Assalamualaikum semuanya, alhamdulillah aku bisa update lagi ^^
Jangan lupa vote dan komen ya ^^
BAB 2 [TATAPAN ITU]
Selamat membaca ^^
****
Nera sudah sampai di sekolahnya, ia berangkat sekolah bersama dengan sahabatnya. Nera dan sahabatnya berjalan menuju ke kelasnya.
"Ra, itu bukanny-"
"Udah masa lalu, jangan dibahas. Dia juga udah ada yang punya," potong Nera sebelum sahabatnya melanjutkan ucapannya.
"Sama aja, gue masih nggak terima," balas Nabil dengan nada marah.
Nabil Arisyaputri, sahabat Nera sejak duduk di bangku SMP, sekaligus sahabatnya di pesantren. Nabil bukan anak pesantren, dia sama seperti Nera. Bedanya, Nabil tidak tinggal di pesantren, ia hanya akan datang ke pesantren waktu mengaji kitab saja.
"Udah Bil, aku juga udah nggak mikirin itu lagi, semuanya udah berlalu," ujar Nera mengelus lengan sahabatnya.
"Bisa gitu ya lo lupa sama kejadian itu? Bahkan gue masih ingat betul gimana kejadian itu," cerocos Nabil.
Nera terkekeh kecil. "Udah ah, jangan bahas itu. Kita masuk kelas aja."
Jika boleh jujur, Nera masih ingat betul tentang kejadian itu. Hanya saja dirinya berusaha untuk bangkit dan terlihat biasa-biasa saja.
Nabil menghela nafasnya lalu mengangguk menyetujui ajakan Nera. Mereka berdua pun masuk ke dalam kelasnya.
"Awas aja tu anak sampai datang lagi, udah di kasih kesempatan malah di buat hancur," gumam Nabil penuh kebencian.
"Udah Bil, udah, istigfar," ujar Nera dengan menunjukkan senyum kecilnya.
****
Nera dan Nabil sekarang berada di kantin, bersama dengan beberapa teman laki-lakinya yang bergabung di meja mereka.
"Eh kalian pesen apa? Biar gue pesenin," tanya Aksa.
Aksa Putra Wijaya, laki-laki primadona di dalam kelas Nera dan Nabil. Laki-laki bertubuh tinggi dengan rahang yang tegas, tentunya memiliki wajah yang tampan.
"Gue mie ayam no sawi, sama es jeruk," jawab Nabil.
"Roti sama air mineral aja," jawab Nera.
"Gu-"
"Pesen sendiri," potong Aksa pada Raga.
Raga Aditama, sahabat Aksa sekaligus teman sekelas Nera dan Nabil. Laki-laki dengan rambut ikal dan lesung pipi di sebelah kiri.
Raga mendelik kesal melihat Aksa yang memotong ucapannya.
"Sialan lo," decak Raga.
Aksa tidak memperdulikan sahabatnya, ia memilih pergi untuk memesan makanan tanpa menunggu kedua sahabatnya.
"Nggak usah manja, ayok pesen sama gue," ujar Adit seraya merangkul pundak Raga.
Aditya Laksmana, sahabat Aksa dan Raga juga teman sekelah Nera dan Nabil. Laki-laki primadona ke dua di kelas mereka. Memiliki rambut hitam legam dengan pipi yang sedikit cubby.
"Dih, gue masih normal, jangan peluk-peluk gue," ujar Raga sok jijik.
Adit melotot menatap Raga, tak segan ia langsung melayangkan geplakan di kepala Raga.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEIRA [TERBIT]
Teen FictionPlak! "Jangan pernah sebut Desta perempuan murahan!" Dikhitbah secara tiba-tiba oleh seseorang yang pernah ada dimasa lalu dan 2 tahun lost kontak? Itu lah yang dirasakan oleh gadis cantik berhijab panjanh yang sudah hampir empat tahun mengabdi di...