15. BALAPAN

2.2K 156 2
                                    

Hari ini hari yang sudah ditunggu oleh Draka dan gengnya. Dimana hari ini adalah hari kehancuran Elang, tanpa Draka sadari sesuatu yang ia tabur akan dia tuai nantinya.

Draka menginginkan Elang hancur tapi kita lihat endingnya siapa yang hancur siapa yang berbahagia.

Sekarang sudah pukul 20:30 sesuai janji mereka, mereka akan bertemu di arena balapan tepat pukul 9 malam. Ya memang sengaja tidak pada tengah malam agar rencana  Draka berjalan lancar.

"Akhirnya waktu yang gue tunggu tiba." Ucap Draka.

"Tenang semua akan dilaksanakan sesuai rencana."

"Bagus. Sekarang kita berangkat." Perintah Draka pada anggota Glova.

.

.

.

"Kita berangkat." Ucap Elang datar.

"Gue sama lo El." Kata Kevin . Elang mengiyakan.

Elang melajukan mobilnya terlebih dahulu diikuti anak-anak Ambaraka di belakangnya.

.

.

.

Draka dan Glova sudah sampai di arena terlebih dahulu. Beberapa saat kemudian Elang dan Ambaraka tiba.
Elang segera turun dari mobilnya.

"Dateng juga lo gue kira lo bakal takut." Draka tersenyum miring

"Gue bukan pecundang." Ucap Elang dingin

Draka menganggukan kepala dan menunjukkan senyum mengejeknya.

"Oke kalo gitu kita mulai aja." Ucap Draka.

Tanpa sepatah katapun Elang langsung masuk kedalam mobilnya. Ia mengarahkan mobilnya ke garis start. Begitu juga dengan Draka.

Didepan sudah ada wanita seksi yang siap memberi aba-aba. Setelah aba-aba mereka melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Anak Ambaraka sangat khawatir terhadap Elang bagaimana tidak, Draka kemarin mengakui jika memang benar ia memiliki rencana jahat. Akan tetapi Draka tak memberi tahu spesifiknya jadi kemungkinan Draka mencelakai Elang saat diarena balap bisa saja.

Beberapa saat kemudian mobil Elang melewati garis finish terlebih dahulu.

"Shit" Umpat Draka kesal. Ia mencengkeram stir mobilnya dengan erat. Lagi dan lagi ia kalah. Ia mengambil nafas dalam guna menekan emosinya. Diingatnya rencana yang telah disiapkan. Senyum sinis tersungging di bibirnya.

"Lo gapapa kan?" Tanya Kevin pada Elang.

Kevin benar-benar khawatir pasalnya Elang adalah sahabatnya dari kecil dan sudah dia anggap sebagai saudara kandungnya.

"Ya." Jawabnya singkat.

Kevin bernafas lega. Elang berjalan ke arah Draka yang tak begitu jauh darinya. Jangan lupakan sekitar 10 anggota Ambaraka yang dibelakang Elang. Elang memang sengaja mengajak sedikit anggotanya agar tak memancing keributan.

"Sesuai janji lo. Kita ga ada masalah lagi."

"Tidak semudah itu. Serang." Perintah Draka tiba-tiba pada anggotanya.

Mau tidak mau Elang dan yang lainnya melawan. Tak beberapa lama Draka melihat kode dari salah satu anggotanya. Draka menarik mundur anggotanya.

"Cabut." Teriak Draka. Anggotanya segera mengikuti perintah Draka.

Mendengar perkataan Draka, Elang dan Ambaraka mengerutkan keningnya. Mereka curiga kepada sikap Draka yang tiba-tiba menyerang lalu tiba-tiba pergi begitu saja.

ABOUT AFTER DARKNESS : Takdir Cinta  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang