BAB 47

4.8K 270 35
                                    

Assalamualaikum semuanya, selamat malam ^^

Maaf nunggu lama 🙏 gak nyampe target terus ya 🙂 lumayan sedih sih tapi gapapa🙂

Jangan lupa vote dan komen 🙏

BAB 47 [PEREMPUAN ITU]

Selamat membaca ^^

.
.
.
.

****

Kala terbaring lemah diatas brangkar rumah sakit dengan tangan kiri terdapat infus. Wajah Kala terlihat begitu pucat.

"Kala, bangun nak," lirih Reni mengelus kepala Kala.

"Gimana keadaan Kala?" tanya Elma yang baru saja datang.

"Demam Kala tinggi, trombositnya rendah. Kala harus dirawat untuk beberapa hari," ujar Umi' Ane.

"Ya Allah," gumam Elma, ia mendekat kearah Kala.

"Mbak udah makan? Wajah mbak pucat," tanya Elam pada Reni.

Reni menggeleng pelan.

"Mbak makan sama saya dikantin ya," ujar Elma.

"Saya enggak lapar Mbak," lirih Reni dengan mata masih menatap wajah Kala.

"Mbak... Jangan kayak gini, ayo," ajak Elma sedikit memaksa Reni.

Reni menghela napasnya lalu mengangguk pelan. 

"Umi', saya ke kantin rumah sakit dulu," pamit Elma.

Umi' Ane mengangguk. "Iya, biar Kala saya jaga dulu, kalian makan dulu."

Elma dan Reni pun keluar dari ruangan Kala, tersisa Umi' Ane dan Kala yang masih belum sadar di ruangan.

"Kala cepat sadar ya nak, Umi' nggak tega lihat kamu kayak gini. Umi' nggak tau apa yang terjadi sebenarnya, Umi' juga nggak ngerti apa maksud dari ucapan kamu yang tadi," ujar Umi' Ane mengelus kepala Kala.

Umi' Ane menghela napasnya. "Umi' udah maafin Kala, Umi' juga percaya sama Kala, jadi Kala cepat bangun ya."

Tok tok tok

Pintu ruangan Kala di ketuk membuat pandangan Umi' Ane teralihkan.

"Masuk," teriak Umi' Ane.

"Assalamualaikum," ucap beberapa orang yang masuk ke dalam ruangan Kala.

Tiga orang laki-laki dan dua perempuan yang tidak asing di mata Umi' Ane.

"Waalaikumussalam," balas Umi' Ane.

"Teman-temannya Kala?" tebak Umi' Ane, karena mereka semua memakai seragam sekolah.

"Iya Umi'," balas Brian lalu menyalami Umi' Ane.

Sahabat Kala tidak kaget jika seluruh keluarga Kala memanggilnya dengan sebutan Kala bukan Andra.

"Kamu Brian yang dulu itu?" tanya Umi' Ane.

"Iya Umi', saya Brian, ini Ben dan Rendi," ujar Brian.

Ben dan Rendi lalu menyalimi Umi' Ane bergantian.

"Ah, iya-iya Umi' ingat," balas Umi' Ane. "Mau jenguk Kala ya?"

"Iya Umi', soalnya udah tiga hari Andra... Eh Kala nggak masuk sekolah, terus dapat kabar kalau masuk rumah sakit," jawab Brian.

Umi' Ane mengangguk-ngangguk paham, lalu pandangannya beralih menatap kedua perempuan yang sudah berada di sebelah brankar Kala.

"Mereka siapa?" tanya Umi' Ane pada Brian dengan berbisik.

NEIRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang