget pak Elang." Ucap security tersebut saat melihat uang yang diberikan Elang.
"Gapapa ambil aja. Nanti balik kesini kan harus naik taksi. Saya permisi dulu." Jawab Elang lalu pergi tanpa mendengar jawaban pak Tono. Pak Tono menghela nafas. Sampai kapan dirinya akan menyusahkan bosnya itu. Bosnya sungguh selalu baik kepadanya. Pak Tono terus mengucap syukur dalam hatinya lalu segera pergi melaksanakan perintah Elang.
* * *
"Jadwal saya hari ini. Segera antar ke ruangan saya." Ucap Elang.
"Siap pak." Jawab Sheila antusias. Ia tersenyum dengan mata yang terus berbinar. Elang mengerutkan keningnya melihat semangat Sheila. Sebenarnya Elang sangat risih dengan adanya Sheila, pasalnya Sheila selalu bertingkah seperti sedang menggoda dirinya. Bukannya tergoda ia malah merasa mual setiap melihat tingkah laku Sheila. Jika saja ia sedang tak membutuhkan sekretaris. Sudah sejak pertama ia akan menyuruh Sheila hengkang dari kantornya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT AFTER DARKNESS : Takdir Cinta (END)
Teen Fiction𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙜𝙪𝙮𝙨 ! Dia ALLEA KANIA FAJIRA seorang gadis barbar , periang , pemberani dan supel. Yang sehari-hari dipanggil Ale. Berubah seketika saat sesuatu yang tak pernah terbayangkan terjadi menimpanya. Ia mem...