54.

2.3K 123 0
                                    

Sejak 3 hari kemarin Lea telah diizinkan pulang, kini rutinitas Lea berubah menjadi mengurus kedua buah hatinya, ia tak lagi ikut campur masalah dapurnya , dapurnya ia serahkan kepada bi Suti.

"Sayang aku berangkat dulu ya." Pamit Elang. "Anak-anak mana ?" Tanya Elang saat tak melihat kedua buah hatinya.

"Kan belum bangun, kamu lupa ?" Jawab Lea. Elang mendengus kesal , benar dirinya memang lupa. Ia kembali berjalan menuju ke kamarnya. Ia kembali hanya ingin memberi sebuah kecupan kepada kedua anaknya. Lea setia mengekori suaminya.

"Daddy berangkat ya sayang, jangan rewel kasihan mommy sendirian." Ucap Elang berbicara kepada buah hatinya yang masih setia di alam mimpinya. Ia meninggalkan kecupan di kening masing-masing.

"Daddy berangkat dulu mom." Ucap Elang pada Lea. Lea terkekeh ia masih saja geli jika Elang memanggil dirinya sendiri daddy saat berbicara dengannya.

"Kamu tuh ya, romantis dikit kenapa." Gerutu Elang lagi-lagi membuat Lea semakin terkekeh.

"Sok romantis-romantisan padahal dulu juga dingin banget. Kalo bicara sok-sokan irit." Cibir Lea menggoda suaminya.

"Itukan dulu." Elang tak terima

"Sekarang juga masih kalau di luar rumah." Ucap Lea. Elang hanya diam saja karena benar apa yang dikatakan istrinya jika di luar rumah dirinya akan menjelma menjadi laki-laki yang sangat dingin.

"Ga jadi berangkat nih, udah mulai siang lo pak CEO." Ucap Lea menyindir suaminya.

"Iya ini mau berangkat. Hati-hati dirumah." Ucap Elang lalu mencium bibir istrinya singkat.

"Kebalik tau, seharusnya aku yang ucapin hati-hati. Hati-hati di jalan dad." Ucap Lea, sudut mulut Elang terangkat, hanya dipanggil dad oleh istrinya saja dia sudah bahagia. Mungkin namanya harus diubah menjadi CEO bucin.

Setelah berpamitan Elang langsung mengambil mobil dan meninggalkan pekarangan rumahnya. Hari sudah mulai siang dia tak boleh memberikan contoh yang buruk untuk karyawannya. Intinya dirinya sama sekali tak boleh sampai telat.

Elang tiba dua menit sebelum jam masuk kantornya jadi Elang belum masuk kategori terlambat. Elang memasang wajah datarnya saat turun dari mobilnya. Elang segera masuk ke kantornya.

"Pagi pak Elang."  Ucap security yang menjaga di depan.

"Pagi." Jawab Elang singkat dengan mempertahankan wajah datarnya.

Didalam saat ia berjalan banyak karyawati yang diam-diam memandanginya . Elang menghentikan langkahnya lalu merotasikan matanya menatap sekitar.

"Saya gaji kalian bukan untuk memandangi saya." Ucap Elang dingin membuat karyawati yang memandanginya segera mengalihkan pandangannya. Mereka merasa takut jika Elang sudah mengeluarkan aura dinginnya. Mereka masih sayang dengan pekerjaannya.

Elang mengayunkan kakinya lagi memasuki lift menuju ke lantai dimana ruangannya berada. Elang berjalan cepat menuju keruangannya. Didepan ruangannya sudah ada sekertarisnya yang datang terlebih dahulu.

"Pagi pak Elang."

"Pagi. Silahkan masuk." Ucap Elang pada sekertarisnya. Tanpa menunggu komando 2x sekertaris Elang segera mengikuti atasannya masuk kedalam ruangan.

"Apa jadwal saya hari ini go ?" Tanya Elang pada sekertarisnya bernama Figo. Figo adalah orang kepercayaannya dan yang paling dekat dengan Elang.

" Jam 10 ada meeting dengan Aloha Company. Nanti jam 2 siang dengan Azza Group ."

"Selesai itu ?"

"Free pak. Kenapa pak ?"

"Saya ingin segera pulang. Saya sudah kangen anak saya." Figo menjatuhkan rahangnya mendengar jawaban dari Elang.

ABOUT AFTER DARKNESS : Takdir Cinta  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang