50.

3K 140 0
                                    

Pagi ini Elang sudah rapi dengan kemeja dan celana bahan yang sangat pas ditubuh proposional Elang.

"Kakak mau berangkat kerja sekarang, kakak ga sarapan dulu ?"  Tanya Lea sambil memakaikan dasi Elang.

"Ga usah sayang, kakak buru-buru , kakak harus kesekolah kamu dulu sebelum ke perusahaan papa. Kakak cuman dikasih izin satu jam sama opa tua ." Jelas Elang.

"Kakak ihh, itu papa. Ngomongnya kok gitu sih ." Tegur Lea. Lea merapikan dasi Elang yang baru saja ia pasang.

"Kan bentar lagi juga bakal jadi opa." Alibi Elang sedikit terkekeh. Elang kemudian berlutut mensejajarkan wajahnya dengan perut istrinya.

"Daddy kerja dulu ya, jangan nakal ya kasihan mommy sendiri." Ucap Elang menyapa buah hatinya diakhiri dengan 2 kecupan di perut istrinya. Lea hanya tersenyum melihat pemandangan itu.

"Sayang aku berangkat." Pamit Elang dengan kecupan singkat dibibir istrinya.

"Hati-hati kak. Dilarang keras untuk ngebut." Pesan Lea.

"Siap bu bos." Elang melakukan hormat seperti saat upacara bendera. Elang kemudian masuk kemobilnya untuk pergi ke SMA Aditama terlebih dahulu.

Sampai sekolah Elang langsung memarkirkan mobilnya tepat di area parkir petinggi di sekolah. Elang segera turun dan disambut tatapan yang beragam. Elang turun dengan ekspresi datar yang terpatri di wajah tampan tanpa celanya. Banyak murid perempuan yang memuji ketampanan dan penampilan Elang saat ini.

Elang merotasikan matanya, tepat jika namanya adalah Elang dengan mata tajam yang dimilikinya itu. Tatapan dinginnya bak panah yang siap menusuk siapapun yang berada tepat di depannya.

Murid-murid yang tadinya menatap Elang kini mulai mengalihkan tatapannya. Siapa yang berani menatap singa Aditama ? Jika mereka bersikeras menatap Elang pasti mereka akan koyak hanya dengan tatapan laser Elang itu.

Siapa yang tidak tahu setiap gerakan dari tubuh itu adalah gerakan dari setiap anggota Ambaraka. Apalah mereka yang hanya murid tanpa penopang dibelakangnya. Bahkan kalimat cacian yang tadi hendak mereka ucapkan harus mereka telan kembali setelah melihat wajah datar dan mata tajam Elang.

Elang tak peduli dan langsung menuju ke ruang kepala sekolah.
Kira-kira 30 menit Elang berada di ruang kepala sekolah kini Elang keluar dengan wajah yang sama saat ia datang. Kini Elang telah membereskan semua perihal sekolah Allea. Elang meninggalkan halaman SMA Aditama menuju ke kantor papanya . Sementara Elang pergi kini kepala sekolah telah mengumpulkan semua murid di aula sekolah.

"Assalamualikum wr wb ." Salam kepala sekolah

"Waalaikumusalam wr wb." Jawab murid-murid serempak.

"Jadi saya disini akan meluruskan berita yang kemarin sempat berkembang disekolah tentang Elang Aditama dan Allea Kania ..." Belum selesai berbicara semua murid sudah riuh sendiri.

"Harap tenang." Perintah kepala sekolah . Setelah dirasa keadaan kondusif kepala sekolah melanjutkan ucapannya.

"Jadi yang terjadi kemarin adalah kesalahpahaman. Memang benar apa yang terdapat didalam foto tersebut. Tapi yang jadi permasalahannya adalah seseorang yang membuat berita itu seakan mereka melakukan perbuatan yang salah. Padahal pada kenyataannya yang dilakukan Allea dan Elang sah-sah saja." Kini murid-murid kebingungan dengan ucapan kepala sekolah kecuali Abel dan Zahra. Bagaimana mungkin perbuatan seperti itu di bilang sah sah saja, itu adalah pikiran semua murid sebelum kepala sekolah melanjutkan penjelasannya.

"Kenapa saya bilang sah-sah saja. Karena mereka sepasang suami istri." Sekarang murid-murid banyak yang menganga tak percaya. Mau sekeras apapun mereka tak percaya tapi itulah kenyataannya.

ABOUT AFTER DARKNESS : Takdir Cinta  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang