"Ale ."
"Al." Mereka sama-sama terkejut.
Draka hendak menyentuh tangan Lea tapi Lea mundur dan menjauhkan tangannya dari Draka.
"Jangan sentuh aku Al." Ucap Lea lemah. Draka yang melihat keadaan Lea menggertakkan giginya. Draka menatap tajam anggota Glovanya.
"Kenapa Ale ?" Teriak Draka murka. Mereka yang ditanya hanya bingung, apa salah mereka ? .
"Kenapa gimana bos ?" Tanya Dio takut-takut.
"Kenapa Ale yang disini?" Bentak Draka . Mereka semakin bingung dengan pertanyaan Draka. Bukankah dia yang menyuruh mereka membawa perempuan itu kesini ?.
"I...itu kan perintah lo bos. Ka... Katanya kita di suruh bawa istrinya Elang." Jawab Dio terbata-bata.
Deg !
Istri Elang ?
Alenya ?
Draka terhuyung ke belakang. Ia berharap yang didengarnya hanyalah sebuah kesalahan. Tidak mungkin Alenya adalah istri dari musuhnya. Sedangkan Lea sama sekali tak peduli dengan adegan di depannya. Ia sangat kecewa saat tahu Drakalah yang menjadi dalang semua ini.
"Ale." Panggil Draka lirih. Lea sama sekali tak menjawab panggilan Draka. Draka berjalan maju dan jongkok di depan Lea. Saat tangannya hendak mengusap pipi dan bibir Lea , Lea telah memalingkan wajahnya. Lea tak ingin melihat wajah Draka. Draka tersenyum kecut.
"Kamu puas kan Al." Teriak Lea didepan Draka. Ia telah sampai di batasnya. Lea meringis kesakitan ia merasakan perih di sudut bibirnya yang sobek akibat baru saja meneriaki Draka.
Draka menggeleng cepat. Ia merasakan sesak didadanya melihat luka sobek pada sudut bibir Lea. Draka mengepalkan kedua tangannya. Ia berbalik lalu menghajar anak buahnya.
Bugh !
"Kenapa lo lukain Ale."
Bugh !
"Kenapa lo sakitin dia."
Bugh !
"Kenapa lo kasarin dia."
Bugh !
"Bodoh." Bentak Draka bertubi-tubi.
Draka sama sekali tak memberi mereka kesempatan untuk melawan. Saat ini ia benar-benar murka pada anak buahnya. Anak buahnya mulai terjatuh kelantai.
Miko menatap Draka tajam.
"Salah gue apa ? Gue udah jalanin perintah lo. Lo yang minta buat bawa istri Elang kesini. Gue udah bawa istri Elang jauh-jauh kesini dan ini balasan lo ? Cih !" Miko sangat marah.
"Seharusnya lo terima kasih sama kita , lo bisa balas dendam sama Elang lewat perempuan itu. Oh , kamu tadi panggil dia Ale. Ale perempuan yang bikin lo ga bisa move on ?" Cibir Miko.
Bugh !
Draka memukul rahang miko . Miko meringis lalu memegang rahangnya. Ia meludahkan darah yang masuk ke mulutnya.
"Cih. Ga usah munafik deh Drak. Kalo lo suka tinggal lo embat, dengan gitu lo bisa balas dendam ke Elang sekaligus dapetin cewek itu " Ucap Miko santai lalu berdiri. Ia beranjak pergi meninggalkan Draka yang berdiri mematung. Baru satu langkah Miko berhenti dan berbalik.
"Ini terakhir gue bantu lo. Gue keluar dari Glova " Ucap Miko lantang lalu pergi dari sana.
"Gue juga." Ucap 3 orang lainnya. Draka mengacak-acak rambutnya frustasi. Ia baru saja kehilangan 3 orang anggota Glovanya. Apa dia sudah keterlaluan pada anggotanya ?
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT AFTER DARKNESS : Takdir Cinta (END)
Ficção Adolescente𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙜𝙪𝙮𝙨 ! Dia ALLEA KANIA FAJIRA seorang gadis barbar , periang , pemberani dan supel. Yang sehari-hari dipanggil Ale. Berubah seketika saat sesuatu yang tak pernah terbayangkan terjadi menimpanya. Ia mem...