2. TAK PERCAYA SIAPAPUN

5.3K 309 12
                                    

"Cantip-cantip badung juga lo." Celetuk Kevin.

"Enak aja. Ga ya. Cuman lupa aja kemarin." Lea tak terima.

"Sama aja, ga ngerjain juga namanya. Tandanya lo badung." Kevin terkekeh

"Bodo. Lagian kek kakak ga aja." Balas Lea.

Sementara Kevin meneliti penampilannya dari atas sampai ke bawah benar saja dia merasa jauh lebih badung daripada Lea ditambah dengan ia dihukum juga karena telat.

'Oh sempurna' batin Kevin

Lea yang melihat perubahan raut wajah Kevin tersenyum penuh kemenangan.

'Seru juga ternyata nih kakel.' Batin Lea.

"Apaan senyum-senyum gitu. Mau godain gue lo?" Cicit Kevin

"Halu banget lo kak." Cibir Lea.

Kini ia sudah tidak merasa canggung lagi dengan kakelnya itu. Itulah kelebihan Lea yang sangat mudah bergaul dengan orang baru.

"Btw sape nama lo dekel ?" Tanya Kevin

"Allea kak. Panggilannya Lea." Jawab Lea. "11 IPA 3" lanjutnya.

"Gue Kevin 12 IPS 3. Mau-maunya jurusan IPA nerima lo yang badung gini." Goda Kevin

"Hilih, daripada kak Kevin, IPS, 3 lagi." Balas Lea

"Eh mulutnya ya. Noh sebelah lo juga IPS 3 juga." Menunjuk Elang , Lea melihat kearah yang ditunjuk Kevin. Sementara Elang mengangkat sebelah alisnya seperti berkata 'apa?'

'Eh ganteng.' Batin Lea.

Lea menggeleng.

"Lah kalo tuh kakak masih ada kelebihannya , ganteng , jadi ga masalah kalo di IPS 3. Lah lo kak , udah burik , badboy , IPS 3. Hidup lagi." Cibir Lea sambil terkekeh. Kevin melongo kemudian mendengus kesal. Elang yang mendengarkan cibiran Lea kepada Kevin tersenyum tipis. Sangat tipis sampai tak ada yang menyadari.

"Wah wah ngajak war lo ya. Baru kali ini ada yang berani sama gue. Hebat sih lo." Puji Kevin.

Bagaimana tidak, walaupun Kevin sosok yang absurd Kevin adalah wakil ketua geng AMBARAKA.

"Ya elah kak. Kalo modelannya kaya lo mah semua orang juga berani." Cibir Lea lagi. "Nah kalo kaya kakak ini, baru gue ga berani. Tampangnya ganteng sih tapi keknya bengis banget gila. Ekspresi datar sedatar papan. Tatapannya tajam setajam silet , terus dingin bat takut mengigil gue lama-lama deket kakak ini." Tunjuk Lea ke Elang. Elang yang ditunjuk mengerutkan alisnya.

"Wah bro. Berani banget dia sama lo." Cicit Kevin.

"Bah. Lo mah budeg kak." Lea menjeda kata-katanya ,Kevin yang mendengar dirinya dikatai melongo tak percaya. "Kan tadi gue bilangnya ga berani."

Kevinpun memikirkan kata-kata Lea sebelumnya memang benar tadi Lea bilang bahwa dia tidak berani. Setalah difikir-fikir dari tadi dirinya kalah saat beradu argumen dengan Lea.

'Sebenernya gue yang ogeb apa dia yang pinter ngeles.' tanya Kevin dalam hati.

"Yayaya terserah lo deh." Pasrah Kevin.

Lea mulai mendekati Kevin. Lalu berbisik lirih.

"Kak kenapa temen kakak dari tadi ga ngomong, sakit gigi, sariawan , panas dalam , atau type coolboy kek di wp-wp?" Tanya Lea sepolos mungkin.
Walaupun lirih ternyata Elang masih bisa mendengarnya. Sedetik kemudian sudut bibirnya terangkat sedikit.

Elang tidak menyadari bahwa hari ini sudah 2x dia tersenyum tulus.

"Bahahaha. Ngakak anjim. Pertanyaan lo, setan." Tawa Kevin pecah seketika tapi Lea buru-buru membekap mulut Kevin. Lea menatap Elang takut-takut dan tersenyum kikuk.

ABOUT AFTER DARKNESS : Takdir Cinta  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang