36.

4.3K 188 1
                                    

Pagi hari Lea sudah bangun untuk melaksanakan kewajibannya yaitu shalat subuh.

"Eughh." Lea menggeliat.

Dahi Lea mengernyit merasakan beban yang ada di perutnya, tapi matanya masih tertutup rapat. Jari-jarinya menelusuri hingga tangannya mendarat pada dada bidang seorang laki-laki.

Lea membuka matanya perlahan. Saat membuka matanya yang pertama tertangkap pengelihatannya adalah wajah tampan tanpa cela suaminya.

Lea baru menyadari bahwa Elang benar-benar sangat tampan. Lea meneliti setiap inci wajah tampan Elang dari alis yang tebal , hidung mancung, bibir yang tak terlalu tebal dan tak terlalu tipis, dan juga rahang yang tegas itu.

'Sungguh sempurna ciptaanmu Tuhan.' batin Lea.

"Udah , diam-diam memperhatikan hmm ?" Tanya Elang dengan mata terpejam jangan lupakan suara serak khas bangun tidurnya, satu kata menggambarkan Elang saat ini, seksi.

Lea gelagapan mendapatkan pertanyaan suaminya itu. Wajah Lea memerah bak kepiting rebus. Betapa malunya Lea saat ini ketahuan memperhatikan Elang diam-diam.

"Ekhm . Ale mau ke kamar mandi dulu kak." Lea berdeham untuk menutupi rasa gugupnya.

Lea harus segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengambil wudhu. Sebenarnya sekaligus menghindar dari rasa malu pada Elang.

Saat hendak berdiri Lea lupa jika tangan Elang masih diatas perutnya.
What the hell. Bagaimana dirinya bisa bangun kalau begini. Lea menggerakkan badannya agar terlepas dari pelukan Elang  tapi yang Lea dapat Elang semakin mengeratkan pelukannya.

"Kak." Lea masih bergerak ingin lepas dari dekapan Elang. Ia harus segera ke kamar mandi. Adzan subuh sudah berkumandang beberapa menit yang lalu.

"Jangan gerak-gerak Ale." Ucap Elang dengan mata masih terpejam

"Kak aku harus ke kamar mandi." Lea semakin menggerakkan tubuhnya.

"Dibilang jangan gerak Ale. Kamu... " Elang sangat frustasi. Pergerakan Lea membuat sesuatu yang dibawah sana, ah ya sudahlah.

Elang segera melepaskan pelukan Lea.  Elang berlari kearah kamar mandi. Lea mengernyit bingung kenapa suaminya berlari kekamar mandi tapi Lea segera membulatkan matanya setelah menyadari sesuatu. Walaupun sekarang Lea sudah mengenakan hijab, Lea bukan gadis yang polos dulu dia salah satu cewek barbar jadi Lea bisa mengerti apa yang sedang terjadi sekarang.

Lea segera turun dari kasurnya. Ia berlari kearah kamar mandi. Lea mengetuk pintu kamar mandi.

Tok... Tok... Tok...

"Kak El." Panggil Lea.

"Ya Le." Jawab Elang dengan suara tertahan

"Kak El gapapa? Maafin Ale kak." Ucap Lea dengan rasa bersalah

"Ga... Pa... Pa... Gapapa , Kamu tunggu dulu sebentar." Ucap Elang sedikit terbata.

"Iya kak."

Lea memutuskan menunggu Elang. Lea mendaratkan bokongnya dikasur.

"Ale , tolong siapin baju aku." Teriak Elang dari kamar mandi.

"Iya kak." Jawab Lea.

Lea mencari baju Elang didalam koper Elang. Lea mengeluarkan baju Elang dan menaruhnya di atas kasur. Ia juga menyiapkan bajunya sendiri karena setelah Elang selesai dirinya juga akan membersihkan diri.

Sambil menunggu Elang selesai, Lea memutuskan untuk mempacking sebagian bajunya dan Elang. Nanti pagi selesai sarapan mereka akan kembali kerumah.

Beberapa saat kemudian Elang keluar dengan handuk melilit pinggangnya serta rambut masih basah, Lea menarik nafasnya dalam-dalam , ia harus terbiasa melihat suaminya seperti itu.

ABOUT AFTER DARKNESS : Takdir Cinta  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang