Kini Elang sudah sampai di depan gedung apartnya. Ia segera memarkirkan mobilnya .
"Gue masuk dulu. Lo mau ikut atau disini aja." Ucap Elang sambil meraih botol yang sendari tadi ingin ia minum.
"Gue disini aja kak." Jawab Lea.
"Oke. Gue cuman sebentar."
Elang berjalan meninggalkan Lea yang memilih berada di mobil. Lea merotasikan matanya ke segala arah, takut, itulah yang dirasakan Lea saat ini. Lea memutuskan untuk turun dari mobil dan mengejar Elang.
"Kak Elang." Panggil Lea sedikit keras kepada Elang yang masih belum jauh.
Elang menghentikan langkahnya dan berbalik. Ia menaikkan satu alisnya.
"Kenapa ?"
"Takut." Jawab Lea takut-takut.
"Ayo."
Lea mengekori Elang di belakangnya. Lea dan Elang menaiki lift menuju lantai 5 dimana apart Elang berada.
Tak berapa lama mereka sudah dilantai 5.Elang segera menekan tombol kunci apartnya. Terbuka lah pintu apartnya.
Ruangan yang rapi dan elegant yang pertama kali Lea lihat . Bau maskulin segera menyerang indra penciumannya.Lea akui Elang memiliki selera yang bagus. Dapat dilihat dari barang-barang dan tata letaknya.
"lo duduk dulu. Gue ambil bajunya terus gue anter lo pulang. Kalo mau minum ambil aja di dapur." Ucap Elang sambil meletakkan botol minumnya dimeja.
Elang masuk kedalam kamarnya untuk mengambil bajunya.
Sedangkan Lea berjalan kedapur untuk mengambil minum. Setelah mengambil minum Lea kembali duduk di sofa.Terdengar langkah kaki dari arah belakang siapa lagi jika bukan Elang siempunya. Lea menengok ke arah belakang, ia melihat Elang membawa beberapa baju yang ditaruh di sebuah paperbag.
Elang duduk disamping Lea."Itu doang kak." Tanya Lea melihat hanya ada 1 paperbag.
"Iya." Jawab Elang singkat.
"Ayuk pulang." Ajak Lea.
"Iya sebentar gue minum dulu Le. Lo kira lo doang yang haus." Ucap Elang.
Lea terkekeh. Benar saja ia sudah menghabiskan satu gelas air putih bagaimana bisa ia sama sekali tak memikirkan Elang yang bisa jadi kehausan sama seperti dirinya.
Elang menyuruh Lea mengambil botol minum yang berada tepat didepan Lea. Botol yang tadi ia bawa dari dashboard mobilnya, yang Elang yakini botol itu milik Kevin.
"Tolong ambilin botol di depan lo Le." Ucap Elang.
Lea meraih botol didepannya dan memberikannya kepada Elang. Elang menerima botol tersebut.
"Thanks Le." Ucap Elang
"Iya kak." Jawab Lea.
Sendari tadi ia hanya ingin minum tapi ada saja yang menghalanginya. Ia mulai membuka tutup botol dan meneguk isinya seperti orang yang telah lama tidak merasakan air minum. Lea hanya memperhatikan cara minum Elang yang terburu-buru seakan ada yang ingin meminta air minumnya.
"Pelan-pelan kali kak minumnya gue ga akan minta" Celetuk Lea
"Gue haus. Dari tadi nahan minum."
"Yuk pulang." Ajak Elang . Lea mengangguk.
Elang hendak berdiri sebelum ia merasakan sesuatu yang aneh terjadi pada tubuhnya. Ia melihat botol yang tergeletak di meja. Ia menyadari ada yang salah dengan air minum tersebut. Bagaimana bisa dia yang tadi baik-baik saja kini merasa ada sesuatu yang aneh pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT AFTER DARKNESS : Takdir Cinta (END)
Ficção Adolescente𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙜𝙪𝙮𝙨 ! Dia ALLEA KANIA FAJIRA seorang gadis barbar , periang , pemberani dan supel. Yang sehari-hari dipanggil Ale. Berubah seketika saat sesuatu yang tak pernah terbayangkan terjadi menimpanya. Ia mem...