Setelah sarapan pagi Elang mengantar Lea menuju sekolahnya. Hari ini Lea masuk sekolah hanya untuk berpamitan kepada sahabatnya. Ia memilih untuk mengurus kandungannya dengan baik.
Meskipun hari ini mereka akan pindah ke rumah baru Elang memutuskan dialah yang akan mengurus pasal kepindahannya dan Lea yang akan mengurus tentang sekolahnya .
"Sayang, ayo berangkat." Teriak Elang yang sudah berada didalam mobil.
"Sebentar kak." Ucap Lea lalu sedikit berlari kecil menuju Elang.
"Hei , jangan lari sayang." Pekik Elang khawatir melihat istrinya terburu-buru sehingga berlari kecil. Lea mendengar ucapan Elang seketika berjalan dengan hati-hati. Lalu Lea memasuki mobil Elang.
"Jangan larian gitu , kalo jatuh gimana , kamu jatuh aja aku udah takut apalagi ada baby twins gitu." Ucap Elang.
"Maaf kak." Ucap Lea menunduk.
"Gapapa. Jangan diulangin ya." Pesan Elang lalu Lea mengiyakan pesan suaminya tersebut.
Diperjalanan menuju sekolah hanya keheningan yang ada diantara mereka. Elang tengah fokus mengendarai mobilnya dan Lea fokus melihat ke jendela.
Beberapa menit kemudian mereka hampir sampai di gerbang sekolah. Seketika dahi Lea mengernyit, dari kejauhan ia dapat melihat jika mobil Abel berada di depan gerbang dengan pemiliknya yang berdiri serta mondar-mandir di belakang mobilnya. Abel tak sendirian ada Zahra juga disampingnya.
"Itu Abel kan, kenapa di luar gerbang?" Tanya Elang tapi beberapa detik kemudian telah sampai di dekat Abel dan Zahra, belum sempat Lea menjawab sudah ada ketokan dari luar jendela mobil. Dapat diketahui bahwa pelakunya adalah Abel. Elang menurunkan kaca mobil yang tadi diketuk Abel.
"Ada apa ?" Tanya Elang .
"Kakak sama Lea mending balik. Bawa balik Lea sekarang kak." Ucap Abel dengan sedikit raut wajah panik.
"Kenapa sih Bel?" Tanya Lea lalu merotasikan matanya , dia melihat banyak tatapan bak laser yang mengarah kepadanya.
"Pergi dulu, aku sama Zahra ikutin dari belakang, nanti aku bakal ceritain. Tutup kacanya. Dan kak Elang cepat bawa Lea pergi." Perintah Abel, ia sampai tak sadar siapa yang diperintahnya, yang terpenting sekarang sahabatnya harus pergi dulu. Tanpa banyak tanya Elang lalu mengegas mobilnya menuruti apa kata sahabat istrinya.
Elang yakin sudah terjadi sesuatu di sekolah sampai Abel dan Zahra harus menunggu mereka di depan gerbang sekolah dan menyuruhnya untuk membawa Lea segera pergi. Tapi apa ? Elang benar-benar sangat penasaran.
Elang memilih untuk menuju rumah barunya saja, karena disana belum ada orang yang tahu jadi tak ada yang akan menganggu Abel menjelaskan masalahnya.
Dibelakang Abel mengikuti Elang. Dahi Abel mengkerut . Mau kemana mereka pasalnya ini bukan arah kerumah Lea maupun apart Elang.
"Ini mau kemana sih Zah ?" Tanya Abel.
"Aku juga ga tahu Bel. Ini bukan arah kerumah Lea kan, apalagi arah ke apartnya kak Elang ." Jawab Zahra , Abel menganggukkan kepalanya setuju.
"Kita ikutin aja." Pasrah Abel.
Dalam kebingungannya Abel masih setia mengikuti Elang dibelakangnya. Sampai mereka tiba di sebuah rumah mewah dengan halaman dan taman yang luas. Sejenak Abel dan Zahra mengagumi rumah itu. Tapi mereka berdua sama-sama bungkam tak mengucapkan sepatah katapun.
Abel memarkirkan mobilnya disebelah mobil Elang , kemudian turun bersama Zahra. Mata Abel masih melihat ke sekeliling rumah tersebut.
"Bel , Zah ayo masuk." Ajak Lea saat Elang telah membuka pintu rumahnya. Saat memasuki rumah tersebut di ruang tamu mereka hanya melihat sofa dan meja tak ada yang lainnya. Sudah dapat dipastikan bahwa itu benar-benar rumah yang masih baru dengan barang-barang seadanya. Belum banyak furnitur dan dekorasi di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT AFTER DARKNESS : Takdir Cinta (END)
Novela Juvenil𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙜𝙪𝙮𝙨 ! Dia ALLEA KANIA FAJIRA seorang gadis barbar , periang , pemberani dan supel. Yang sehari-hari dipanggil Ale. Berubah seketika saat sesuatu yang tak pernah terbayangkan terjadi menimpanya. Ia mem...